Raja Yordania Siap Tempur Jika Israel Macam-Macam di Al-Aqsa

Raja Yordania siap bertindak jika Israel mengganggu status Masjid Al-Aqsa.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 29 Des 2022, 18:00 WIB
Diterbitkan 29 Des 2022, 18:00 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu
PM Israel Benjamin Netanyahu (Abir Sultan/Pool Photo via AP)

Liputan6.com, Yerusalem - Benjamin Netanyahu kembali duduk di kursi kekuasaan sebagai perdana menteri Israel. Sosok Netanyahu yang kontroversial membuat Kerajaan Yordania perlu angkat bicara terkait Masjid Al-Aqsa. 

Raja Abdullah II dari Yordania lantas mengingatkan Israel agar tidak melewati batas. Hal ini terutama terkait status quo di lokasi-lokasi suci keagamaan. 

"Jika orang-orang ingin berkonflik dengan kami, kami cukup siap," ujar Raja Abdullah II dalam wawancara bersama CNN, dikutip Kamis (29/12/2022).

"Kami punya garis merah tertentu," lanjut Raja Abdullah II. "Dan jika ada yang ingin mendorong garis merah tersebut, maka kami akan menghadapinya."

Status quo di Yerusalem adalah jaminan agar umat Muslim dapat memiliki akses beribadah di Masjid Al-Aqsa. Yordania merupakan representasi dari sisi umat Muslim untuk mengurus wilayah tersebut. 

Selain itu, Raja Abdullah II mengaku khawatir dengan adanya intifada. Ia mengingatkan bahwa konflik yang terjadi akan merugikan pihak Israel dan Palestina

"Kami khawatir tentang intifada berikutnya," ujar Raja Abdullah II. "Dan jika itu terjadi, itu akan menjadi keruntuhan penuh dari hukum dan ketertiban. Dan itu tidak akan menguntungkan Israel maupun Israel."

Lebih lanjut, Raja Abdullah berkata banyak pihak yang khawatir dengan risiko terjadinya intifada, termasuk orang-orang di Israel yang setuju dengan posisi Yordania. Mereka pun berusaha agar tidak ada eskalasi pada situasi.

"Saya pikir banyak kekhawatiran dari semua pihak di kawasan tersebut, termasuk mereka di Israel yang berada di pihak kami dalam isu ini, supaya hal tersebut tidak terjadi," ujar Raja Abdullah II.

Netanyahu Menang 99 Persen

Jelang Pemilu Israel, PM Netanyahu Takut Kalah
Tokoh konservatif Israel dari Partai Likud ini memprediksi, dirinya kalah dalam pesta demokrasi yang akan diselenggarakan 17 Maret 2015.

Benjamin Netanyahu akan kembali menjadi PM Israel. Hasil pemilu yang dirilis komisi pemilihan umum Israel menyatakan bahwa dengan 99 persen suara selesai dihitung, Netanyahu dan sekutu sayap kanannya telah mengamankan suara mayoritas.

"Mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan sekutu sayap kanannya memastikan kemenangan sekaligus suara mayoritas di parlemen setelah pemungutan suara pemilu dua hari lalu," kata komisi pemilihan umum Israel pada Kamis 3 November 2022 seperti dikutip dari VOA Indonesia.   

Hasil pemilu Israel yang dirilis komisi tersebut menyatakan bahwa dengan 99 persen suara selesai dihitung, Netanyahu dan sekutu sayap kanannya telah mengamankan suara mayoritas.

Dengan 32 kursi Partai Likud pimpinan Netanyahu, 18 kursi Partai ultra-Ortodoks dan 14 kursi bagi aliansi sayap kanan Religious Zionism, blok sayap kanan itu berhasil mengumpulkan 64 kursi. Di sisi lain, blok tengah pimpinan Perdana Menteri Yair Lapid mengumpulkan 51 kursi.

Komisi pemilu Israel menambahkan, hasil resmi dan hasil akhir akan disampaikan kepada presiden Israel pada Rabu (9/11) mendatang.

Netanyahu, 73 tahun, akan kembali berkuasa setelah selama 14 bulan menjadi oposisi. Ia masih akan menghadapi persidangan kasus dugaan korupsi, yang ia bantah, Senin 7 November mendatang.

Koalisi Baru

Saat Warga Yahudi Ultra Ortodoks Beri Suara dalam Pemilu Israel
Pria Yahudi ultra-Ortodoks memasukan surat suaranya selama pemilihan parlemen Israel di Yerusalem (9/4). Warga Israel hari ini memberikan suara dalam pemilihan tingkat tinggi yang akan memutuskan masa jabatan PM Benjamin Netanyahu meskipun ada dugaan korupsi yang dilakukannya. (AFP Photo/Menahem Kah

Pemerintah terbaru Benjamin Netanyahu dianggap sebagai pemerintahan Israel berhaluan paling kanan yang pernah ada.

"Saya ingin memberitahu Anda, berkat dukungan publik yang sangat besar dalam pemilu, saya berhasil membentuk pemerintahan yang akan menjaga seluruh warga Israel. Saya tentunya berniat untuk mendirikannya secepat mungkin," katanya seperti dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (22/12).

Netanyahu menyampaikan pengumuman itu dalam pembicaraan telepon dengan Presiden Israel Isaac Herzog beberapa saat sebelum tenggat pada Rabu tengah malam berakhir.

Pengumuman ini muncul setelah perundingan selama beberapa minggu yang sangat sulit dengan mitra-mitranya, yang masih perlu menyelesaikan kesepakatan pembagiaan kekuasaan dengan Partai Likud pimpinan Netanyahu.

Meskipun demikian Netanyahu mengatakan pemerintah baru itu siap untuk dilantik “sesegera mungkin.”

Benjamin Netanyahu akan kembali menjadi PM Israel. Hasil pemilu yang dirilis komisi pemilihan umum Israel menyatakan bahwa dengan 99 persen suara selesai dihitung, Netanyahu dan sekutu sayap kanannya telah mengamankan suara mayoritas.

"Mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan sekutu sayap kanannya memastikan kemenangan sekaligus suara mayoritas di parlemen setelah pemungutan suara pemilu dua hari lalu," kata komisi pemilihan umum Israel pada Kamis 3 November 2022 seperti dikutip dari VOA Indonesia.  

Remaja Perempuan Palestina Tewas Tertembak Tentara Israel

FOTO: JPO Ibu Kota Berhias Lampu Berwarna Bendera Palestina
Warga berada di jembatan penyebrangan orang (JPO) Polda Metro Jaya yang berhias lampu berwarna bendera Palestina, Jakarta, Rabu (19/5/2021). Pemprov DKI Jakarta melakukan aksi solidaritas untuk Palestina dengan menampilkan warna-warna khas bendera Palestina di 10 JPO. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Seorang gadis Palestina berusia 16 tahun tewas setelah tentara Israel menyerbu Kota Jenin di Tepi Barat utara, kata petugas medis dan saksi mata Palestina.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa gadis itu, Jana Zakarneh (16) dari kota Jenin, tewas setelah tujuh tembakan dari tentara Israel menghantamnya. 

Sumber lokal dan saksi mata mengatakan, pasukan khusus tentara Israel yang didukung oleh kendaraan lapis baja, menyerbu kota Jenin untuk menangkap dua warga Palestina.

Dua orang ini memang sudah diincar dan dicari oleh pasukan keamanan Israel karena terlibat dalam melakukan serangan terhadap Israel, dikutip dari Xinhua, Senin (12/12).

Komunitas Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa empat warga Palestina yang terluka dievakuasi ke rumah sakit utama di kota tersebut.

Saksi mata mengatakan bahwa puluhan penembak Palestina bentrok dengan tentara Israel, yang menangkap dua buronan Palestina, mencatat bahwa baku tembak terjadi dengan beberapa ledakan di daerah tersebut.

Mereka mengatakan, setelah pasukan tentara Israel ditarik keluar dari K  ota Jenin, warga menemukan gadis Palestina tewas di rumah keluarganya dengan tujuh peluru menyusup ke tubuhnya.

Infografis Perdamaian Uni Emirat Arab dan Israel. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Perdamaian Uni Emirat Arab dan Israel. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya