Gempa Tokyo: Fasilitas Nuklir Dipastikan Aman

Area Tokyo diguncang gempa pada Kamis malam (7/10).

oleh Tommy K. Rony diperbarui 08 Okt 2021, 08:36 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2021, 07:30 WIB
Memandangi Tokyo dari Jendela Bus di Kala Olimpiade
Menara Tokyo terlihat melalui jendela bus menjelang Olimpiade Musim Panas 2020 di Tokyo pada 15 Juli 2021. Di bawah protokol yang ketat, satu-satunya cara untuk melihat sekilas ibu kota adalah dari kendaraan yang mengantar para tamu dari perkampungan atlet atau hotel ke venue. (AP Photo/Jae C Hong)

Liputan6.com, Tokyo - Gempa Tokyo berkekuatan magnitudo 6,1 terjadi pada Kamis malam (7/10). Akibatnya, fasilitas transportasi di Tokyo terganggu, sejumlah orang melaporkan masalah dengan aliran air, dan setidaknya 20 orang terluka. 

Bencana alam itu terjadi jelang tengah malam. Pemerintahan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida langsung menggelar konferensi pers dan berkata telah membentuk tim untuk menanggulangi gempa. 

Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno juga memastikan bahwa fasilitas nuklir tidak terdampak. Ia menyebut tak ada hal-hal abnormal yang terjadi di fasilitas-fasilitas nuklir tersebut, demikian laporan Kyodo, Jumat (8/10/2021).

Sebelumnya, nuklir di Fukushima pernah terdampak oleh gempa pada 2011. Saat itu, kekuatan gempa mencapai magnitudo 6,6. 

Dampak dari gempa itu adalah pelepasan air yang tercemar radioaktif ke laut. Meski ilmuwan menyebut langkah itu tak bermasalah, muncul kritikan keras dari negara tetangga seperti China dan Korea Selatan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Antisipasi Gempa Bumi:

Apartemen Atlet
Para atlet akan tinggal di apartemen selama Olimpiade Tokyo 2020 berlangsung. Bendera berbagai negara menghiasi dindin balkon kamar para atlet menginap. Kawasan ini hadir dengan 21 menara berlantai 14-18, terdiri dari 3.600 kamar 18ribu tempat tidur.

Ini yang harus dilakukan ketika terjadi gempa bumi:

Saat Terjadi Gempa Bumi:

- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa Bumi:

- Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

- Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

- Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya