Gempa Turki Panaskan Lagi Perdebatan soal Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Akkuyu

Lokasi PLTN Akkuyu terletak sekitar 338 km di sebelah barat episentrum gempa Turki 6 Februari 2023.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 17 Feb 2023, 12:01 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2023, 09:01 WIB
Kondisi Bangunan dan Jalan Raya di Distrik Pazarcik Kahramanmaras
Retakan besar terlihat di jalan dekat pusat gempa, di distrik Pazarcik, kota Kahramanmaras, Turki pada Kamis 16 Februari 2023 setelah terjadinya gempa berkekuatan 7,8 magnitudo menghantam beberapa wilayah di Turki dan Suriah pada 6 Februari lalu. (OZAN KOSE/AFP)

Liputan6.com, Ankara - Gempa dahsyat yang merobohkan bangunan di beberapa bagian Turki dan negara tetangga Suriah, menghidupkan kembali perdebatan lama tentang pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) besar yang sedang dibangun di Akkuyu, Buyukeceli, Provinsi Mersin.

Lokasi PLTN Akkuyu terletak sekitar 338 km di sebelah barat episentrum gempa Turki 6 Februari 2023. Fasilitas tersebut dilaporkan tidak mengalami kerusakan atau guncangan kuat akibat gempa magnitudo 7,8 dan gempa susulannya.

Namun, kekuatan gempa Turki 6 Februari 2023--yang tercatat paling mematikan dalam sejarah Turki modern--mempertajam kekhawatiran tentang fasilitas itu, yang dibangun di tepi garis patahan utama.

Rosatom, perusahaan milik negara Rusia yang bertanggung jawab atas proyek pembangunan PLTN Akkuyu, mengatakan bahwa pembangkit listrik tersebut dirancang untuk menahan pengaruh eksternal yang ekstrem dari gempa magnitudo 9. Dalam konstruksi PLTN, pembangkit dirancang untuk bertahan dari guncangan yang lebih ekstrem daripada yang tercatat sebelumnya di lokasi mereka berada.

"Kemungkinan gempa magnitudo 9 terjadi di sekitar reaktor Akkuyu kira-kira setiap 10.000 tahun sekali," kata Rosatom seperti dikutip dari AP, Jumat (17/2/2023). "Persis seperti itulah konsep margin keselamatan diterapkan."

Seorang pejabat Turki yang bicara secara anonim menuturkan, tidak ada rencana segera untuk mengkaji ulang proyek PLTN Akkuyu. Meski demikian, sejumlah aktivis meyakini bahwa proyek PLTN pertama di Turki itu menimbulkan ancaman.

"Fasilitas nuklir dibangun dari beton bertulang berat, berukuran besar untuk guncangan gempa yang signifikan, dan jauh lebih kokoh dibanding bangunan komersial," jelas Andrew Whittaker, seorang profesor teknik sipil di University at Buffalo.

Fakta bahwa fasilitas itu terletak di ujung barat Patahan Anatolia Timur, yang terkait dengan gempa Turki 6 Februari 2023, menurut Whittaker, menunjukkan bahwa desain tersebut secara tidak langsung telah diuji coba untuk guncangan yang signifikan.

Bagaimanapun, ungkap Whittaker, akan bijaksana untuk mengkaji ulang perhitungan bahaya seismik di wilayah tersebut pada seluruh infrastruktur, termasuk PLTN Akkuyu.

"Tidak ada alasan untuk khawatir, tetapi selalu ada alasan untuk berhati-hati," ujarnya.

Aktivis: Hentikan Proyek PLTN Akkuyu

Foto Udara Kehancuran Kota Hatay Jadi Saksi Dahsyatnya Gempa Turki
Foto udara menunjukkan kehancuran di pusat kota Hatay, Turki selatan, Selasa (7/2/2023). Tim pencari dan bantuan darurat dari seluruh dunia mengalir ke Turki dan Suriah pada hari Selasa saat tim penyelamat yang bekerja di suhu beku menggali – terkadang dengan tangan kosong — melalui sisa-sisa bangunan yang diratakan oleh gempa berkekuatan 7,8 magnitudo. (IHA via AP)

Saran Whittaker, memberi angin segar bagi para penentang proyek PLTN Akkuyu. Dalam seruan terbarunya, mereka mengatakan, gempa dahsyat 6 Februari 2023 adalah bukti nyata dari risiko besar yang ditimbulkan oleh PLTN di dekat garis patahan seismik.

Platform Cyprus Anti-Nuclear, koalisi lebih dari 50 kelompok lingkungan Siprus Yunani dan Siprus Turki, serikat pekerja dan partai politik, menyerukan seluruh partai politik, organisasi ilmiah, lingkungan, dan masyarakat sipil bergabung untuk menekan pemerintah Turki agar menghentikan rencana pembangunan PLTN Akkuyu.

Regulator nuklir Turki memberikan lisensi pembangunan PLTN Akkuyu pada tahun 1976, setelah studi seismik selama delapan tahun untuk menentukan lokasi yang paling cocok, tetapi proyek tersebut diperlambat setelah tragedi nuklir Chernobyl pada tahun 1986. Pembangunan reaktor pertama dimulai pada tahun 2018.

Pembangkit listrik tenaga nuklir besar secara tradisional membutuhkan waktu dalam pembangunannya mengingat ukuran, skala, dan kompleksitas infrastruktur.

Menurut Rosatom, studi oleh Kantor Pencegahan dan Penghapusan Konsekuensi Situasi Darurat Turki menunjukkan bahwa fasilitas di Akkuyu -sekitar 95km dari garis pantai utara Siprus- terletak di zona gempa tingkat lima, yaitu dianggap sebagai wilayah paling aman dalam hal gempa.

Dirancang Tahan Gempa

Begini Potret Pantauan Udara Pencarian Korban Gempa Suriah
Pemandangan dari udara ini menunjukkan penduduk mencari korban dan penyintas di tengah puing-puing bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di desa Besnia dekat Harim, di provinsi Idlib barat laut yang dikuasai pemberontak Suriah di perbatasan dengan Turki, Senin (6/2/2023). Gempa itu menghancurkan Kastil Gaziantep yang bersejarah dan banyak bangunan bersejarah lainnya di daerah itu. (Omar HAJ KADOUR / AFP)

Asosiasi Nuklir Dunia (WNA) menguatkan pernyataan Rosatom dengan mengatakan, pembangkit listrik tenaga nuklir di seluruh dunia dirancang untuk tahan terhadap gempa dan ditutup dengan aman jika terjadi pergerakan besar bumi. Sekitar 20 persen reaktor nuklir dilaporkan beroperasi di area dengan aktivitas seismik yang signifikan.

"Sebagai contoh, pembangkit nuklir Jepang, termasuk PLTN Hamaoka, yang berada di wilayah di mana gempa hingga magnitudo 8,5 mungkin terjadi," jelas WNA.

Standar keselamatan yang lebih ketat diadopsi setelah bencana nuklir Fukushima 2011, saat tsunami menghantam pembangkit listrik Daichi, melelehkan tiga reaktor dan melepaskan tingkat radiasi yang berbahaya.

Rosatom mengungkapkan bahwa desain reaktor modern Rusia, VVER-1200, di PLTN Akkuyu mencakup fitur keselamatan tambahan — sebuah kerucut baja seberat 144 ton yang disebut "penangkap inti". Dalam keadaan darurat, "penangkap inti" itu akan menjebak dan mendinginkan bahan radioaktif cair. Perusahaan menekankan bahwa pembangunan PLTN Akkuyu memenuhi persyaratan Badan Energi Atom Internasional pascabencana nuklir Fukushima.

Pembangkit, yang pertama dari empat reaktornya dijadwalkan beroperasi akhir tahun ini, akan memiliki kapasitas total 4.800 megawatt listrik, menyediakan sekitar 10 persen dari kebutuhan listrik Turki. Rosatom menambahkan, jika PLTN Akkuyu mulai beroperasi hari ini, pembangkit itu dapat menyediakan listrik yang cukup untuk kota berpenduduk sekitar 15 juta orang, seperti Istanbul.

Pembangunan PLTN Akkuyu diperkirakan menelan biaya US$ 20 miliar. Rosatom memiliki 99,2 persen saham dalam proyek tersebut dan telah dikontrak untuk membangun, memelihara, mengoperasikan, serta menonaktifkan pabrik tersebut.

Di lain sisi, ada dimensi politik terkait proyek PLTN Akkuyu. Siprus menuduh Turki menambah ketergantungan warga Siprus Turki padanya untuk memperkuat perpecahan etnis di pulau itu.

Turki sebelumnya mengatakan akan memasok listrik ke Siprus Turki yang memisahkan diri di utara pulau itu melalui kabel bawah laut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya