Kabar Baik Musim Haji 2023: Jemaah Yaman Bisa Terbang Langsung ke Arab Saudi

Ini merupakan penerbangan pertama sejak Bandara Internasional Sanaa ditutup untuk penerbangan komersial pada tahun 2016, menyusul pecahnya perang saudara Yaman.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 19 Jun 2023, 19:10 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2023, 19:10 WIB
Ilustrasi Menunaikan Ibadah Haji
Ilustrasi Menunaikan Ibadah Haji/Pixabay

Liputan6.com, Riyadh - Penerbangan dari Sanaa, Yaman, yang membawa lebih dari 200 jemaah haji tiba di Jeddah, Arab Saudi, pada Sabtu (17/6/2023). Itu merupakan penerbangan pertama sejak Bandara Internasional Sanaa ditutup untuk penerbangan komersial pada tahun 2016 menyusul pecahnya perang saudara Yaman.

"Pesawat Yemenia Airways dengan 270 orang di dalamnya mendarat di Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah pada Sabtu dari Bandara Internasional Sanaa," demikian laporan kantor berita Saudi Press Agency (SPA), seperti dilansir Al Arabiya, Senin (19/6).

Middle East Eye yang mengutip AFP melaporkan bahwa jumlah penumpang pesawat tersebut mencapai 277 jemaah haji, sementara Arab News melaporkan terdapat 275 penumpang.

Kepala Otoritas Bandara Sanaa Khalid al-Shayyef seperti dilansir Al Jazeera menuturkan bahwa penerbangan yang tiba pada Sabtu adalah satu dari lima penerbangan yang akan membawa jemaah haji Yaman ke Arab Saudi.

Sanaa, ibu kota Yaman, telah berada di bawah kendali kelompok Houthi yang didukung Iran sejak 2014, mendorong koalisi Arab, pimpinan Arab Saudi, campur tangan untuk mendukung pemerintah yang diakui secara internasional.

Penerbangan komersial pertama dari Sanaa ke Jeddah telah memicu pujian atas upaya Arab Saudi untuk meringankan penderitaan rakyat Yaman, selain juga meletakkan pijakan untuk mengakhiri perang saudara.

"Penerbangan haji yang sangat penting dari Sanaa ke Arab Saudi kemarin, yang pertama dalam beberapa tahun, memungkinkan warga Yaman melakukan kewajiban agama mereka. Kebijakan Arab Saudi ini sangat disambut baik dan seharusnya membantu mengakhiri konflik," ungkap delegasi Uni Eropa.

Utusan PBB untuk Yaman Hans Grundberg pada Minggu (18/6), mendesak pihak-pihak bertikai di Yaman memanfaatkan suasana haji untuk mencapai kesepakatan damai.

"Saya berharap langkah positif ini dan semangat perdamaian di tengah musim haji mendorong para pihak untuk mengambil lebih banyak langkah melonggarkan pembatasan kebebasan bergerak, termasuk di dalam Yaman, mencapai gencatan senjata nasional, dan memulai dialog politik inklusif di bawah naungan PBB," twit Grundberg.

Pujian untuk Arab Saudi juga dilontarkan Amerika Serikat (AS),

"Kami memuji Arab Saudi atas upayanya mendukung gencatan senjata selama beberapa bulan terakhir, termasuk penerbangan haji bersejarah hari ini yang memungkinkan warga Yaman melakukan kewajiban agama mereka," ungkap Dewan Keamanan Nasional AS pada Sabtu.

"AS tetap terlibat dengan semua pihak untuk mengonsolidasikan manfaat yang berkelanjutan dari gencatan senjata dan pada akhirnya mengakhiri perang sama sekali melalui proses politik yang dipimpin Yaman."

Dilansir Arab News, pejabat pemerintah Yaman mengungkapkan bahwa 19.366 jemaah haji Yaman telah tiba di Arab Saudi, termasuk 18.173 jemaah yang memasuki Arab Saudi via perbatasan Al-Wadea.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pertempuran di Yaman Mereda

Anak-anak di Yaman yang dilanda perang mengantre untuk mendapatkan air, bukan sekolah
Penderitaan remaja tersebut merupakan hal yang umum terjadi di Yaman, yang telah menduduki peringkat teratas di antara negara-negara yang mengalami kekurangan air di dunia bahkan sebelum konflik meletus pada tahun 2015. (AHMAD AL-BASHA / AFP)

Pertempuran di Yaman dilaporkan berkurang signifikan pasca gencatan senjata yang ditengahi PBB diumumkan pada April 2022. Gencatan senjata sendiri berakhir pada Oktober lalu, meski demikian masing-masing pihak disebut masih menahan diri.

Ratusan ribu orang tewas dalam pertempuran atau karena penyebab tidak langsung, seperti kekurangan makanan atau air. PBB menyebut dampak perang saudara Yaman sebagai salah satu krisis kemanusiaan terbesar di dunia.

"Semoga blokade segera berakhir dan bandara (Sanaa) tetap dibuka. Kami sangat senang dan lega, sulit menggambarkannya," ungkap salah seorang jemaah haji Yaman, merujuk pada blokade bandara oleh koalisi pimpinan Arab Saudi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya