Dubes Ukraina Kritik Tentara Rusia, Sebut Hanya Berani Lawan Anak-Anak dan Perempuan

Dubes Ukraina untuk RI Vasyl Hamianin memberikan kritikan keras ke tentara Rusia yang menginvasi negaranya.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 19 Jul 2023, 15:00 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2023, 15:00 WIB
Perjuangan Tentara Garis Depan Ukraina Hadapi Gempuran Rusia di Bakhmut
Seorang tentara Ukraina menembakkan peluncur granat dari garis depan di Bakhmut, wilayah Donetsk, Ukraina, Senin (10/4/2023). (AP Photo/Libkos)

Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, melancarkan kritikan terbaru terhadap pihak Rusia. Ia meminta agar Indonesia tidak takut Rusia, sebab tentara negara tersebut hanya menyerang anak-anak.

Ucapan itu diberikan Dubes Ukraina saat membahas keluarnya Rusia dari perjanjian gandum (Inisiatif Gandum Laut Hitam) yang bisa memberikan dampak negatif ke pangan berbagai negara. 

"Jangan takut dengan Rusia. Mereka tidak bisa melakukan apa-apa. Mereka hanya mengancam. Mereka mengintimidasi," ujar Dubes Ukraina Vasyl Hamianin usai menghadiri acara di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Selasa (18/7/2023). 

Dubes Vasyl berkata Rusia kerap memberikan ancaman-ancaman, namun tidak terwujud. Ia pun menyorot para korban wanita dan anak kecil yang meninggal akibat invasi yang terjadi. 

"Mereka jago bertarung melawan anak perempuan, anak laki-laki, perempuan, dan anak kecil. Mereka bukan tentara sejati, kesatria dengan martabat. Jangan takut," ujar Dubes Vasyl Hamianin.

<p>Marina Yatsko tampak berlari ketika putranya yang masih bayi digendong ke rumah sakit oleh kekasihnya pada Maret 2022. Bayi itu adalah korban serangan Rusia di Mariupol, Ukraina. (AP Photo/Evgeniy Maloletka, File)</p>

Terkait masalah ekspor gandum, Dubes Vasyl meyakini bahwa komunitas internasional, seperti negara-negara Eropa, Turki, dan PBB, akan berusaha agar pengiriman tetap bisa lancar ke berbagai negara, walau Rusia tidak memberikan dukungan.

Rusia Mengaku Diserang Ukraina, Menlu Uni Eropa Tertawa

Potret 1 Tahun Invasi Rusia ke Ukraina
Prajurit Ukraina berjalan di antara puing-puing bangunan yang rusak setelah serangan Rusia di Kharkiv, Ukraina, 16 April 2022. Sejak invasi Rusia ke Ukraina, perang terus berkecamuk hingga bulan ini, Februari 2023. (AP Photo/Felipe Dana, File)

Sebelumnya, Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan (setara menteri luar negeri) Josep Borrell memberikan sindiran soal retorika Rusia selama peperangan dengan Ukraina berlangsung. Politikus Spanyol itu bahkan tertawa ketika membahas retorika Rusia. 

"Menyalahkan Barat, bahwa Ukraina menyerang Rusia (tertawa), bahwa Barat menyuruh Ukraina menyerang Rusia. Tak ada yang percaya bahwa Ukraina menyerang Rusia," ujar Josep Borrell usai menghadiri pertemuan para menlu di Jakarta, Jumat malam 14 Juli 2023. 

Politikus senior berusia 76 tahun itu mengaku sudah sering mendengar retorika-retorika Rusia yang dapat memicu keraguan terkait situasi. 

"Kebohongan yang biasa kita dengar ... agar membuat orang-orang percaya bahwa Barat mendorong Ukraina untuk menyerang Ukraina (tertawa). Ayolah (tertawa), Ukraina menyerang Rusia? Tetapi orang-orang bilang hal seperti itu: Ada genosida terhadap rakyat Rusia dan ada rezim fasis di Kyiv," ujar Josep Borrell.

Selama datang ke Indonesia, Borrell berkata tidak berkomunikasi dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov.

Lebih lanjut, Borrell menegaskan tak ada wilayah Rusia yang dibombardir. Ia justru menyorot bahwa tiap harinya ada dua ribu bom yang menyerang Ukraina setiap harinya.

Rusia disebut sudah tidak bisa merebut daerah baru, sehingga pilihannya adalah menghancurkan. 

"Ukraina sedang dihancurkan, secara literal. Rusia tidak bisa menguasai. Mereka mencoba, mereka gagal, mereka dipukul balik. Dan mereka tak bisa meninggalkan kawasan, mereka tak bisa menduduki lebih banyak daerah, dan mereka hanya mengebom, mengebom, dan mengebom tiap hari," pungkas Borrell.

Infografis 1 Tahun Perang Rusia - Ukraina, Putin Tangguhkan Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 1 Tahun Perang Rusia - Ukraina, Putin Tangguhkan Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya