Liputan6.com, Rio de Janeiro- Brasil menghadapi gelombang baru kasus COVID-19 tepat ketika negara yang gila sepak bola itu berkumpul secara massal alias nobar Piala Dunia. Ini terjadi ketika sub-varian virus corona baru dan pemacu vaksin yang tertunda meningkatkan kewaspadaan di kalangan spesialis kesehatan masyarakat.
Dilansir Channel News Asia, Kamis (24/11/2022), pada hari-hari pertandingan Piala Dunia, banyak orang Brasil mendapatkan cuti dan pergi ke bar dan restoran atau berkumpul, atau sekadar mengadakan barbekyu di rumah untuk menonton pertandingan. Tentunya, mereka semua mendukung tim nasional yang sedang berjuang mendapat gelar juara dunia keenamnya di Qatar.
Baca Juga
Dengan Brasil memulai pertandingan di Qatar pada hari Kamis, para ahli merekomendasikan agar penggemar memakai masker jika berada di dalam ruangan, dan melakukan semua tindakan pencegahan kebersihan yang diperlukan untuk menghindari penularan.
Advertisement
Kasus COVID baru di Brasil melonjak minggu lalu sebesar 230 persen dari awal November ke tingkat yang tidak terlihat sejak Agustus, menurut angka resmi. Kematian melonjak menjadi 116 pada hari Selasa dari satu digit pada bulan Oktober.
"Di setiap pertemuan ada kemungkinan besar terjadi penularan, karena sangat mudah tertular," kata Margareth Dalcolmo dari Oswaldo Cruz Foundation, pusat penelitian biomedis di Rio de Janeiro.
Regulator kesehatan Brasil ANVISA mengumumkan pada Selasa malam bahwa masker akan diwajibkan lagi di bandara dan di semua penerbangan untuk mencegah penyebaran virus.
Juga diputuskan pada hari Selasa untuk menyetujui penggunaan dua vaksin baru yang dibuat oleh Pfizer yang melindungi dari sub-varian Omicron BA.1 dan BA.4/BA.5 serta virus asli, untuk digunakan sebagai booster.
Lonjakan Penularan
Para ahli mengatakan penundaan peluncuran vaksin untuk mengatasi varian baru yang sangat menular menambah lonjakan penularan.
Hampir 690.000 orang Brasil telah meninggal akibat COVID-19, angka kematian resmi tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat.
Infeksi baru di Brasil terutama disebabkan oleh galur BQ.1 dari galur BA.5 sub-varian Omicron, menyebabkan gejala yang lebih ringan pada orang yang telah divaksinasi lengkap. Itu kemungkinan berarti lebih sedikit kematian daripada gelombang sebelumnya, meskipun rumah sakit menerima semakin banyak pasien, kata pejabat kesehatan.
Â
Advertisement
Qatar Cabut Sebagian Besar Pembatasan Terkait COVID-19
Qatar telah mencabut sebagian besar pembatasan terkait virus corona COVID-19 mulai 1 November, tepat sebelum menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Kementerian Kesehatan Qatar telah membuat pengumuman pada Kamis (27/10/2022) WIB.
Dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Washington Times, dikatakan bahwa hasil tes PCR atau antigen cepat tidak akan diperlukan bagi mereka yang terbang ke negara itu.
Aturan itu juga mencabut persyaratan untuk mendaftar ke aplikasi pelacakan kontrak Ehteraz di negara itu. Namun, wajib menggunakan aplikasi untuk memasuki fasilitas perawatan kesehatan di Qatar. Piala Dunia 2022 akan dimulai 20 November, saat Qatar akan menghadapi Ekuador. Qatar mengharapkan 1,2 juta pengunjung selama turnamen.
Pastikan Keamanan
Dari sektor keamanan, Qatar diperkirakan akan mengerahkan puluhan ribu pasukan yang berasal dari kesepakatan kerja sama dengan sejumlah negara.
Menurut laporan aljazeera, pasukan keamanan Qatar bersama dengan mitra dari 13 negara telah melakukan latihan keamanan lima hari di seluruh negeri.
Latihan itu bertujuan untuk menguji kesiapan dan daya tanggap layanan darurat. Pasalnya, lebih dari 1,2 juta penggemar diperkirakan akan berkunjung selama Piala Dunia 2022 Qatar.
Menurut komite keamanan Piala Dunia 2022, latihan yang dijuluki Watan (yang diterjemahkan menjadi bangsa dalam bahasa Arab), melibatkan 32.000 personel keamanan pemerintah dan 17.000 dari sektor keamanan swasta.
Advertisement