5 April 1986: Diskotek di Berlin Dibom, Banyak Tentara AS Jadi Korban

Diskotek adalah favorit prajurit Amerika Serikat, dan banyak dari mereka yang terluka adalah tentara.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 05 Apr 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi ledakan (pixabay)
Ilustrasi ledakan (pixabay)

Liputan6.com, Berlin - Sebuah bom meledak di sebuah diskotek yang ramai di Berlin, Jerman, menewaskan dua orang dan melukai sedikitnya 120 orang, termasuk lebih dari 40 orang Amerika Serikat.

Pihak berwenang Amerika di Berlin mengatakan, dua orang yang tewas adalah seorang tentara Amerika dan seorang wanita Turki berusia 28 tahun.

Bom meledak pada pukul 01.50 waktu setempat ketika diskotik La Belle penuh sesak dengan hampir 500 orang, demikian dikutip dari laman BBC, Selasa (5/3/2022).

Diskotek adalah favorit prajurit Amerika Serikat, dan banyak dari mereka yang terluka adalah tentara.

Dinding luar gedung yang telah dikelilingi oleh perancah untuk pekerjaan pembangunan, tertiup oleh ledakan itu. Lantai dan plafon juga ambruk.

"Tiba-tiba ada ledakan keras, luar biasa kerasnya," kata seorang disc-jockey.

"Kemudian saya menemukan diri saya di ruang bawah tanah karena lantainya runtuh."

Dieter Jaehner (46) yang tinggal di dekatnya, berkata; "Saya melihat melalui jendela balkon saya pria dan wanita berlarian masuk dan keluar dari disko."

"Mereka melambaikan tangan dan dalam keadaan histeris. Beberapa berlumuran darah, dan pakaian mereka compang-camping."

Ledakan tersebut merupakan yang kedua di Berlin Barat dalam seminggu. Sabtu sebelumnya, sebuah bom menghancurkan klub Jerman-Arab di kota itu dan melukai tujuh orang Arab.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Keterlibatan Asing

Ilustrasi ledakan bom
Ilustrasi ledakan bom (iStockPhoto)

Menteri luar negeri Jerman Barat, Hans-Dietrich Genscher, mengatakan sebuah kelompok khusus akan dibentuk untuk menyelidiki kemungkinan keterlibatan negara asing dalam serangan itu.

"Kami tidak akan membiarkan teman-teman Amerika kami dibom keluar dari negara kami," katanya.

Polisi Berlin Barat mengatakan, mereka sedang mempertimbangkan kemungkinan bahwa kelompok teroris Libya berada di balik serangan itu.

7.000 prajurit Amerika yang ditempatkan di Berlin Barat berada di bawah siaga keamanan tinggi sejak serangan angkatan laut AS terhadap Libya di Teluk Sirte bulan lalu.

Instalasi militer AS telah dijaga ketat, tetapi tidak ada langkah-langkah keamanan untuk tempat hiburan malam yang sering dikunjungi oleh prajurit yang tidak bertugas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya