Manchester United Batal Kunjungi Hong Kong karena Karantina COVID-19

Pihak Manchester United berkata tak bisa mengikuti aturan karantina COVID-19 di Hong Kong.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 17 Feb 2022, 16:28 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2022, 16:28 WIB
Bruno Fernandes - Manchester United
Pemain Manchester United atau MU Bruno Fernandes dan Luke Shaw berjalan keluar lapangan usai menghadapi Everton pada laga Liga Inggris di Old Trafford, Sabtu, 2 Oktober 2021. Laga berakhir imbang 1-1. (AP Photo/Dave Thompson)

Liputan6.com, Hong Kong - Hong Kong batal dikunjungi klub Manchester United (MU) karena aturan karantina COVID-19. Ketua Asosiasi Sepak Bola Hong Kong (HKFA), Pui Kwan-kay mengaku tak bisa berbuat banyak.

Pihak HKFA berkata kedatangan Manchester United diharapkan bisa menambah semangat di tengah pandemi COVID-19, apalagi ada banyak fans klub tersebut di Hong Kong.

"Kami ingin memberikan energi positif kepada masyarakat selama waktu-waktu sulit di bawah pandemi dan pertandingan internasional yang menyenangkan tentunya bisa meraih hal tersebut," ujarnya seperti dikutip South China Morning Post, Kamis (17/2/2022).

"Namun, kesepakatannya akhirnya jatuh sebab pihak-pihak berwenang tak bisa berjanji untuk melonggarkan kebutuhan-kebutuhan karantina yang ketat untuk pengunjung luar negeri, bahkan meski pertandingannya masih beberapa bulan ke depan," jelasnya.

Pihak Premier League lantas tak bisa meluangkan waktu untuk karantina tersebut, dan rencana MU ke Hong Kong batal.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Hong Kong Sedang Kewalahan

FOTO: Kondisi RS di Hong Kong Saat Dilanda Gelombang COVID-19 Terburuk
Seorang perawat (tengah) berjalan melewati pusat perawatan pasien sementara yang didirikan di luar Caritas Medical Centre, Hong Kong, Rabu (16/2/2022). Hong Kong menghadapi gelombang virus corona COVID-19 terburuk hingga saat ini. (Peter PARKS/AFP)

Berdasarkan laporan pekan lalu, pemerintah Hong Kong mencatat rekor 1.325 kasus baru COVID-19 pada Jumat 11 Februari 2022, kata otoritas kesehatan setempat, ketika wilayah administratif khusus China itu berjuang menghadapi wabah yang memburuk.

"Sistem kesehatan kami sudah kelebihan beban, ini benar-benar di luar kapasitas," kata pejabat senior kesehatan Chuang Shuk-kwan sebagaimana diwartakan Reuters, dikutip dari Antara, Sabtu (12/2).

Dia mengatakan bahwa secara terpisah sedikitnya 1.500 kasus dinyatakan positif dalam tes pendahuluan (preliminary positive case).

Hong Kong menerapkan dua kali tes COVID untuk menentukan kasus positif yang terkonfirmasi.

Ranjang rumah sakit untuk pasien COVID-19 di kota itu telah terisi 90 persen, menurut data Otoritas Rumah Sakit, sementara kapasitas fasilitas isolasi juga mendekati batas maksimalnya.

Jumlah kasus di Hong Kong telah meningkat 10 kali lipat sejak 1 Februari. Para pakar kesehatan memperingatkan kota itu bisa mencatat 28.000 kasus harian pada akhir Maret.

Banyaknya orang lanjut usia (lansia) yang tidak divaksinasi juga menimbulkan kekhawatiran khusus.

Lima lansia yang terinfeksi Virus Corona jenis itu meninggal pekan ini. Hong Kong tidak mencatat satu pun kematian terkait COVID-19 sejak September tahun lalu.

Infografis COVID-19:

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya