Liputan6.com, Jakarta - Penerbangan ketiga yang membawa bantuan kemanusiaan dan obat-obatan dengan berat total 32 ton dari Pemerintah Indonesia untuk korban banjir di Pakistan mendarat di Bandara Internasional Jinnah Karachi pukul 09.35 waktu setempat (06/10/2022).
Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB, Zaherman Muabesi, memimpin delegasi tersebut, didampingi perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Luar Negeri, Badan Perencanaan Nasional, dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Demikian seperti dikutip dari laman resmi Kemlu, Senin (9/10/2022).Â
Baca Juga
Bersama delegasi, turut serta tim medis yang terdiri dari 29 dokter umum, dokter anak, spesialis penyakit kulit, dan paramedis.
Advertisement
Tim medis tersebut berasal dari berbagai latar belakang, kolaborasi dari komponen lembaga meliputi: Kementerian Kesehatan, TNI, Polri, serta relawan dari Universitas Andalas dan Muhammadiyah.
Tim medis dikerahkan sebagai tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo, menyusul pengiriman 90 ton bantuan logistik yang telah tiba di Karachi pada (27/09/2022) untuk membantu rakyat Pakistan yang dilanda banjir terparah dalam sejarah Pakistan. Pemerintah Indonesia juga sedang dalam proses pencairan dana hibah kemanusiaan sebesar USD 1 juta kepada pemerintah Pakistan.
Tim Medis Indonesia akan ditempatkan di beberapa daerah terdampak di Provinsi Sindh, dengan koordinasi bersama National Disaster Management Authority (NDMA) dan Dinas Kesehatan Provinsi Sindh.
Tim Medis yang dikirim ke Pakistan merupakan yang terbesar yang pernah dikirim Indonesia ke negara-negara lain dalam menangani bencana alam. Tim kesehatan ini akan melaksanakan tugas kemanusiaan selama satu bulan.​​
Bantuan Senilai 1,2 Juta USD
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melepas bantuan kemanusiaan Indonesia melalui 2 (dua) pesawat khusus dalam bentuk paket obat-obatan, tenda, pakaian, selimut, kantong tidur, kelambu, dan generator.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam baik atas nama pribadi dan juga atas nama rakyat Indonesia kepada Saudara-saudara di Pakistan atas jatuhnya korban jiwa akibat bencana banjir dan tanah longsor.
Presiden Jokowi juga menjanjikan penyaluran bantuan dana hibah sebesar 1 juta USD dan akan mengirimkan tim medis ke Pakistan.
Tim Bantuan Kemanusiaan yang diberangkatkan ke Pakistan dengan dua pesawat Garuda hari ini dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Prof. Dr. Muhajir Effendi, dengan anggota tim Ketua Komisi 8 DPR RI Ashabul Kahfi, Kepala BNPB Letjen Suharyanto dan Direktur Asia Selatan dan Tengah Kemlu serta perwakilan dari K/L terkait lainnya.
Total bantuan hibah non-tunai dari Indonesia untuk Pakistan adalah senilai 1,2 juta USD dengan berat tonase sekitar 90 ton.
Advertisement
Bantuan dari KBRI
Dalam kesempatan terpisah, KBRI Islamabad dan KJRI Karachi juga telah mengambil inisiatif menggalang bantuan kemanusiaan bersama para pelajar Indonesia dan diaspora Indonesia di Pakistan.
Telah disalurkan bantuan sebesar 1.8 juta Pakistan Rupees atau Rp. 113 juta melalui Pakistan Red Crescent Society (PRCS). Relawan Indonesia dari Dompet Duafa juga telah membangun 2 rumah di salah satu lokasi banjir di Provinsi Sindh.
Banjir Pakistan
Banjir bandang di Pakistan telah mengakibatkan korban lebih dari 1.600 orang tewas, dan menenggelamkan sepertiga wilayah Pakistan.
Sekitar 33 juta orang terdampak banjir “monsoon steroid" yang disebut Sekjen PBB sebagai “climate carnage", termasuk 650.000 ibu hamil (73.000 di antaranya akan melahirkan).
Kerusakan akibat banjir ditaksir mencapai USD 30 miliar di mana 2 juta rumah rusak, dan kerusakan fasilitas umum seperti 23.900 sekolah, 1.460 fasilitas kesehatan, dan kerusakan jalan sepanjang 13.000 km.
Lebih dari 2 juta hektar lahan pertanian juga tersapu Para pengungsi mulai terancam penyakit paska banjir seperti DBD, malaria, dan diare.
Advertisement