Update Kasus Tuduhan Pemerkosaan oleh Donald Trump terhadap Penulis E Jean Carroll, Persidangan Digelar 25 April 2023

Carroll mengajukan dua gugatan perdata terhadap Trump atas insiden pemerkosaan, yakni pencemaran nama baik dan kekerasan fisik.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 10 Apr 2023, 14:01 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2023, 14:01 WIB
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menghadapi gugatan dari kolumnis dan penulis E. Jean Carroll yang mengatakan dia memperkosanya di sebuah department store pada pertengahan 1990-an. (Dok. AP via NPR)
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menghadapi gugatan dari kolumnis dan penulis E. Jean Carroll yang mengatakan dia memperkosanya di sebuah department store pada pertengahan 1990-an. (Dok. AP via NPR)

Liputan6.com, Washington - Setelah dakwaan bersejarah di pengadilan kriminal Manhattan, Presiden ke-45 Amerika Serikat Donald Trump akan memasuki bab lain dalam persoalan hukumnya melalui sidang perdata yang digelar akhir bulan ini.

Persidangan akhir bulan ini menyangkut tuduhan oleh kolumnis dan penulis E Jean Caroll, yang mengatakan bahwa Trump melakukan pelecehan seksual terhadap dirinya pada pertengahan 1990-an.

Masing-masing pada tahun 2019 dan tahun 2022, Carroll mengajukan dua gugatan perdata atas insiden tersebut. Dia menuduh Trump melakukan pencemaran nama baik dan kekerasan fisik.

Ada dua persidangan menyangkut kasus ini. Yang pertama akan dimulai pada 25 April, sementara satunya lagi yang semula dijadwalkan juga pada April, telah ditunda tanpa batas waktu.

Kedua tuduhan Carroll berpusat pada insiden yang sama, yang diduga terjadi di Departement Store Bergdorf Goodman di Manhattan sekitar tahun 1995 atau 1996. Saat itu, Carroll adalah kolumnis majalah dan tokoh acara bincang-bincang televisi terkenal.

Menurut klaim Carroll, dia dan Trump bertemu di sebuah toko, di mana Trump berbelanja hadiah untuk seorang gadis. Trump meminta nasihatnya dan keduanya pun belanja bersama, sebelum akhirnya Trump mendorongnya ke ruang ganti dan memerkosanya.

Setelah kejadian itu, Carroll mengatakan, dia memberi tahu kedua temannya tetapi tidak melapor ke polisi. Selama 20 tahun, Carroll menyimpan ceritanya karena khawatir merugikan reputasi dan kariernya, sementara konsekuensi bagi Trump menurutnya akan minimal.

Namun, pandangannya berubah pada tahun 2016 dan 2017, ketika Trump terpilih sebagai presiden dan tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan oleh produser film Harvey Weinstein mengemuka ke publik.

Akhirnya, pada tahun 2019, tuduhan itu pun diungkapkan ke publik. Trump membantah melakukan kesalahan dan menyarankan Carroll agar mengarang cerita untuk menjual lebih banyak lagi bukunya.

"Tidak ada gambar? Tidak ada bukti? Video? Laporan? Tidak ada pramuniaga di sekitar? Saya ingin berterima kasih kepada Bergdorf Goodman karena mengonfirmasi bahwa mereka tidak memiliki rekaman video dari kejadian seperti itu karena itu tidak pernah terjadi," kata Trump saat itu seperti dikutip dari NPR, Senin (10/4).

Dan Trump secara konsisten mengulangi penyangkalannya pada tahun-tahun berikutnya.

"Saya tidak kenal wanita ini, tidak tahu siapa dia," tulisnya dalam pernyataan yang diunggah ke Truth Social Oktober lalu. "Dan meski saya tidak seharusnya mengatakannya, saya akan tetap mengatakannya. Wanita ini bukan tipe saya!"

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dua Persidangan

Ekspresi Donald Trump Jalani Sidang Dakwaan di Pengadilan Manhattan
Trump disebut sempat mencoba menunda pembayaran uang tutup mulut senilai USD 130.000 (sekitar Rp 1,9 miliar) terhadap Stormy Daniels. Namun, Trump dan sekutunya menuding bahwa dakwaan ini bermotivasi politik. (Steven Hirsch/New York Post via AP, Pool)

Sederhananya, ada dua persidangan karena ada dua gugatan terpisah yang diajukan Carroll atas satu kasus.

Pada Maret, baik Carroll maupun Trump, mengajukan mosi yang meminta agar kedua persidangan dikonsolidasikan menjadi satu persidangan. Namun, Hakim Lewis A. Kaplan menolak mosi itu, artinya kasusnya masih terpisah.

Pengadilan saat ini disebut sedang dalam proses mempersiapkan pemilihan juri, di mana pengacara kedua belah pihak dikabarkan telah mengajukan proposal untuk kuesioner juri. Kasus ini akan berlangsung di Pengadilan Distrik Selatan New York.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya