Liputan6.com, Bali - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negara-Negara Pulau dan Kepulauan atau Archipelagic and Island States (AIS) atau KTT AIS Forum 2023 pada Rabu 11 Oktober 2023 sudah dimulai di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Indonesia. Sejumlah kepala negara terlihat datang disambut langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Sejumlah pimpinan negara yang hadir untuk mengikuti agenda KTT High Level Meeting Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023 atau KTT AIS Forum 2023 di Bali ini kemudian mengikuti sesi foto dengan Presiden Jokowi, lalu sesi foto bersama dengan para delegasi.
Kemudian, pantauan Liputan6.com dari YouTube Sekratariat Presiden RI, Rabu (10/11/2023), Presiden Jokowi membuka perhelatan tersebut.
Advertisement
"Indonesia merasa terhormat menjadi tuan rumah momentum bersejarah KTT pertama AIS Forum," kata Jokowi di awal sambutannya sekitar pukul 09.45 WITA.
Jokowi kemudian mengajak seluruh hadirin untuk terus bergandeng tangan menghadapi situasi dunia yang tak menentu.
"Indonesia ingin mengajak seluruh negara yang hadir, marilah kita tetap memilih untuk terus menjalin kesatuan dan menjalin kolaburasi walaupun di tengah kondisi dunia yang terbelah. Let us walk, and walk together. Dengan ini saya nyatakan KTT pertama Forum negara-negar kepulauan dan negara pulau dibuka," ucap Jokowi sambil mengetuk palu lima kali disambut tepuk tangan para hadirin.
Jokowi mengatakan, KTT AIS ini adalah sebuah forum untuk penguatan kolaborasi antar negara kepulauan dan negara pulau yang dihubungkan oleh laut.
"Laut bukanlah pemisah antar daratan, laut justru pemersatu antar daratan," ujar Jokowi.
"Sebagai sesama negara kepulauan dan pulau, terlepas besar atau kecil, maju atau berkembang, kita berbagi tantangan kompleks bersama yang saling kait mengkait dan saling terhubung satu sama lain, seperti kenaikan permukaan laut tata kelola sumber daya laut dan pencemaran laut," imbuh Jokowi.
Kolaborasi dan Solidaritas Bersama Penting
Jokowi kemudian menyorot soal sampah yang bisa berkelana di lautan dan sampai ke negara tetangga. Lalu menegaskan bahwa upaya bersama sangat penting untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Jika kita membuang sampah di daratan belum tentu sampah tersebut berpindah ke daratan di belahan dunia lain, tapi jika kita membuang sampah di lautan maka sampah itu sangat bisa sampai ke daratan manapun di dunia. Oleh karena itu kolaborasi dan solidaritas negara kepulauan dan negara pulau sangat penting untuk menghasilkan langkah strategis dan konkret dan taktis dalam penyelesaian masalah bersama," papar Jokowi.
Jokowi mengatakan KTT AIS ini merupakan kesempatan penting untuk menetapkan arah kolaborasi ke depan. Ia menyorot tiga hal yang perlu didorong. Berikut ini di antaranya:
- Yang pertama solidaritas kesetaraan dan inklusivitas adalah prinsip yang jadi pegangan bersama
- Prioritas pada kerja sama konkret yang disesuaikan dengan kebutuhan penerima
- Kerangka kerjasama yang tangguh dan dinamis untuk menghadapi tantangan tantangan ke depan
Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga menuturkan bahwa kepentingan negara kepulauan dan kepentingan negara berkembang secara konsisten terus Indonesia suarakan. "Baik di KTT G20 tahun lalu, maupun KTT ASEAN dan KTT AIS tahun ini," jelasnya.
"Indonesia juga berkomitmen menyiapkan dana hibah untuk dimanfaatkan bagi negara kepulauan dan negara berkembang," tegas Jokowi.
Advertisement
Sekilas Tentang KTT AIS Forum 2023
Menurut informasi dari tim komunikasi dan media KTT AIS Forum 2023, tahun ini KTT AIS Forum mengusung tema "Fostering Collaboration, Enabling Innovation, for our Ocean and Our Future". Bertujuan menjadi wadah kerja sama antarnegara pulau dan kepulauan untuk memperkuat kolaborasi dalam mengatasi masalah global terkait kelautan, setiap delegasi akan menyampaikan pernyataan sikap negara atau organisasi masing-masing.
Diharapkan, KTT AIS Forum menghasilkan Leaders’ Declaration of The Archipelagic and Island States Forum 2023.
Deklarasi ini menyatakan komitmen negara pulau dan kepulauan untuk bekerja sama mengatasi masalah-masalah bersama seperti perubahan iklim, pembangunan ekonomi biru, polusi laut, dan tata kelola laut untuk mencapai kesejahteraan dan keberlanjutan demi generasi mendatang.
Tentang AIS Forum:
Archipelagic and Island States (AIS) Forum adalah sebuah wadah kerja sama antarnegara pulau dan kepulauan sedunia yang bertujuan memperkuat kolaborasi untuk mengatasi permasalahan global dengan empat area utama, yakni mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut, dan tata kelola maritim yang baik.
KTT AIS Forum diadakan untuk menguatkan peran AIS Forum sebagai pusat solusi cerdas dan inovatif, serta sebagai platform gotong royong dalam mendorong agenda masa depan tata kelola laut global.
Daftar Delegasi KTT AIS Forum 2023
Menurut tim komunikasi dan media KTT AIS Forum 2023, sesuai daftar undangan, Presiden Micronesia, Perdana Menteri Niue, Perdana Menteri São Tomé and Príncipe, Perdana Menteri Timor-Leste, serta Perdana Menteri Tuvalu dijadwalkan hadir dalam KTT pertama tersebut.
KTT AIS Forum 2023 juga dihadiri oleh Deputi Perdana Menteri Fiji dan Tonga, serta para menteri dari Maladewa, Marshall Islands, Palau, Seychelles, Singapura, Solomon Islands, Sri Lanka, dan Papua Nugini.
Sementara itu, delegasi dari Cabo Verde, Selandia Baru, dan Madagaskar pun hadir, dipimpin oleh pejabat setingkat wakil menteri. Sedangkan Irlandia, Jepang, Siprus, Samoa, Malta, Inggris, Saint Lucia, Cook Islands, Filipina, Suriname, dan Bahrain, mengutus duta besar mereka.
Hadir juga di KTT AIS Forum 2023, wakil dari empat organisasi internasional, yaitu Kelompok Kerja Sama Negara Melanesia (MSG), Forum Negara Kepulauan Pasifik (PIF), Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN), dan Badan Program Pembangunan PBB atau yang lebih dikenal sebagai UNDP.
KTT AIS Forum 2023 akan ditutup dengan makan siang bersama, yang dijadwalkan dimulai pada pukul 12.30 WITA.
Advertisement