Liputan6.com, Delta - Setelah menyerang sebuah masjid di wilayah barat laut Nigeria yang bergejolak, sejumlah pria bersenjata menculik 19 jemaah kata polisi pada Minggu 4 Desember 2022.
Mengutip laporan VOA Indonesia, Senin (5/12/2022), para penyerang menyerbu masjid di Desa Maigamji, negara bagian Katsina, saat para jemaah sedang melaksanakan salat pada Sabtu 3 Desember malam (sejumlah sumber menyebut serangan terjadi Jumat 2 Desember pagi).
Baca Juga
Para pelaku kemudian melakukan penculikan setelah menembak dan melukai seorang imam dan seorang jemaah lainnya, kata juru bicara polisi setempat, Gambo Isah.
Advertisement
"Anggota kami bergerak dan mengejar para bandit dan berhasil menyelamatkan enam jemaah dari penculiknya, sementara upaya sedang dilakukan untuk membebaskan 13 orang lainnya," tambahnya.
Dua orang yang terluka sedang dirawat di rumah sakit, imbuhnya lagi.
Wilayah Nigeria barat laut dan tengah telah diteror oleh geng-geng kriminal yang dikenal sebagai bandit. Mereka kerap melakukan penggerebekan di desa-desa untuk mencuri ternak, menculik orang untuk mendapatkan tebusan, dan membakar rumah-rumah setelah menjarahnya.
Sandera biasanya dibebaskan setelah uang tebusan dibayarkan kepada geng, yang berlindung di Hutan Rugu yang luas. Hutan Rugu membentang di empat negara bagian di barat laut Nigeria, termasuk Katsina.
Bulan lalu, 15 orang tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangkaian serangan bandit di desa-desa di negara bagian Kaduna yang berdekatan, kata pihak berwenang.
Presiden Nigeria Muhammadu Buhari berada di bawah tekanan kuat untuk mengakhiri kekerasan itu sebelum dia meninggalkan jabatannya tahun depan, setelah menjabat selama delapan tahun.
Keterangan Saksi Mata
Seorang warga yang berbicara dengan News Agency of Nigeria (NAN) melalui telepon mengatakan, serangan itu terjadi sekitar pukul 06.47 waktu setempat ketika beberapa umat Muslim sedang salat pagi hari di Central Mosque, yang terletak di sepanjang Jalan Okoroda di Ughelli.
Warga yang menyebut namanya hanya sebagai Larry itu mengatakan, banyak warga yang tersentak dari tidurnya karena suara tembakan yang disusul teriakan keras dari orang-orang di dalam masjid.
"Nama saya Larry, saya seorang pengemudi kendaraan komersial di Ughelli. Saya tinggal sangat dekat dengan masjid pusat, jadi pagi ini sekitar pukul 6.45 kami mendengar suara tembakan di masjid."
"Karena ketakutan, banyak orang di kompleks saya ketakutan dan kami tetap di dalam hanya mengintip melalui jendela kami."
"Saat penembakan berlangsung, kami mendengar teriakan keras dari beberapa jemaah di dalam masjid," kata Larry.
Menurutnya, setelah penyerang pergi, banyak warga yang berduyun-duyun ke masjid untuk melihat apa yang terjadi.
Dia mengatakan warga membantu mengevakuasi jemaah yang terluka, menambahkan bahwa mereka yang selamat dari serangan itu menderita luka parah.
Larry mengatakan bahwa beberapa jemaah memberi tahu warga bahwa tiga rekan jemaah mereka dibawa pergi oleh orang-orang bersenjata itu.
Advertisement
11 Orang Dilaporkan Terluka
Saat dihubungi, juru bicara kepolisian Delta, DSP Bright Edafe, mengkonfirmasi penyerangan tersebut kepada NAN namun mengatakan bahwa hanya 11 jemaah yang terluka dalam penyerangan tersebut.
Kendati demikian dia tidak mengkonfirmasi penculikan tiga jemaah (awalnya disebut ada penculikan 3 jemaah).
"Saya baru saja menelepon DPO (Divisional Police Officer) di Ughelli dan dia mengkonfirmasi kepada saya bahwa 11 orang terluka dalam serangan di masjid tersebut."
Namun, polisi telah memulai penyelidikan atas insiden tersebut dan kami akan mengabari Anda saat kami bekerja untuk mengungkap pelakunya.
“Untuk saat ini, belum ada penangkapan yang dilakukan tetapi saya dapat meyakinkan Anda bahwa kami akan melibatkan mereka,” kata Edafe.
Ledakan Bom di Masjid Kabul Afghanistan Saat Salat Jumat, 50 Orang Lebih Dilaporkan Tewas
Sebelumnya sebuah bom meluluhlantakkan satu masjid di ibu kota Afghanistan, Kabul, yang sedang dipadati jemaah yang melakukan salat Jumat terakhir di bulan Ramadhan. Puluhan orang tewas dan luka-luka akibat ledakan tersebut.
Para pejabat mengatakan pemerintah berkuasa Taliban mengukuhkan sedikitnya 10 orang tewas. Tetapi imam salat di Masjid Khalifa Sahib, Sayed Fazil Agha, mengatkaan lebih dari 50 orang tewas.
Ledakan bom itu dilaporkan telah menghancurkan bagian atap masjid.
Agha mengatakan seseorang yang diyakini sebagai pelaku bom bunuh diri ikut berkumpul bersama jemaah lain dan kemudian meledakkan bom.
"Asap hitam membubung ke mana-mana. Jasad di mana-mana,” ujarnya, seraya menambahkan keponakan laki-lakinya termasuk di antara mereka yang tewas seperti dalam laporan VOA Indonesia, yang dikutip Sabtu (30/4/2022).
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengutuk serangan itu. "Dengan izin Allah SWT pelaku kejahatan semacam ini akan segera ditemukan dan dihukum," cuitnya.
Sejauh ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Pekan lalu sebuah bom meledak di saat salat Jumat di masjid Kota Kunduz, menewaskan sedikitnya 33 jemaah.
Sehari sebelumnya ledakan menghantam dua kendaraan penumpang di Kota Mazar-e-Sharif, di utara Afghanistan, menewaskan sedikitnya sembilan orang. ISIS-Khorasan mengklaim tanggungjawab sebagai pihak yang merencanakan bom yang membunuh warga Hazara-Afghanistan itu.
Advertisement