WHO: Taliban Picu Ratusan Fasilitas Kesehatan di Afghanistan Terancam Tutup

Kekacauan di Kabul, Afghanistan telah mengakibatkan banyak fasilitas medis terancam ditutup.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Sep 2021, 13:30 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2021, 13:30 WIB
Menengok Kondisi Menyedihkan Kamp Pengungsi di Kabul
Seorang wanita menjemur pakaiannya di atap yang menghadap kota Kabul di Kabul, Afghanistan (28/11/2019). Puluhan ribu warga Afghanistan yang terlantar secara internal tinggal di kamp-kamp, yang kekurangan fasilitas dasar, di Afghanistan. (AP Photo/Altaf Qadri)

Liputan6.com, Jenewa - Ratusan fasilitas kesehatan di Afghanistan terancam ditutup karena donatur di Barat yang membiayainya dilarang berurusan dengan pemerintah baru Taliban, kata seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Senin 6 September.

Melansir Channel News Asia, Selasa (7/9/2021), sekitar 90 persen dari 2.300 fasilitas kesehatan di seluruh negeri mungkin harus ditutup segera minggu ini, ujar direktur darurat regional badan kesehatan PBB, Rick Brennan.

Rick mengatakan banyak donator di Barat memiliki peraturan yang mencegah mereka berurusan dengan Taliban, tanpa merinci lebih lanjut.

"Kami akan menghentikan operasi di sebagian besar [fasilitas kesehatan]. Dengan beberapa perkiraan hingga 90 persen akan berhenti berfungsi mungkin di akhir minggu ini dan itu akan dikaitkan dengan peningkatan penyakit dan kematian," kata Rick.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pasokan Medis Terus Diupayakan

Mengonsumsi Obat Tertentu
Ilustrasi Obat-Obatan Credit: pexels.com/pixabay

WHO berusaha mengisi kesenjangan dengan menyediakan pasokan, peralatan, dan pembiayaan ke 500 pusat kesehatan, katanya.

Badan itu juga bekerja sama dengan Qatar untuk pengiriman medis yang akan datang dengan pesawat, tambahnya.

"Kami berharap sampai dua atau tiga muatan pesawat diterbangkan dari pemerintah Qatar mungkin ke Kabul dalam minggu depan atau lebih," katanya.

Pengiriman berikutnya akan mencakup tes COVID-19 dan persediaan untuk mengobati penyakit kronis.

Bersama dengan lembaga bantuan lainnya, WHO telah berjuang untuk membawa pasokan medis termasuk peralatan trauma sebagian karena kekacauan di bandara Kabul.

Rick mengatakan, pasokan medis terus diterbangkan melalui kota utara Mazar-i-Sharif dan WHO juga meninjau opsi darat melalui truk dari Pakistan. 

 

Reporter: Cindy Damara

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya