Liputan6.com, Islamabad - Gempa magnitudo 6,5 mengguncang sebagian besar Pakistan dan Afghanistan pada Selasa (21/3/2023) malam. Sedikitnya sembilan orang dilaporkan tewas.
Juru bicara layanan darurat Pakistan Bilal Faizi mengatakan, lebih dari 100 orang dibawa ke rumah sakit di kawasan Lembah Swat di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa dalam keadaan syok.
Baca Juga
"Orang-orang yang ketakutan ini jatuh, beberapa karena guncangan gempa," kata Faizi seperti dilansir The Guardian pada Rabu (22/3), yang kemudian menambahkan bahwa sebagian besar sudah keluar dari rumah sakit.
Advertisement
Faizi dan pejabat lainnya mengonfirmasi, sembilan orang tewas setelah sejumlah atap runtuh di berbagai bagian barat laut Pakistan. Gempa dilaporkan terasa hingga perbatasan Tajikistan.
Taimoor Khan, juru bicara otoritas manajemen bencana provinsi di barat laut, mengatakan setidaknya 19 rumah bata lumpur runtuh di daerah terpencil.
"Kami masih mengumpulkan data tentang kerusakan," katanya.
Di Kabul, seorang warga bernama Shafiullah Azimi mengatakan, "Gempa itu sangat kuat dan menakutkan, kami mengira rumah-rumah runtuh menimpa kami, orang-orang berteriak dan terkejut."
Survei Geologi AS mengatakan pusat gempa berada 40km di tenggara Jurm di wilayah pegunungan Hindukush, Afghanistan, berbatasan dengan Pakistan dan Tajikistan. Kedalaman gempa adalah 187,6 km.
Rentan Gempa
Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif, meminta pejabat manajemen bencana untuk tetap waspada untuk menangani situasi apa pun.
Juru bicara utama pemerintah Taliban di Afghanistan Zabihullah Mujahid men-twit bahwa kementerian kesehatan masyarakat telah memerintahkan semua pusat kesehatan untuk siaga.
Wilayah ini rentan terhadap pergolakan seismik yang kuat. Gempa magnitudo 7,6 pada tahun 2005 menewaskan ribuan orang di Pakistan dan Kashmir.
Tahun lalu di Afghanistan tenggara, gempa magnitudo 6,1 melanda daerah pegunungan yang terjal, meratakan rumah-rumah dari batu dan bata lumpur. Penguasa Taliban Afghanistan menyebutkan total korban tewas akibat gempa mencapai 1.150, dengan ratusan lainnya terluka, sementara PBB telah menawarkan perkiraan yang lebih rendah dari 770.
Advertisement