Liputan6.com, Jakarta - Para ilmuwan percaya bahwa masa anak modern berakhir pada usia 12 tahun. Sebuah survei juga membuktikannya, karena banyak orang tua merasa bahwa anak-anak mereka tidak lagi seperti anak kecil pada usia itu.
Generasi baru sedang berada di bawah tekanan untuk tumbuh lebih cepat.
Baca Juga
Ini berarti bahwa anak perempuan berusia 10 tahun lebih mengkhawatirkan berat badan dan rias wajah mereka, dan anak laki-laki didorong ke dalam perilaku jantan.
Advertisement
Berikut adalah sejumlah alasan mengapa anak jaman sekarang terlihat lebih tua dari umur aslinya:
1. Produk Perawatan
Dalam beberapa tahun terakhir, industri kimia telah mencapai tingkat perkembangan baru, dan kemajuan ini telah membuat hidup kita lebih mudah. Tetapi banyak kosmetik dan produk perawatan pribadi mengandung unsur-unsur yang dapat berdampak negatif pada tubuh kita.
Menurut  penelitian, beberapa bahan kimia meniru estrogen dan dapat mempercepat pubertas. Penyebab utamanya adalah unsur-unsur yang digunakan sebagai pengawet dalam kosmetik, produk beraroma, dan produk perawatan pribadi.
Anak-anak yang terpapar bahan kimia ini sebelum lahir dapat mengalami pubertas lebih awal. Anak-anak yang sedang tumbuh juga mungkin sangat rentan, karena mereka terpapar produk perawatan sehari-hari seperti itu.
2. Nutrisi
Diet tinggi lemak di masa kanak-kanak dapat menyebabkan pubertas dini. Budaya nutrisi pada anak-anak modern meninggalkan banyak hal yang diinginkan. Makanan cepat saji biasanya tinggi gula, garam, dan lemak jenuh atau lemak trans. Ini, pada gilirannya, menyebabkan obesitas. Studi terbaru menunjukkan bahwa obesitas pada masa kanak-kanak dan pubertas dini tidak dapat dipisahkan.
3. Teknologi Digital
Generasi baru mengkonsumsi sejumlah besar informasi setiap hari melalui media sosial. Influencer modern, musik, mode, dan budaya media memaksa anak-anak untuk tumbuh lebih cepat. Untuk itu, anak-anak mulai mengkhawatirkan penampilan dan berat badan mereka sejak usia dini.
Advertisement
4. Perubahan Iklim
Para ilmuwan mulai melihat hubungan antara pubertas dini, polusi massal, dan gaya hidup menetap, yang merupakan akibat dari perubahan iklim. Iklim yang lebih keras dapat menyebabkan anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu di dalam daripada aktif di luar. Gaya hidup itu mengurangi jumlah melatonin, yang kemudian memicu tubuh untuk memasuki masa pubertas.
5. Jarang ke Luar Ruangan
Saat ini, anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan, sebagian besar berkat teknologi. Internet menjadi area penelitian bagi mereka alih-alih bermain bebas aktif.
Isolasi dan kurangnya bermain bebas aktif berkontribusi pada peningkatan tingkat stres.
Stres pada anak usia dini menyebabkan pematangan lebih cepat dari daerah otak tertentu selama masa remaja.
Advertisement