Presiden Ukraina Minta Israel Jadi Mediator untuk Negosiasi dengan Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta Perdana Menteri Israel Naftali Bennett untuk menjadi tuan rumah dan membantu menengahi negosiasi antara Ukraina dan Rusia, kata duta besar Ukraina untuk Israel.

oleh Hariz Barak diperbarui 26 Feb 2022, 16:01 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2022, 16:01 WIB
Eksodus Penduduk Ukraina
Warga Ukraina melintasi perbatasan Slovakia-Ukraina di Ubla, Slovakia timur, dekat dengan kota Ukraina Welykyj Beresnyj (25/2/2022). Invasi Rusia ke Ukraina membuat warga mulai melarikan diri dari konflik di negara mereka satu hari setelah Rusia melancarkan serangan militer. (AFP/Peter Lazar)

Liputan6.com, Yerusalem - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta Perdana Menteri Israel Naftali Bennett untuk menjadi tuan rumah dan membantu menengahi negosiasi antara Ukraina dan Rusia, kata duta besar Ukraina untuk Israel.

"Presiden kami percaya Israel adalah satu-satunya negara demokratis yang memiliki hubungan besar dengan Rusia dan Ukraina dan itu dapat digunakan untuk memfasilitasi negosiasi tersebut," kata Dubes Yevgen Korniychuk seperti dikutip dari CNN, Sabtu (26/2/2022).

Korniychuk mengatakan Yerusalem lebih baik daripada Minsk --ibu kota Belarus.

Sebelumnya, pembicaraan mediasi dilakukan di Belarus, salah satu sekutu dekat Rusia.

Ukraina tidak "percaya pada legitimasi" pemimpin Belarus saat ini Alexander Lukashenko.

"(Kami) pasti perlu mengubah tempat dan kami dan kami percaya Yerusalem bisa menjadi tempat yang baik untuk itu," kata Korniychuk.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tanggapan Israel

FOTO: Kota di Ukraina Timur Luluh Lantak Pasca Invasi Militer Rusia
Petugas berusaha memadamkan kebakaran pada sebuah gedung setelah pemboman di Kota Chuguiv, Ukraina timur, 24 Februari 2022. Angkatan bersenjata Rusia mencoba menyerang Ukraina dari beberapa arah, menggunakan sistem roket dan helikopter untuk menyerang posisi Ukraina di selatan. (Aris Messinis/AFP)

Adapun tanggapan Israel terhadap permintaan tersebut, Korniychuk mengatakan mereka "tidak setuju atau menyangkalnya, mereka sedang mempertimbangkannya, dan itu adalah tanda positif."

Seorang juru bicara untuk PM Israel Naftali Bennett tidak akan berkomentar lebih lanjut di luar pernyataan resmi yang dikeluarkan, yang tidak menyebutkan permintaan mediasi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya