Jepang: Tidak Ada Radioaktif pada Ikan, 2 Hari Usai Pembuangan Perdana Limbah Nuklir Fukushima

Jepang mengklaim bahwa tidak ada anomali radioaktif yang ditemukan pada ikan yang diuji di perairan sekitar pembangkit nuklir Fukushima, kata badan perikanan negara itu pada Sabtu 26 Agustus 2023.

oleh Hariz Barak diperbarui 27 Agu 2023, 10:00 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2023, 10:00 WIB
Limbah Nuklir Fukushima Jepang
Pembuangan limbah nuklir dari PLTN Fukushima Daiichi menjadi sebuah langkah kontroversial, namun merupakan tonggak sejarah bagi perjuangan Jepang menghadapi persediaan air radioaktif yang terus meningkat. (Kyodo News via AP)

Liputan6.com, Tokyo - Jepang mengklaim bahwa tidak ada anomali radioaktif yang ditemukan pada ikan yang diuji di perairan sekitar pembangkit nuklir Fukushima, kata badan perikanan negara itu pada Sabtu 26 Agustus 2023.

Pernyataan itu datang dua hari usai Negeri Sakura melepas limbah air nuklir Fukushima ke laut lepas. Tokyo Electric Power Company (Tepco) mengatakan akan terus melakukan tes atas kondisi air setiap harinya, demikian seperti dikutip dari Independent, Minggu (26/8/2023).

Perairan yang diuji tidak mengandung tingkat tritium isotop radioaktif yang terdeteksi lanjut badan itu seperti dilaporkan kantor berita Kyodo, ketika negara itu menghadapi kritik keras karena membuang air radioaktif yang diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir ke Samudra Pasifik.

Pada Jumat 25 Agustus, air laut di dekat fasilitas nuklir mengandung kurang dari 10 becquerels tritium per liter, di bawah batas yang ditentukan sendiri 700 becquerels dan jauh di bawah batas Organisasi Kesehatan Dunia 10.000 becquerels untuk air minum

Jepang mengatakan perlu membuang limbah air radioaktif dalam langkah kunci dari proses penonaktifan pabrik Fukushima Daiichi, termasuk penghapusan bahan bakar cair.

Pemerintahan PM Jepang Fumio Kishida pada Selasa 22 Agustus melakukan pelepasan 1,3 juta ton air olahan dari pabrik yang hancur akibat tsunami 2011 ketika perusahaan listrik utama negara itu kehabisan ruang penyimpanan.

Jepang membangun alat untuk menyaring sebagian besar unsur radioaktif dari air dengan mencairkan tritium, isotop hidrogen, yang sulit dipisahkan dari air.

 

Kritik dan Protes

Limbah Nuklir Fukushima Jepang
Namun tetap saja bahaya masih membayang-bayangi kelangsungan manusia yang takut akan terpapar. (Kyodo News via AP)

Proyek kontroversial dimulai pada Kamis 24 Agustus, di tengah kritik baru dan sengit ketika negara tetangga China mengecam langkah itu sebagai "egois dan tidak bertanggung jawab". China telah melarang impor makanan laut dari Jepang, dengan Hong Kong diperkirakan akan mengikutinya.

Nelayan, aktivis, dan konsumen di Jepang telah menyatakan kemarahan atas langkah yang dapat menyebabkan krisis kesehatan di tengah larangan produk akuatik Jepang. Pecinta makanan di wilayah tersebut juga telah menyatakan keprihatinan atas kualitas dan keamanan ikan dari negara tersebut.

Sementara itu, ratusan orang berkumpul di Korea Selatan dalam protes yang dipimpin oleh partai oposisi utama negara itu dan kelompok-kelompok sipil di pusat kota Seoul terhadap pembuangan air radioaktif.

Protes, pada hari Sabtu 26 Agustus, menentang pembuangan air radioaktif olahan Jepang dari pembangkit nuklir Fukushima ke Samudra Pasifik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya