Liputan6.com, New Orleans - Lawrence Brooks, veteran Perang Dunia II tertua Amerika Serikat, meninggal dunia pada Rabu (5/1) pagi di usia 112, menurut Museum Nasional World War II di New Orleans, kota terbesar di negara bagian selatan AS Louisiana.
Dikutip dari laman Xinhua, Kamis (6/1/2021), Lawrence Brooks meninggal seperti yang dia rencanakan, di tempat tidurnya sendiri di rumahnya di New Orleans.
Advertisement
Baca Juga
Stephen Watson, presiden dan CEO museum, menyebut Brooks sebagai orang yang sangat beriman dan penuh bersemangat.
"Sebagai veteran tertua yang masih hidup di negara ini, dia dengan bangga melayani negara kita selama Perang Dunia II," kata Watson.
"Kebaikan, senyum, dan selera humornya menghubungkannya dengan generasi orang yang mencintai dan mengaguminya."
"Saya turut berduka cita atas meninggalnya Lawrence Brooks, veteran Perang Dunia II tertua di Amerika Serikat dan seorang Louisianan yang membuat bangga," kata Gubernur Louisiana John Edwards menyampaikan belasungkawanya di Twitter.
Brooks, penduduk asli Louisiana, bertugas di Batalion Insinyur ke-91 yang didominasi kulit hitam selama perang dunia kedua.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Meninggalkan 13 Cucu dan 32 Cicit
Ia lahir pada tahun 1909 di sebuah desa kecil di luar Baton Rouge sebagai salah satu dari lima belas bersaudara.
Orang tuanya adalah petani bagi hasil yang pindah ke Mississippi untuk mencari pekerjaan setelah mengalami depresi hebat, kata sebuah laporan NBC News.
Brooks awalnya dibebaskan dan kembali ke New Orleans pada November 1941 setelah tahun wajibnya bertugas, tetapi bergabung kembali dengan Angkatan Darat AS setelah serangan terhadap Pearl Harbor beberapa minggu kemudian. Brooks kemudian bertugas di luar negeri di Australia, New Guinea dan Filipina.
Brooks meninggalkan lima anak, 13 cucu dan 32 cicit.
Advertisement