Liputan6.com, Paris - Otoritas kesehatan masyarakat Prancis merekomendasikan orang yang berusia di bawah 30 tahun untuk diberikan vaksin Cominarty Pfizer bila memang tersedia.
Vaksin itu digunakan sebagai pengganti vaksin Spikevax Moderna Inc yang disebut menimbulkan risiko terkait jantung yang relatif lebih tinggi.
Advertisement
Baca Juga
Haute Autorite de Sante (HAS), yang tidak memiliki kekuatan hukum untuk melarang atau melisensikan obat-obatan, tetapi bertindak sebagai penasihat untuk sektor kesehatan Prancis, mengutip risiko "sangat jarang" terkait dengan Myocarditis, penyakit jantung, yang muncul di data terbaru tentang vaksin Moderna dalam sebuah penelitian di Prancis yang diterbitkan pada Senin (8/11).
"Dalam populasi yang berusia di bawah 30 tahun, risiko ini tampaknya sekitar lima kali lebih rendah dengan vaksin Comirnaty Pfizer dibandingkan dengan vaksin Spikevax Moderna," kata HAS dalam opininya yang diterbitkan pada Senin (8/11), sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu (10/11).
HAS mengatakan bahwa rekomendasinya, yang akan berlaku terlepas dari penggunaan vaksin COVID-19 sebagai dosis "penguat" pertama, kedua atau ketiga, akan berlaku sampai lebih banyak temuan ilmiah tentang masalah tersebut diketahui.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Regulator Obat Uni Eropa
Namun, untuk orang yang berusia di atas 30 tahun, pihak berwenang secara eksplisit merekomendasikan penggunaan vaksin Moderna, dengan mengatakan efektivitasnya sedikit lebih unggul.
Regulator obat Uni Eropa pada bulan lalu menyetujui penggunaan vaksin penguat (booster) Moderna.
Mereka mengatakan dalam tinjauannya bahwa vaksin itu dapat diberikan kepada orang berusia 18 tahun ke atas, setidaknya enam bulan setelah dosis kedua.
Advertisement