COVID-19 Varian Delta Vs Omicron, Mana yang Lebih Ganas?

Varian Delta belum lama menghantui dunia karena penyebarannya yang cepat, namun kini ancaman Varian Omicron juga telah menyebar.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 30 Nov 2021, 19:10 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2021, 19:10 WIB
RSUD Cengkareng Dirikan Tenda Darurat untuk Pasien Covid-19
Petugas medis merawat pasien di dalam tenda darurat di depan UGD RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (24/6/2021). Lonjakan kasus virus corona mengakibatkan ruang IGD penuh, pihak rumah sakit lantas mendirikan tenda darurat untuk merawat pasien covid-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Ketika para ilmuwan berlomba untuk memahami konsekuensi dari Omicron, varian baru COVID-19, salah satu pertanyaan terpenting adalah apakah versi baru virus corona ini dapat menyebar secara lebih cepat dari varian Delta yang dominan secara global?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada Jumat 26 November menetapkan Omicron sebagai "varian yang menjadi perhatian" hanya beberapa hari setelah varian pertama kali dilaporkan di Afrika selatan.

Dilansir Channel News Asia, Selasa (30/11/2021), WHO mengaku sedang berkoordinasi dengan banyak peneliti di seluruh dunia untuk lebih memahami bagaimana varian tersebut akan berdampak pada pandemi COVID-19, dengan temuan baru diharapkan dalam hitungan "hari dan minggu".

Masih banyak pertanyaan, termasuk apakah Omicron akan menghindari perlindungan vaksin dan apakah itu akan menyebabkan penyakit yang lebih serius. Tetapi karakteristik seperti itu tidak akan terlalu mengkhawatirkan jika varian baru tetap relatif berisi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Vaksin Tak Ampuh Tangani Varian Omicron?

FOTO: Layanan Sentra Vaksinasi Indonesia Bangkit di RSUI Depok
Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada lansia secara drive thru di RSUI, Depok, Jawa Barat, Kamis (25/3/2021). Program Sentra Vaksinasi Indonesia Bangkit untuk lansia yang berdomisili di Depok dan sekitarnya ini digelar secara drive thru. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Beberapa ahli penyakit yang diwawancarai oleh Reuters mengatakan sudah ada alasan kuat untuk percaya bahwa Omicron akan membuat vaksin menjadi kurang efektif. 

Omicron berbagi beberapa mutasi kunci dengan dua varian sebelumnya, Beta dan Gamma, yang membuat mereka kurang rentan terhadap vaksin. Selain itu, Omicron memiliki 26 mutasi unik, banyak di antaranya di daerah yang ditargetkan oleh antibodi vaksin.

Namun, dalam beberapa bulan, Varian Delta menyebar jauh lebih cepat daripada pendahulunya.

"Jadi pertanyaannya, sebenarnya, adalah bagaimana Omicron dapat menular relatif terhadap Delta. Itu hal utama yang perlu kita ketahui," kata John Moore, profesor mikrobiologi dan imunologi di Weill Cornell Medical College di New York.

Ini juga kemungkinan menjadi salah satu yang terakhir dijawab, kata para ahli. Pejabat Afrika Selatan memperingatkan tentang Omicron setelah mengidentifikasi hanya lusinan kasus varian.

Varian Delta vs Omicron

Waspada Corona Varian B.1.1.529 Terdeteksi di Afrika Selatan, Disebut Lebih Berbahaya dari Delta
Virus corona varian baru B.1.1.529 muncul di Afrika Selatan. (pexels/cdc).

Para ilmuwan akan mengamati dengan cermat apakah kasus-kasus yang disebabkan oleh Omicron yang dilaporkan di database publik mulai menggantikan kasus-kasus yang disebabkan oleh Delta. Itu bisa memakan waktu tiga hingga enam minggu, tergantung seberapa cepat varian bergerak, kata para ahli.

Informasi lain harus datang lebih cepat. Dalam dua minggu, "kita akan mendapatkan penanganan yang lebih baik pada tingkat keparahan penyakit," kata Dr Peter Hotez, ahli vaksin dan profesor virologi molekuler dan mikrobiologi di Baylor College of Medicine. 

"Kami mendengar laporan yang berbeda - beberapa mengatakan itu adalah penyakit yang sangat ringan dan yang lain (melaporkan) beberapa kasus parah di rumah sakit Afrika Selatan."

Dalam kerangka waktu yang sama, para peneliti mengatakan mereka mengharapkan jawaban awal tentang apakah Omicron dapat menghindari perlindungan dari vaksin. Data awal akan datang dari tes laboratorium sampel darah dari orang yang divaksinasi atau hewan laboratorium, menganalisis antibodi dalam sampel setelah terpapar varian baru.

"Ada banyak laboratorium yang secara aktif mencari untuk membuat virus Omicron dan menguji sensitivitas antibodinya, dan itu akan memakan waktu beberapa minggu," kata Moore.

Infografis Jurus Indonesia Tangkal Varian Omicron:

Infografis Jurus Indonesia Tangkal Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jurus Indonesia Tangkal Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya