Wabah Flu Burung Dilaporkan di Swiss, 22 Unggas Mati

Swiss melaporkan wabah flu burung H5N1 yang sangat patogen pada unggas di kawasan cagar alam.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Nov 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2021, 10:00 WIB
Ilustrasi flu burung
Ilustrasi flu burung (Sumber: Istockphoto)

Liputan6.com, Bern - Swiss melaporkan wabah flu burung H5N1 yang sangat patogen pada unggas di kawasan cagar alam, kata Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) pada Jumat.

Virus tersebut membuat 22 burung mati di cagar alam di distrik utara Huentwangen dekat perbatasan Jerman tersebut. Sementara delapan burung lainnya dimusnahkan, kata OIE yang mengutip laporan otoritas Swiss.

Kasus di Swiss itu muncul setelah sejumlah wabah flu burung ditemukan pada ternak unggas dan burung liar di Eropa dalam beberapa pekan terakhir.

Sebelumnya otoritas Slovakia juga melaporkan wabah serupa.

Belanda pada Oktober lalu memerintahkan peternak komersial untuk mengurung seluruh ternak mereka setelah kasus flu burung dilaporkan dari sebuah peternakan.

Prancis juga memperpanjang aturan yang mewajibkan penyimpanan ternak unggas di ruangan tertutup awal November ini.

 


Flu Burung Menyebar di Eropa dan Asia

India Waspada Wabah Flu Burung
Seorang dokter departemen satwa liar India menangkap bebek untuk mengumpulkan sampel swab di taman Manda di Jammu, India (7/1/2021). India pertama kali mendeteksi flu burung strain H5N8 sepekan lalu setelah kawanan burung ditemukan mati di berbagai negara bagian. (AP Photo/Channi Anand)

Wabah flu burung yang parah di Eropa dan Asia telah dilaporkan dalam beberapa hari terakhir ke Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE). Hal ini menjadi pertanda bahwa virus tersebut tengah menyebar dengan cepat.

Dilansir CNN, Selasa (16/11/21), penyebaran avian influenza yang sangat patogenik yang dikenal dengan flu burung telah membuat industri unggas waspada. Wabah serupa sebelumnya menyebabkan pemusnahan puluhan juta unggas.

Selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya