Vladimir Putin Tuntut Nasionalis Ukraina untuk Menyerah

Tuntutan Presiden Rusia Vladimir Putin kepada nasionalis di Ukraina.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 31 Mar 2022, 06:30 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2022, 06:30 WIB
Paramedis menolong seorang anak yang menjadi korban serangan Rusia di Mariupol.
Paramedis menolong seorang anak yang menjadi korban serangan Rusia di Mariupol. Dok: AP Photo/Evgeniy Maloletka

Liputan6.com, Mariupol - Presiden Rusia Vladimir Putin berkata akan berhenti menyerang apabila kota Mariupol di Ukraina menyerah. Mariupol adalah lokasi strategis di tenggara Ukraina. 

Dilaporkan BBC, Kamis (31/3/2022), komentar itu dibuat Presiden Putin ketika berbincang via telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Selasa lalu. Serangan akan berhenti jika tentara Ukraina menyerah. 

"Untuk menyelesaikan situasi kemanusiaan yang sulit di kota ini, militan nasionalis Ukraina harus berhenti melawan dan menurunkan senjata mereka," ujar pihak Kremlin.

Pemerintah Prancis menilai situasi di Mariupol sudah seperti bencana. Prancis, Yunani, Turki dan sejumlah grup kemanusiaan sudah punya rencana untuk evakuasi kota. 

Gencatan senjata selama sehari diberlakukan pada Kamis ini. Sebelumnya, gencatan senjata gagal dan kedua pihak saling menyalahkan. Ukraina juga menuding Rusia berusaha menggiring evakuasi ke wilayahnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Korban Ribuan

Gagal Evakuasi, Warga Mariupol Terpaksa Kabur dari Ukraina dengan Berjalan Kaki
Warga Mariupol terpaksa kabur dari ukraina dengan berjalan kaki (pexes/anecb yacuihay).

Wali Kota Mariupol Vadym Boichenko mengklaim ada ribuan orang yang terbunuh akibat serangan Rusia. Belum diketahui apakah jumlah itu akurat. Pihak PBB berkata jumlah korban tewas di Ukraina sudah di atas 1.000 orang, namun angka pastinya belum diketahui karena situasi menyulitkan verifikasi. 

PBB khawatir bahwa jumlah kematian sebenarnya lebih besar. Jutaan warga Ukraina juga terpaksa mengungsi di dalam dan luar negeri akibat serangan Rusia. 

Sebelumnya, negosiator Ukraina dan Rusia telah bertemu di Turki untuk membahas gencatan senjata. Muncul pula wacana agar Presiden Rusia bertemu Presiden Ukraina. 

Kondisi ekonomi Rusia saat ini juga sudah mulai merasakan sanksi-sanksi ekonomi dari Barat. Sanksi diberikan dari sektor keuangan hingga teknologi.

Infografis Invasi Rusia:

Infografis Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya