India Bantah Tuduhan Terlibat Pembunuhan Tokoh Sikh Hardeep Singh Nijjar dan Balas Usir Diplomat Kanada

India menegaskan bahwa tuduhan keterlibatan pemerintahnya dalam tindakan kekerasan apapun di Kanada tidak masuk akal dan tidak beralasan

oleh Khairisa Ferida diperbarui 23 Sep 2023, 16:54 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2023, 14:00 WIB
PM Kanada Justin Trudeau
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyampaikan pernyataan pers untuk KTT G7 di Quebec. (Ludovic Marin/AFP)

Liputan6.com, New Delhi - India menolak pernyataan Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau terkait dugaan pemerintah India memiliki kaitan dengan pembunuhan tokoh Sikh Hardeep Singh Nijjar.

"Kami telah melihat dan menolak pernyataan PM Kanada di parlemennya, begitu pula pernyataan menteri luar negerinya. Tuduhan keterlibatan pemerintah India dalam tindakan kekerasan apapun di Kanada tidak masuk akal dan (tidak) beralasan," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri India, Selasa (19/9/2023).

Dalam pernyataannya di parlemen Kanada, PM Trudeau mengaku bahwa dia telah menyampaikan langsung keprihatianannya atas dugaan keterlibatan India dalam pembunuhan Hardeep Singh Nijjar kepada PM Narendra Modi saat keduanya bertemu di sela-sela KTT G20 India.

"Tuduhan serupa juga disampaikan oleh PM Kanada kepada PM kami dan ditolak sepenuhnya. Kami adalah negara demokratis dengan komitmen kuat terhadap supremasi hukum," sebut pernyataan Kementerian Luar Negeri India.

"Tuduhan yang tidak berdasar tersebut berupaya mengalihkan fokus dari teroris dan ekstremis Khalistani, yang telah mendapat perlindungan di Kanada dan terus mengancam kedaulatan dan integritas wilayah India. Kelambanan Pemerintah Kanada terhadap masalah ini telah menjadi kekhawatiran yang sudah lama ada dan terus berlanjut."

Pernyataan Kementerian Luar Negeri India menambahkan, "Bahwa tokoh-tokoh politik Kanada secara terbuka menyatakan simpatinya terhadap elemen-elemen tersebut masih menjadi keprihatinan yang mendalam. Ruang yang diberikan di Kanada untuk berbagai aktivitas ilegal termasuk pembunuhan, perdagangan manusia, dan kejahatan terorganisir bukanlah hal baru. Kami menolak segala upaya untuk menghubungkan Pemerintah India dengan perkembangan tersebut."

"Kami mendesak Pemerintah Kanada untuk mengambil tindakan hukum yang cepat dan efektif terhadap semua elemen anti-India yang beroperasi di wilayah mereka," ungkap pernyataan Kementerian Luar Negeri.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


India Usir Diplomat Kanada

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Perdana Menteri India Narendra Modi di sela-sela KTT G20 di New Delhi, India. (Twitter/@narendramodi)
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Perdana Menteri India Narendra Modi di sela-sela KTT G20 di New Delhi, India. (Twitter/@narendramodi)

Buntut dari tuduhannya, Kanada pun mengusir kepala operasi badan intelijen asing India di Kanada Pavan Kumar Rai pada Senin (18/9).

"Jika terbukti benar, ini (keterlibatan India dalam pembunuhan Hardeep Singh Nijjar) akan menjadi pelanggaran besar terhadap kedaulatan kita dan aturan paling mendasar tentang bagaimana negara-negara berhubungan satu sama lain," kata Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly, seperti dilansir AP. "Sebagai konsekuensinya, kami telah mengusir seorang diplomat terkemuka India."

Dan tindakan balasan pun diambil India pada Selasa, yakni dengan mengusir pula seorang diplomat India.

"Diplomat yang bersangkutan telah diminta untuk meninggalkan India dalam lima hari ke depan," sebut Kementerian Luar Negeri India, seperti dilansir CNN.

"Keputusan ini mencerminkan meningkatnya kekhawatiran Pemerintah India terhadap campur tangan diplomat Kanada dalam urusan internal kami dan keterlibatan mereka dalam kegiatan anti-India."


Siapa Hardeep Singh Nijjar?

Ilustrasi penembakan
Ilustrasi penembakan. (Dok. Rudy and Peter Skitterians/Pixabay)

Hardeep Singh Nijjar adalah seorang warga negara Kanada yang dikenal sebagai tokoh Sikh. Dia pindah ke Kanada pada tahun 1997 dan vokal mendukung referendum Khalistan.

Dikutip kantor berita Global News, Hardeep Singh Nijjar juga kerap menyerukan agar kekerasan anti-Sikh di India diakui sebagai genosida.

Pada tahun 2014, beberapa bulan setelah PM Modi, yang merupakan seorang nasionalis Hindu, menjabat, pihak berwenang India mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Hardeep Singh Nijjar. India menggambarkannya sebagai "dalang" kelompok militan Khalistan Tiger Force.

Dia dituduh terlibat dalam pengeboman sebuah bioskop di Punjab pada tahun 2007. Pemberitahuan Interpol pada tahun 2016 menuduh dia adalah konspirator utama dalam serangan tersebut. Dia dituduh melakukan perekrutan dan penggalangan dana, tuduhan-tuduhan yang dibantah keras oleh Nijjar.

Hardeep Singh Nijjar tewas ditembak mati pada 18 Juni 2023 di tempat parkir kuil Sikh di Surrey, British Columbia, Kanada.

"Tindakan kekerasan ini sudah bisa diprediksi dan sudah diperkirakan sebelumnya. Ini tidak bisa kami terima," kata Direktur Sikhs for Justice Jatinder Singh Grewal.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya