Universitas di China Tunda Semester Baru Akibat COVID-19

Lebih dari 20 universitas di China, termasuk di Beijing, memilih untuk menunda semester karena khawatir COVID-19.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 22 Agu 2022, 13:41 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2022, 13:35 WIB
Kasus Pertama Varian Omicron Terdeteksi di China Daratan
Seorang wanita mengenakan masker berjalan ke sebuah pusat perbelanjaan di Beijing, China, Selasa (14/12/2021). Kasus pertama varian omicron COVID-19 telah terdeteksi di daratan negara di kota Tianjin di sebelah timur Beijing. (AP Photo/Ng Han Guan)

Liputan6.com, Beijing - Institusi pendidikan tinggi China memilih waspada ancaman COVID-19. Ada lebih dari 20 universitas yang akhirnya memilih menunda semester baru.

Lokasi universitas itu termasuk di ibu kota Beijing hingga di Pulau Hainan.

Dilaporkan Global Times, Senin (22/8/2022), penundaan semester itu diumumkan setelah Kementerian Pendidikan mengajak universitas di seantero negeri untuk melaksanakan pencegahan epidemi secara ilmiah dan tepat. Kementerian juga meminta agar proses kembalinya murid diatur dengan hati-hati.

Ada empat universitas di Provinsi Shaanxi yang memilih menunda pendaftaran bagi mahasiswa baru. Provinsi tersebut memang sedang melawan varian Omicron BA.2.76 dan BA.5.13 yang belakangan ini melonjak.

Pada Sabtu lalu, ada 156 kasus lokal dan penyebar (silent carriers) yang diidentifikasi oleh otoritas kesehatan provinsi.

Pakar menilai travel musim panas dan tahun ajaran baru memberikan risiko lebih besar bagi pihak provinsi untuk mencegah epidemi.

Provinsi Hainan juga sedang mengalami lonjakan kasus, bahkan dibayangi isu lockdown. Hainan Normal University, Hainan University, Hainan Medical University, dan Hainan Vocational University of Science and Technology memutuskan agar menunda registrasi atau tanggal datangnya para murid.

Tak hanya kampus, destinasi turis populer seperti Sanya dan Haikou juga sedang menjalani "manajemen statis" karena ada penularan di Sanya dan menyebar di kota-kota lain di provinsi.

Di ibu kota China, Peking University akan menyambut para mahasiswa pada 28 dan 29 Agustus. Tsinghua University telah menyambut 3.700 mahasiswa baru pada 17 Agustus lalu. Beijing Institute of Technology, Beijing Normal University, dan Central Academy of Fine Arts memilih registrasi online atau menunda semester baru hingga September.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Hainan dan Lockdown

Mengintip Pembuatan Termometer Dahi di China
Pekerja merakit termometer dahi di sebuah pabrik di Daerah Ding'an, Provinsi Hainan, China (28/3/2020). Perusahaan teknologi medis di Hainan membuka sejumlah lini produksi termometer dahi guna memastikan pasokan termometer dahi nirkontak dalam upaya memerangi penyakit COVID-19. (Xinhua/Pu Xiaoxu)

Gelombang COVID-19 di China membuat kasus naik ke jumlah tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Menurut media pemerintah China, ada 3.424 kasus pada Kamis (19/8).

Dilaporkan Global Times, peningkatan kasus terjadi karena varian-varian Omicron. Jumlah turis pada musim panas juga memberi pengaruh pada naiknya kasus. Hingga kini, China masih memegang kebijakan zero-COVID sehingga gelombang baru ini diperkirakan bisa cepat diatasi. 

Pakar juga menilai penyebaran terkini tidak akan berpengaruh besar pada ekonomi China tahun ini, sebab gelombang ini tidak mengubah fundamental ekonomi China.

National Health Commission (NHC) berkata ada 25 kawasan level provinsi yang mengalami epidemi saat ini.

Provinsi Hainan, pulau di selatan China, adalah lokasi dengan kasus harian tertinggi dengan 496 kasus baru pada Kamis ini. Ada pula 1.522 kasus tak bergejala. Sejak 1 Agustus 2022, Hainan mencatat 13.763 kasus.

Tingginya kasus di Hainan membuat kekhawatiran bahwa pulau itu akan mengalami lockdown ketat seperti Shanghai pada beberapa waktu lalu.

Lu Hongzhou, kepala Third People's Hospital di Hainan, berkata Hainan tidak akan mengalami lockdown. Ia meyakini Hainan masih punya kapabilitas testing yang kuat untuk menjegal lockdown.

Pejabat kesehatan setempat juga berkata kasus-kasus baru sudah mulai menurun. Mereka yakin penyebaran di Hainan masih terkendali. Provinsi Hainan juga telah membuat rumah sakit sementara (makeshift) yang memiliki 22.200 kasus untuk kasus virus corona.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Wali Kota Depok Akan Merilis Lagu, Salah Satunya Bertemakan Covid-19

Wali Kota Depok, Mohammad Idris
Wali Kota Depok, Mohammad Idris

Beralih ke dalam negeri, Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, akan merilis lagu yang bertemakan pandemi Covid-19. Selain itu, ada juga mengenai pemikiran pemimpin bangsa. 

"Insyaallah mau launching dua lagu. Yakni merajut asa dalam bencana dan bangkit Indonesiaku," kata dia, Jumat 19 Agustus 2022.

Idris menjelaskan, lagu yang diciptakannya sebagai pesan yang akan diberikan kepada seluruh pihak. Hal itu menurutnya, lagu tersebut bencana yang terjadi saat ini maupun sebelumnya dapat dijadikan pembelajaran semua pihak.

"Lagu merajut asa dapat menjadikan pembelajaran pembelajaran semua pihak," ungkap dia.

Menurut dia, pandemi Covid-19 yang terjadi selama dua tahun dapat dijadikan renungan dan pembelajaran. Tidak hanya itu, lagu tersebut menitikberatkan pada kesehatan dan pentingnya sinar matahari dan olahraga.

"Pada lagu kedua Bangkit Indonesia-ku merupakan atas pemikiran yang sama sesama pemimpin bangsa yakni tema Hari Kemerdekaan, Bangkit Lebih Cepat, Pulih Lebih Kuat," ungkap Idris.

 

Respon Warganet: Jalan Ancur

Jalan Margonda, Depok, Macet Parah
Kemacetan Panjang terjadi Jalan Raya Margonda, Kota Depok. (Foto: Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Atas rencananya rilis dua buah lagi Wali Kota Depok mendapatkan respon dari sejumlah pegiat media sosial.

Pada postingan akun media sosial di Kota Depok memberikan sejumlah komentar terkait rencana rilis lagu orang nomor satu di Kota Depok.

Seperti ditulis akun @ryan.alsya27 meminta Wali Kota Depok memperbaikin jalan yang rusak dan penanganan wilayah banjir. Menurutnya Wali Kota Depok untuk segera membenahi dua persoalan tersebut dan menilai Wali Kota Depok bukan penyanyi.

"Pak tolong jalan yg ancur perbaiki, wilayah yg mudah banjir tolong pak segera di benahi bapak Wali Kota Depok bukan penyanyi, terima kasih," tulis akun tersebut.

Bahkan terdapat warganet memberikan saran kepada Wali Kota Depok untuk membuat lagu sebanyak enam buah bertemakan permasalahan yang kerap dikeluhkan warga.

Pertama lagu tersebut berjudulkan sawangan ku macet, hati-hati di GDC, Banjir Mampang dikala senja, dan Jalan gradakan di kelapa dua.

"Jalan Juanda gelap dikala malam dan genangan di Arif Rahman Hakim," tulis akun tersebut.

Infografis 12 Cara Sehat Hadapi Stres Era Pandemi Covid-19
Infografis 12 Cara Sehat Hadapi Stres Era Pandemi Covid-19 (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya