Polisi AS Diselidiki Gegara Diduga Menertawakan Kematian Mahasiswi India yang Ditabrak Rekannya

Polisi Seattle Daniel Auderer diduga menertawakan kematian Jaahnavi Kandula, mahasiswa pascasarjana di Universitas Northeastern asal India. Dia tewas ditabrak mobil patroli polisi pada Januari.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 14 Sep 2023, 10:18 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2023, 10:17 WIB
Ilustrasi Duka Cita
Ilustrasi Duka Cita (Freepik/Photoangel)

Liputan6.com, Washington - Investigasi sedang dilakukan terhadap rekaman bodycam yang menunjukkan seorang petugas polisi Seattle, Amerika Serikat (AS), menertawakan seorang wanita yang tewas ditabrak mobil patroli polisi.

Daniel Auderer adalah petugas yang merespons insiden di mana Jaahnavi Kandula (23) terbunuh di dekat universitasnya.

Seperti dilansir BBC, Kamis (14/9/2023), dalam video yang beredar terdengar petugas mengatakan bahwa kehidupan mahasiswa asal Andhra Pradesh, India, tersebut memiliki "nilai terbatas" dan pemerintah kota sebaiknya "hanya menulis cek".

Sementara itu, petugas yang bersangkutan mengaku bahwa komentarnya disalahartikan di luar konteks.

Jaahnavi , mahasiswi pascasarjana di Universitas Northeastern, ditabrak mati oleh mobil patroli polisi saat menyeberang jalan pada 23 Januari.

Menurut The Seattle Times, yang mengutip laporan investigasi polisi, petugas yang mengemudikan mobil tersebut melaju dengan kecepatan 119km/jam dan tubuh Jaahnavi terlempar lebih dari 30 meter.

Auderer pun dipanggil menyusul insiden itu dan kamera yang melekat pada tubuhnya merekam pembicaraan yang dia lakukan dengan rekannya.

"Tapi dia sudah mati," ujarnya kepada rekannya via telepon sebelum tertawa.

"Tidak, itu orang biasa. Ya, tulis saja cek," katanya, sebelum kembali tertawa.

"Sebelas ribu dolar. Lagipula usianya 26 tahun. Nilainya terbatas."

Auderer, yang merupakan pemimpin serikat pekerja Departemen Kepolisian Seattle, saat itu dilaporkan sedang menelepon Mike Solan, presiden serikat tersebut. Audio Solan sendiri tidak dapat didengar.

Departemen Kepolisian Seattle mengeluarkan pernyataan pada Senin (11/9) yang mengatakan bahwa mereka mengetahui percakapan tersebut dari seorang karyawan (kepolisian) yang mendengarkannya dalam kegiatan rutin.

"Karyawan tersebut prihatin dengan sifat pernyataan dan meningkatkan kekhawatiran mereka hingga ke rantai komando," sebut pernyataan Departemen Kepolisian Seattle.

Berikut video disertai respons warganet terhadap kasus ini:

"Petugas Polisi Seattle Daniel Auderer tertangkap bodycam sedang menertawakan mahasiswa pascasarjana berusia 23 tahun Jaahnavi Kandula, yang ditabrak dan dibunuh oleh rekannya, Petugas Kevin Dave, pada 23 Januari," tulis pemilik akun X @MariettaDaviz

"Rekaman kamera tubuh yang dirilis Senin menunjukkan Petugas Departemen Kepolisian Seattle Daniel Auderer tertawa dan bercanda tentang kematian Jaahnavi Kandula, seorang mahasiswa pascasarjana Northeastern berusia 23 tahun yang ditabrak dan dibunuh oleh mobil polisi pada Januari," tulis pemilik akun X @elicurwin

"Jaahnavi Kandula dari Andhra Pradesh sedang belajar di Amerika. Dia terbunuh pada Januari 2023 setelah ditabrak mobil polisi yang melaju kencang.

Video bodycam Detektif Daniel Auderer, Wakil Presiden Persatuan Petugas Polisi Seattle, menjadi viral di media sosial. Dia terdengar tertawa tentang kematiannya & berkata 'Dia berusia 26 tahun.....Dia memiliki nilai terbatas....berikan saja USD 11.000.'

Apakah betapa murahnya kehidupan orang India? Bayangkan kemarahan internasional jika seorang petugas polisi India melontarkan pernyataan seperti ini tentang orang asing yang terbunuh di India," tulis pemilik akun @SaffronQueen_

 

Klaim Petugas Polisi Terkait

Ilustrasi Kecelakaan Mobil
Ilustrasi Kecelakaan Mobil (iStockPhoto)

Pejabat terkait kemudian menyerahkan isu ini ke Kantor Akuntabilitas Polisi, lembaga yang menyelidiki pelanggaran polisi.

"Badan tersebut sedang menyelidiki konteks di mana pernyataan tersebut dibuat dan apakah ada kebijakan yang dilanggar," kata Departemen Kepolisian Seattle.

Penyiar radio konservatif di KTTH-AM, Jason Rantz, melaporkan bahwa dia telah memperoleh pernyataan tertulis dari Auderer yang mengklaim bahwa komentarnya dimaksudkan untuk meniru bagaimana pengacara kota mencoba meminimalkan tanggung jawab atas kematian Jaahnavi.

"Saya menertawakan kekonyolan bagaimana insiden ini diajukan ke pengadilan," tulis Auderer, menurut radio KTTH.

Komisi Polisi Komunitas Seattle, badan pengawas lainnya, menggambarkan rekaman bodycam sebagai hal yang "memilukan dan sangat tidak sensitif".

Victoria Beach, ketua Dewan Penasihat Komunitas Afrika-Amerika, mengatakan kepada media lokal bahwa dia terkejut, emosional dan muak atas rekaman bodycam tersebut.

"Saya sangat terganggu karena seseorang bisa menertawakan seseorang yang telah meninggal," katanya.

Kantor Kejaksaan King County sendiri sedang melakukan peninjauan kriminal atas kecelakaan yang menewaskan Jaahnavi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya