Liputan6.com, Los Angeles - Gerai kopi Starbucks akan memainkan lebih dari 100 lagu Taylor Swift untuk merayakan selesainya The Eras Tour yang sukses besar di Amerika Serikat. The Eras Tour merupakan tur global pertama dari Taylor Swift setelah pandemi COVID-19.
Jadwal penutup The Eras Tour di AS digelar di SoFo Stadium, Los Angeles. Konser digelar pada tanggal 3 hingga 9 Agustus kemarin.
Baca Juga
Taylor Swift Pakai Gaun Kristal Mini Senilai Rp70 Jutaan di Pesta Ulang Tahun ke-35, Cincinnya Bikin Penasaran
Taylor Swift Tumbangkan Pencapaian Drake sebagai Artis Peraih Penghargaan Terbanyak dari Billboard Music Awards
VIDEO: Taylor Swift Lakukan Kunjungan Kejutan ke Rumah Sakit Anak di Kansas City
Menurut laporan TMZ, Kamis (10/8/2023), juru bicara dari Starbucks menyebut lagu-lagu Taylor Swift akan dimainkan sebagai soundtrack di gerai-gerai Starbucks Amerika Serikat.
Advertisement
Nama playlist yang disiapkan Starbucks adalah "Starbucks Lover". Playlist tersebut dirilis oleh akun resmi Starbucks di Spotify dan memiliki 131 lagu.
Lagu pembukanya adalah Mine yang merupakan single dari album Speak Now (Taylor's Version). Setelahnya ada lagu-lagu dari album Red (Taylor's Version), Evermore, Folklore, Lover, Fearless (Taylor's Version), lagu Blank Space, dan diakhiri dengan Midnight (The Till Dawn Edition).
Judul Starbucks Lover ini berasal dari lirik lagu Blank Space. Bagian lirik "got a long list of ex-lovers" sempat viral karena terdengar seperti "Starbucks lovers" oleh para penggemar.
Taylor's Version
Taylor Swift saat ini sedang sibuk mereka ulang album-albumnya karena perselisihan dengan studio rekamannya dulu, yakni Big Machine Records.
Pada 2019, Big Machine Records menjual kepemilikan (masters) dari album-album Taylor Swift tanpa izin, padahal Taylor Swift sudah berniat ingin membelinya. Kepemilikan album Taylor Swift lantas jatuh ke tangan Scooter Braun.
Emosi Taylor Swift memuncak karena teman Scooter Braun menyebut bahwa Taylor Swift sudah dibeli. Ucapan itu disebar oleh Braun di Instagram. Pertikaian lantas viral antara Swift melawan Braun.
Taylor Swift akhirnya merekam ulang lagi sebagian albumnya yang telah dimiliki Scooter Braun. Album-album tersebut diberi label "Taylor's Version". Yang terbaru, Taylor Swift akan merilis 1989 (Taylor's Version) pada Oktober mendatang.
Survei: Lagu Taylor Swift Digemari Mahasiswa Ber-IPK Tinggi
Apakah mendengarkan musik memengaruhi IPK mahasiwa? Untuk menemukan lagu studi terbaik, College Rover menyurvei 1.025 siswa berusia 18 hingga 23 tahun mengenai lagu yang didengarkan mereka saat belajar.
Dikutip dari College Rover, Minggu, 23 Juli 2023, salah satu temuan menarik dari studi ini adalah lagu Taylor Swift digemari mahasiswa dengan memiliki IPK tinggi, yakni 3,5--4. Pihaknya juga menggunakan API Spotify untuk menganalisis 48.077 lagu dalam daftar putar studi. Hal ini dilakukan guna menemukan lagu yang berkorelasi dengan pencapaian akademik yang lebih tinggi.
Selain Taylor Swift, mahasiswa dengan IPK tinggi juga mendengarkan lagu-lagu dari The Weeknd dan SZA. Berikut daftar artis favorit mahasiswa dengan IPK tinggi meliputi:
- Taylor Swift (30 persen)
- The Weeknd (29persen)
- SZA (26 persen)
- Harry Style (24 persen)
- Post Malone (19 persen)
- Fleetwood Mac (19 persen)
- Ariana Grande (19 persen)
- Kendrick Lamar (19 persen)
- Rihanna (18 persen)
- Tyler, the Creator (18 persen)
- Drake (17 persen)
- 21 Savage (16 persen)
- Queen (15 persen)
- Imagine Dragons (15 persen)
- J. Cole (15 persen)
- Adele (14 persen)
- Mac Miller (14 persen)
- Ed Sheeran (14 persen)
- Dua Lipa (13 persen)
- Lil Uzi Vert (13 persen)
Advertisement
Musik yang Kurang Cocok Saat Belajar
Mahasiswa belajar rata-rata 10 jam setiap minggu. Mereka yang mendengarkan musik saat belajar paling sering melakukannya untuk membuat belajar jadi lebih menyenangkan.
Mahasiswa juga belajar sembari mendengar musik untuk mengurangi stres dan mendapatkan motivasi. Mahasiswa mengatakan hip-hop dan rap, heavy metal, dan pop adalah genre yang paling mengganggu untuk didengarkan saat belajar.
Untuk sesi belajar yang optimal, siswa merekomendasikan musik klasik, instrumental, dan lo-fi.
Low fidelity atau kerap disingkat lo-fi sangat populer untuk belajar sehingga channel YouTube seperti aliran Lofi Girl "beats to study to" digemari jutaan pelanggan.
Secara keseluruhan, mahasiswa mendengarkan musik pop lebih banyak daripada genre lainnya saat belajar. Sementara mahasiswa perempuan mengikuti popularitas pop (50 persen), mahasiswa laki-laki lebih suka mendengarkan hip-hop dan rap selama sesi belajar mereka (41 persen).
Mahasiswa laki-laki juga 166 persen lebih mungkin dibandingkan siswa perempuan untuk mendengarkan EDM saat belajar, yang sejalan dengan data yang menunjukkan bahwa industri EDM berpusat pada laki-laki.
Taylor Swift Rogoh Rp1,5 Miliar untuk Bonus Sopir Truk Konser The Eras
Menjelang penutupan tur Eras, penyanyi asal Amerika Serikat Taylor Swift mengapresiasi banyak anggota kru yang telah melakukan pekerjaan berat yang serius di jalan bersamanya pada Senin, 31 Juli 2023. Di antara kru tersebut sopir truk tur. Taylor Swift memberikan bonus kepada mereka.
Dikutip dari CNN, Kamis (3/8), Taylor Swift mengejutkan staf truk dengan memberi setiap pengemudi truk dengan bonus cek USD 100.000 atau sekitar Rp1,51 miliar (asumsi kurs Rp15.157,18 per dolar Amerika Serikat). Pendiri dan CEO Perusahaan truk Shomotion yang berbasis di Denver, Colorado, Michael Scherkenbach menyampaikan hal itu kepada CNN.
Ia menuturkan, shomotion adalah salah satu dari dua Perusahaan transportasi yang dipakai saat tur. “Perusahaan saya menangani pengangkutan panggung dan struktur, cukup banyak kerangka yang menggantungkan semuanya di tempat konser,” tutur dia.
Sementara Scherkenbach menolak ungkap berapa banyak staf yang terima bonus enam digit itu. Ia menuturkan, total hampir 50 awak truk gabungan.
Ia menuturkan, bonus yang diberikan Taylor Swift merupakan jumlah yang dermawan. Jauh melebihi standar bonus yang diharapkan. “Jumlah tipikal adalah USD 5.000-USD 10.000. jadi jumlah yang besar ini tidak bisa dipercaya,” kata dia.
Akan tetapi, Scherkenbach menuturkan, jumlah uang itu "mengubah hidup”.
“Pria dan wanita ini, mereka hidup di jalan. Mereka tidur di siang hari, dan bekerja sepanjang malam. Itu tugas yang melelahkan. Mereka meninggalkan keluarga mereka, anak-anak kecil selama berminggu-minggu. Untuk tur Taylor, mereka sudah jauh dari rumah selama 24 minggu,” ujar dia.
Scherkenbach menuturkan, terima bonus USD 100.000 adalah uang muka untuk biaya rumah dan kuliah seorang anak. “Begini, upah yang adil tidak menempatkan Anda pada posisi untuk membeli rumah. Tapi ini membuka kemungkinan itu,” kata dia.
Advertisement