Sejumlah Kampus di Indonesia Ikut Aksi Gelar Kemah, Bentuk Solidaritas untuk Mahasiswa AS yang Dukung Palestina

Aksi unjuk rasa pro-Palestina di Amerika Serikat (AS) pertama kali dipelopori oleh Columbia University.

oleh Tim Global diperbarui 07 Mei 2024, 10:00 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2024, 10:00 WIB
Kemah Pro Palestina Bermunculan di Kampus-Kampus AS
Sepekan terakhir, aksi protes pro-Palestina mengguncang universitas-universitas di seluruh Amerika Serikat (AS) dan terus menyebar ke lebih banyak kampus. (Matthew Hatcher/Getty Images North America/Getty Images via AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Tren kampus di Amerika Serikat (AS) yang membela hak-hak warga Palestina kian meningkat. Banyak mahasiswa yang menuntut diakhirinya perang Israel Vs Hamas di Jalur Gaza yang sudah menewaskan lebih dari 34.500 warga Palestina.

Setelah kampus-kampus di Australia dan Prancis, minggu ini beberapa kampus di Indonesia juga melakukan hal serupa. Pada Jumat (3/5/2024) sejumlah mahasiswa Universitas Indonesia (UI) menggelar aksi damai "Kemah Solidaritas Bagi Palestina".

Dilansir VOA Indonesia, Selasa (7/5), acara yang digagas oleh lembaga dakwah kampus Nuansa Islam Mahasiswa Universitas Indonesia (Salam UI). Ini merupakan kegiatan pertama yang dilakukan kampus di Tanah Air dalam membela Palestina lewat gerakan semacam ini.

Genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza dan juga pengekangan kebebasan berpendapat terhadap mahasiswa di berbagai universitas di AS yang mendapat tindakan represif dari pihak kampus dan aparat merupakan hal yang melatarbelakangi kegiatan tersebut.

"Latar belakang ketiga adalah sebenarnya kita berusaha untuk mengawal dan menguatkan sikap pemerintah Indonesia untuk tetap konsisten dan tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Karena belakangan ini banyak tekanan atau isu bahwa Indonesia akan membuka hubungan diplomatik (dengan Israel)," kata Ketua Salam UI Dhani Widianto saat diwawancarai VOA pada Sabtu (4/5). 

Aspirasi yang Ingin Disampaikan

Kemah Pro Palestina Bermunculan di Kampus-Kampus AS
Pengunjuk rasa menduduki kamp protes sementara di sekitar Swarthmore College pada 24 April 2024, Swarthmore, Pennsylvania. (Matthew Hatcher/Getty Images North America/Getty Images via AFP)

Aksi damai yang diikuti oleh mahasiswa, dosen dan perwakilan guru besar ini, kata Dhani, menyampaikan sejumlah poin, yaitu mengecam serangan brutal yang dilakukan oleh Israel di Palestina, menyuarakan kebebasan berpendapat dan dukungan terhadap mahasiswa-mahasiswa di AS, dan mengawal posisi pemerintah Indonesia untuk tetap konsisten tidak menjalin hubungan resmi dengan Israel.

Mewakili teman-teman mahasiswa di UI, Dhani mengatakan ia sangat mengapresiasi gerakan mahasiswa di kampus-kampus AS, dan menilai hal ini menunjukkan telah terjadinya pergeseran sikap warga muda AS dalam mendukung Palestina.

"Gerakan Kemah Solidaritas Bagi Palestina" yang digagas UI itu meluas pada Minggu (5/5) ketika kampus Universitas Brawijaya, Universitas Muhammadiyah Malang dan Universitas Islam Malang juga melakukan aksi damai serupa.

Diyakini Hasilkan Pengaruh Besar

Hari Keempat Kemah Mahasiswa Pro-Palestina di Kampus-Kampus Amerika Serikat
Memasuki hari keempat aksi unjuk rasa dengan berkemah, para aktivis mahasiswa masih berada di perkemahan dan terus melanjutkan demonstrasi. Pihak penegak hukum kampus telah menutup akses ke perkemahan untuk peserta tambahan. (Kent Nishimura/Getty Images North America/Getty Images via AFP)

Sendiko Mahdi, Koordinator Kemah Solidaritas Bagi Palestina di Alun-alun Kota Malang meyakini gerakan mahasiswa dapat memberi pengaruh besar karena mengangkat suara Palestina di media sosial dan media internasional. Ia berharap aksi dapat terus berlanjut meskipun masih melihat situasi karena khawatir terjadinya kerusuhan dalam aksi seperti ini.

Sendiko mengatakan akan melakukan konsolidasi dengan kampus-kampus lainnya di Tanah Air agar gerakan semakin meluas dan berkelanjutan.

Dorong Aksi Lebih dari Pemerintah

Kemah Pro Palestina Bermunculan di Kampus-Kampus AS
Pengunjuk rasa yang juga para mahasiswa mendirikan tenda-tenda sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina. (Matthew Hatcher/Getty Images North America/Getty Images via AFP)

Menurut pengamat hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran Teuku Rezasyah, gerakan Kemah Solidaritas Bagi Palestina di kampus di Indonesia semakin menebalkan kesadaran yang sudah ada selama ini terkait persoalan Palestina. Aksi tersebut sekaligus menunjukkan adanya perasaan yang sama di dunia sivitas akademika ketika menyangkut isu kemanusiaan.

"Mereka (kampus-kampus di Indonesia) hendaknya membangun suatu front, Front Kampus Indonesia untuk Palestina. Misalnya mencari tanda tangan dari mahasiswa yang sama jumlahya mereka yang sudah meninggal di Palestina saat ini," tuturnya.

Meskipun menilai aksi semacam ini terlambat, tetapi menurut Reza dapat menjadi amunisi baru bagi pemerintah Indonesia untuk menyusun draf resolusi yang baru di PBB. Terlebih karena sebenarnya ada kekhawatiran di kalangan otoritas berwenang bahwa gerakan mahasiswa ini meluas seperti gerakan menghentikan Perang Vietnam pada 1960-an hingga awal 1970-an di AS dan berbagai belahan dunia.

Columbia University di New York, tambahnya, adalah salah satu universitas di AS yang memelopori gerakan mahasiswa di AS, juga ikut menentang Perang Vietnam ketika itu yang berujung pada penghentian perang dan penarikan mundur seluruh pasukan AS dari negara itu.

Infografis Aksi Pro-Palestina Marak di Kampus-Kampus AS dan Prancis. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Aksi Pro-Palestina Marak di Kampus-Kampus AS dan Prancis. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya