DW, Jakarta - Rusia diduga telah menggunakan senjata kimia saat mengepung kota Mariupol, Ukraina. Dugaan tersebut muncul karena orang-orang dilaporkan mengalami gagal napas dan masalah neurologis.
Negara-negara Barat pun kini sedang menyelidiki klaim yang belum dikonfirmasi tersebut. Seperti Amerika Serikat (AS) dan Inggris yang mengatakan mereka tengah bekerja untuk mengonfirmasi laporan yang belum diverifikasi soal Rusia yang menggunakan senjata kimia dalam invasi mereka di Ukraina.
Advertisement
Baca Juga
"Ada laporan-laporan bahwa pasukan Rusia kemungkinan telah menggunakan bahan kimia dalam serangan kepada warga Mariupol. Kami bekerja cepat dengan mitra-mitra untuk memverifikasi laporan," kata Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss di akun Twitternya.
"Setiap penggunaan senjata semacam itu akan menjadi eskalasi yang tidak berperasaan dalam konflik ini dan kami akan meminta Putin dan rezimnya bertanggung jawab."
Sementara juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan bahwa AS juga tengah memantau laporan tersebut.
"Kami tidak dapat mengonfirmasi pada saat ini dan akan terus memantau situasi dengan cermat," kata Kirby.
"Laporan ini, jika benar, sangat memprihatinkan dan merefleksikan kekhawatiran yang kita miliki tentang potensi Rusia untuk menggunakan berbagai alat kerusuhan, termasuk gas air mata dicampur zat kimia di Ukraina."
Dilansir dari laman DW Indonesia, Rabu (13/4/2022), berikut adalah 5 senjata kimia paling mengerikan di dunia:
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. VX
VX merupakan senyawa golongan organofosfat sangat beracun. Cairannya yang tak berwarna dan tak berbau mampu mengganggu sistem syarah dalam tubuh. VX kerap digunakan sebagai racun syaraf dalam perang senjata kimia. Efek racun VX amat cepat. Gejalanya muncul hanya dalam beberapa detik setelah terpapar. Sejumlah kecil racun ini pun mematikan. Kematian disebabkan sesak napas atau gagal jantung.
2. Sarin
Sarin adalah racun syaraf yang mudah menguap tapi amat beracun. Setetes ravcun ini sudah cukup untuk membunuh seorang manusia dewasa dengan cepat. Mirip dengan VX, “gejala korban yang terpapar racun ini adalah : termasuk sakit kepala, keluar air liur dan air mata, diikuti oleh kelumpuhan otot secara bertahap otot dan kematian.
3. Gas Mustard
Racun ini bekerja lambat namun mengerikan. Sasaran racun ini adalah mata, saluran pernapasan, dan kulit, lalu menyebar ke sel-sel tubuh. Ketika kulit terkena racun, maka akan tampak seperti luka bakar selama beberapa jam sebelum lepuhan besar muncul dan menyebabkan jaringan parut yang parah dan rasa sakit. Mata bisa buta beberapa jam setelah terpapar.
Advertisement
4. Fosgen
Fosgen dianggap salah satu senjata kimia yang paling berbahaya yang pernah ada. Fosgen merupakan bahan kimia industri yang digunakan dalam pembuatan plastik dan pestisida. Gejala korban yang tersedak paparan fosgen adalah: batuk, sesak nafas, mual, dan kadang-kadang muntah. Dalam konsentrasi rendah, gasnya tidak berwarna, aromanya seperti bau jerami yang baru dipotong.
5. Klorin
Klorin biasanya dipakai sebagai bahan pemutih kertas dan kain, membuat pestisida, karet, membunuh bakteri dalam air minum dan kolam renang. Klorin sangat berbahaya jika digunakan berlebihan, karena bisa akibatkan luka permanen, Ketika berbentuk gas dan menyebar, korban yang menghirupnya lemas dan merasa tercekik karena klorin meracuni paru-paru.berisiko mengakibatkan kematian.
Sebabkan Kegagalan Pernapasan
Anggota parlemen Ukraina Ivanna Klympush melalui akun Twitternya menulis bahwa "zat yang tidak diketahui" telah digunakan di kota Mariupol yang menyebabkan kegagalan pernapasan dan gangguan gerakan. "Kemungkinan besar senjata kimia!" cuit Klympush.
Penasihat wali kota Mariupol, Petro Andryushchenko menulis di Telegram mengenai laporan serangan senjata kimia yang belum terkonfirmasi.
"Kami sedang menunggu informasi resmi dari militer," tulis Andryushchenko.
Pada hari Senin (11/04), Batalion Azov, milisi ultranasionalis di Ukraina, mengklaim sebuah pesawat nirawak Rusia telah menjatuhkan "zat beracun" kepada pasukan dan warga sipil Ukraina di Mariupol. Akibat serangan tersebut dilaporkan bahwa orang-orang mengalami gagal napas dan masalah neurologis.
"Tiga orang memiliki tanda-tanda yang jelas akan keracunan oleh senjata kimia, tetapi tanpa konsekuensi bencana," kata pemimpin batalion Andrei Biletsky dalam sebuah pesan video di saluran Telegram miliknya.
Advertisement