Liputan6.com, Hanoi - Hujan deras yang memicu banjir dan tanah longsor di Vietnam tengah menyebabkan sedikitnya 18 orang hilang.
Beberapa di antaranya dikhawatirkan tewas dengan rumah-rumah hancur dan jalan rusak, kata pihak berwenang Vietnam pada Kamis (2/12).
Advertisement
Baca Juga
Namun, hujan telah reda dan upaya sedang dilakukan untuk menemukan mereka yang hilang, kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.
Beberapa jalan raya nasional, jalan antar provinsi dan lokal sebagian diblokir akibat banjir, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (2/12/2021).
Gambar-gambar di situs web berita dan media sosial Vietnam dalam beberapa hari terakhir menunjukkan air yang mengalir deras, air berwarna coklat lumpur, orang-orang di perahu hingga mengarungi air setinggi pinggang.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kota Paling Terpukul
Kota pantai Phu Yen, Binh Dinh dan provinsi penghasil kopi utama Vietnam, Dak Lak paling terpukul.
Banjir telah menggenangi 780 hektar sawah, meskipun sejauh ini tidak ada kerusakan yang dilaporkan pada kebun kopi.
Vietnam rentan terhadap badai dan banjir karena garis pantainya yang panjang.
Bencana alam, terutama banjir dan tanah longsor akibat badai menewaskan 378 orang tahun lalu.
Pusat Meteorologi Nasional mengatakan, ada kemungkinan kecil daerah rawan banjir Vietnam termasuk provinsi pesisir dan utara akan mengalami hujan lebat dan banjir akhir tahun ini.
Advertisement