Liputan6.com, Beirut - Para pemimpin Hezbollah dan Hamas dilaporkan bertemu di Beirut, Lebanon, untuk membahas kesiapan melawan Israel. Demikian pernyataan Hezbollah pada Minggu (9/4/2023).
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh yang menguasai Jalur Gaza telah berada di ibu kota Lebanon sejak Rabu (5/4). Pada Kamis (6/4), Israel menuding Hamas menembakkan 34 roket ke wilayahnya dari Lebanon selatan.
Baca Juga
Kemudian pada Jumat (7/4) pagi, Israel melancarkan serangan balasan ke Lebanon selatan dan Jalur Gaza, setelah serangan roket juga menargetkan Israel dari wilayah kantong Palestina itu.
Advertisement
Pernyataan Hezbollah menyebutkan bahwa selama pertemuan, Haniyeh dan Hassan Nasrallah membahas kesiapan poros perlawanan dan kerja sama antar anggotanya dalam menghadapi perkembangan terakhir. Demikian dilansir Al Arabiya, Senin (10/4).
Poros perlawanan mengacu pada kelompok asal Lebanon, Palestina, Suriah, dan yang didukung Iran yang memusuhi Israel.
Pemimpin kedua kelompok juga membahas intensitas perlawanan di Tepi Barat dan Jalur Gaza serta serangan ke Masjid Al-Aqsa. Pernyataan Hezbollah tidak menyebutkan kapan tepatnya Haniyeh dan Nasrallah bertemu.
Provokasi Israel
Ketegangan terbaru dipicu oleh aksi brutal polisi Israel pada Selasa (4/4) dan Rabu yang menyerbu Masjid Al-Aqsa. Mereka mengklaim itu bertujuan untuk mengusir para pemuda pelanggar hukum dan agitator bertopeng yang membarikade diri di dalam masjid.
Pada Minggu (9/4) pagi, Israel mengumumkan bahwa pihaknya menyerang sasaran di Suriah sebagai respons atas serangan enam roket yang ditembakkan dari wilayah Suriah.
Militer Israel mengatakan, dua roket mendarat di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Sistem pertahanan Israel dilaporkan mencegat setidaknya satu roket.
Pada Jumat, Israel sendiri diguncang dua serangan terpisah, yang mengakibatkan tiga orang tewas. Seorang turis Italia tewas dan tujuh lainnya terluka ketika seorang warga Arab-Israel menabrakkan mobil ke para pejalan kaki di Tel Aviv.
Serangan lainnya menewaskan dua saudara perempuan keturunan Inggris-Israel dan melukai ibu mereka ketika mobil yang mereka tumpangi ditembaki di Lembah Yordan.
Advertisement