WHO Peringatkan Potensi 700 Ribu Kematian Akibat COVID-19 di Eropa dan Asia

WHO memperingatkan kemungkinan kematian akibat COVID-19 di Eropa dan Asia.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 24 Nov 2021, 12:30 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2021, 12:30 WIB
Lubang Pemakaman Disiapkan untuk Korban Corona di Sao Paulo
Petugas dengan pakaian pelindung menurunkan peti mati seseorang yang meninggal karena komplikasi COVID-19 ke dalam kuburan di pemakaman Vila Formosa di Sao Paulo, Brasil, Rabu (7/4/2021). Sao Paulo pada Rabu mulai menggali 600 kuburan tambahan setiap hari di pemakaman kotanya (AP Photo/Andre Penner)

Liputan6.com, Jenewa - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan potensi 700.000 orang dapat meninggal karena COVID-19 pada bulan Maret di Eropa dan sebagian Asia.

Korban tewas sudah melebihi 1,5 juta di 53 negara yang disebut WHO sebagai wilayah Eropa. WHO memperingatkan kemungkinan tingginya keterisian tempat tidur di unit perawatan intensif di 49 negara pada Maret 2022.

Dikutip dari BBC, Rabu (24/11/2021), Eropa menghadapi lonjakan kasus, mendorong Austria untuk kembali ke lockdown dan yang lainnya untuk mempertimbangkan langkah-langkah baru.

Sejumlah negara - termasuk Prancis, Jerman dan Yunani - juga bisa segera menjadikan vaksin booster sebagai persyaratan bagi warganya untuk dianggap divaksinasi lengkap.

Tetapi beberapa negara telah menyaksikan protes sengit terhadap langkah-langkah baru. Belanda mengalami sejumlah kerusuhan karena lockdown sebagian.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kenaikan Kasus dan Kematian Baru

Brussel Wajibkan Pemakaian Masker di Tempat Umum
Orang-orang memakai masker saat berjalan di Brussel, Belgia, Rabu (12/8/2020). Penggunaan masker menjadi wajib di tempat umum di Brussel karena kasus Covid-19 naik ke tingkat kewaspadaan yang menempatkan kota itu di antara yang paling parah terkena dampak corona di Eropa. (François WALSCHAERTS/AFP)

Dalam penilaiannya, WHO memperingatkan COVID-19 sebagai penyebab kematian tertinggi di kawasan Eropa.

"Kematian kumulatif yang dilaporkan diproyeksikan mencapai lebih dari 2,2 juta pada musim semi tahun depan, berdasarkan tren saat ini," kata WHO pada hari Selasa.

Kematian terkait Covid-19 yang dikonfirmasi baru-baru ini berlipat ganda menjadi hampir 4.200 sehari, tambahnya.

Di Rusia saja, jumlah kematian harian baru-baru ini mencapai 1.200.

Tingginya jumlah orang yang tidak divaksinasi dan prevalensi varian Delta di beberapa negara merupakan faktor kunci di balik tingkat penularan yang tinggi di kawasan Eropa, kata WHO.

Direktur WHO Eropa, Dr Hans Kluge, mendesak mereka yang masih belum divaksinasi untuk segera mendapatkan suntikan. 

"Kita semua memiliki kesempatan dan tanggung jawab untuk membantu mencegah tragedi yang tidak perlu dan hilangnya nyawa, dan membatasi gangguan lebih lanjut terhadap masyarakat dan bisnis selama musim dingin ini," katanya.


Infografis Eropa Lockdown Covid-19, Indonesia Bertahan:

Infografis Eropa Lockdown Covid-19, Indonesia Bertahan
Infografis Eropa Lockdown Covid-19, Indonesia Bertahan (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya