Wanita di Australia Menang Kompetisi Gara-Gara Punya Halaman Rumput Terjelek di Dunia

Kompetisi ini diadakan guna mendorong masyarakat setempat supaya bisa semakin menghemat penggunaan air.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 19 Jan 2024, 22:18 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2024, 20:45 WIB
Wanita di Australia memenangkan kompetisi yang mencari halaman paling jelek di dunia. (X/@Move1049/Kathleen Murray)
Wanita di Australia memenangkan kompetisi yang mencari halaman paling jelek di dunia. (X/@Move1049/Kathleen Murray)

Liputan6.com, Canberra - Ketika memenangkan suatu kompetisi, seseorang pasti akan bangga untuk memamerkan prestasinya itu kepada orang lain.

Namun, kemenangan yang diraih seorang wanita di Australia ini entah harus dibanggakan atau tidak.

Melansir The Guardian, Jumat (19/1/2024), Kathleen Murray dengan bangganya memenangkan kompetisi World’s Ugliest Lawn atau "Halaman Rumput Paling Jelek di Dunia" yang diadakan di Swedia, guna mendorong perkebunan hemat air dan ramah lingkungan.

Taman atau halaman milik Murray di Sandford, Tasmania, mengalahkan pesaing lainnya dari Jerman, Prancis, Kanada, Kroasia, Swedia, AS, dan Inggris.

"Ini cukup mengejutkan dan membuat kagum," kata Murray.

Halaman milik Murray terlihat memiliki lubang-lubang yang digali oleh hewan bandekut, tumpukan rumput kuning layu dan tanaman layu lainnya yang berwarna cokelat akibat sinar matahari Australia.

Murray tinggal di daerah yang tidak memiliki pusat air, sehingga air hujan yang ditampung dalam tangki terlalu berharga untuk dibuang ke halaman rumput. Jika dia dan keempat anaknya yang masih remaja kehabisan air di musim panas, maka perlu waktu dua minggu untuk menunggu sebelum lebih banyak air dapat disalurkan melalui kapal tanker.

Kompetisi ini dimulai di Gotland, Swedia, sejak dua tahun lalu, setelah pulau itu mengalami kekurangan air pada musim panas sebelumnya.

 

Mendorong Orang untuk Hemat Air

Ilustrasi menyiram | Kaboompics .com dari Pexels
Ilustrasi menyiram | Kaboompics .com dari Pexels

Kontes tersebut, yang dirancang oleh pemerintah kota Gotland, menjadi berita global setelah Guardian mengangkat berita tersebut. Konsumsi air di Gotland telah menurun sebesar lima persen berkat persaingan dalam rangka kompetisi tersebut.

"Ini adalah cara halus untuk mendorong orang mengambil tindakan dan secara otomatis mengubah Anda menjadi pahlawan iklim dengan tidak melakukan apa pun," kata Mimi Gibson, perwakilan dari pemerintah kota.

"Kita perlu memulai pembicaraan tentang cara menghemat air. Ini adalah masalah global," lanjutnya.

Ia mengatakan bahwa ketika seseorang memutuskan untuk mengikuti kompetisi ini, mereka tidak harus menjaga halam rumput supaya tetap hijau, rapi dan subur.

Murray sebelumnya mengabaikan kritik orang terhadap halaman rumputnya, namun kini ia dengan senang hati berbagi cerita tentang halamannya dengan gaya berkebun yang santai.

Kompetisi Paling Aneh di Dunia

Ilustrasi
Ilustrasi lari virtual. (dok. pexels/Andrea Piacquadio)

Selain kompetisi untuk mencari halaman paling jelek di dunia, berikut adalah sederet kompetisi unik di dunia lainnya:

1. Kontes Anjing Paling Jelek di Dunia - California, Amerika Serikat

Anjing-anjing dengan fisik yang "berbeda" di dunia berkumpul setiap tahun untuk ikut serta dalam kompetisi tersebut.

Anjing paling jelek akan memenangkan hadiah senilai US$ 1.500 atau sekitar Rp23 juta dan tampil di sebuah acara televisi.

Kontes tahunan itu mencari anjing dengan kondisi gigi yang tidak sempurna dan mendorong adopsi bagi anjing yang membutuhkan rumah.

2. Kompetisi Meniru Suara Burung - Alaska Amerika Serikat

Ilustrasi burung kenari
Ilustrasi burung kenari (Gambar oleh Juan M. Garrán Barea dari Pixabay)

Acara Kachemak Bay Shorebird Festival menampilkan para peniru burung dari segala usia untuk saling berhadapan, dan melihat siapa yang paling bisa meniru suara beberapa burung lokal yang terkenal.

Mereka biasanya menirukan suara burung elang, burung camar, burung bangau, dan burung pipit. 

Selengkapnya di sini...

infografis lomba balap karung
Filosofi Lomba Balap Karung
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya