Putin Reshuffle Kabinet, Tunjuk Ekonom Jadi Menhan Rusia

Sergei Shoigu telah memimpin Kementerian Pertahanan Rusia sejak tahun 2012.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 13 Mei 2024, 08:08 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2024, 08:08 WIB
Vladimir Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Gavriil GRIGOROV / SPUTNIK / AFP)

Liputan6.com, Moskow - Presiden Vladimir Putin mengumumkan reshuffle kabinet di tengah upaya Rusia berkejaran dengan waktu dalam menaklukkan wilayah Ukraina sebelum gelombang persenjataan baru dari Barat tiba.

Dalam pernyataan pada Minggu (12/5/2024) malam, Putin mengatakan dia akan menggantikan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu. Shoigu akan digantikan oleh Andrei Belousov, seorang ekonom yang tidak memiliki pengalaman militer. Demikian seperti dikutip dari Politico, Senin (13/5).

Adapun Shoigu ditunjuk sebagai sekretaris Dewan Keamanan Rusia, sebuah badan konsultatif yang memberikan nasihat kepada Putin mengenai isu-isu militer dan strategis.

Selain Shoigu, Putin juga mengganti Nikolai Patrushev sebagai sekretaris Dewan Keamanan Rusia. Secara luas, Patrushev dipandang sebagai salah satu orang kepercayaan Putin yang paling dekat dan paling agresif.

Juru bicara Kremlin Dimitry Peskov menolak menjelaskan lebih lanjut mengenai nasib Patrushev. Dia hanya mengatakan bahwa rinciannya akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang.

"Siapa pun yang lebih terbuka terhadap inovasi adalah orang yang menang di medan perang," kata Peskov kepada wartawan, mengomentari logika di balik penunjukan Belousov.

Sementara itu putra Patrushev, Dmitry Patrushev, dipromosikan menjadi wakil perdana menteri setelah sebelumnya menjabat sebagai menteri pertanian.

Penunjukan Belousov, seorang penasihat ekonomi veteran, untuk menduduki jabatan tertinggi di bidang pertahanan ditafsirkan sebagai tanda bahwa Putin ingin mengubah kebijakan setelah lebih dari dua tahun perang Ukraina bergulir.

"Langkah ini memungkinkan Putin untuk tetap mempertahankan Shoigu, sekaligus mendatangkan seseorang yang mungkin mampu menangani dampak korupsi di Kementerian Pertahanan Rusia," kata Philip Ingram, mantan kolonel intelijen militer Inggris dan perencana NATO.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Putin Memulai Masa Jabatan Kelima

Vladimir Putin Dilantik Jadi Presiden Rusia untuk Periode Kelima
Vladimir Putin kembali dilantik menjadi presiden Rusia untuk masa jabatan kelima pada 7 Mei 2024. (Dok. AP Photo/Alexander Zemlianichenko, Pool)

Sekutu penting Putin lainnya, termasuk Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Kepala Staf Umum Valery Gerasimov, sejauh ini tetap mempertahankan posisi mereka.

Reshuffle cabinet ini terjadi segera setelah Putin dilantik untuk masa jabatan kelima pada 7 Mei.

Dalam pidatonya pada hari pelantikannya, Putin mengklaim terpilihnya kembali dirinya adalah bukti bahwa warga Rusia telah menegaskan kebenaran arah negaranya dan pengakuan bahwa Rusia sedang menghadapi tantangan serius. Pemungutan suara nasional pada bulan Maret dinodai oleh laporan kecurangan pemilu yang meluas, pelarangan kehadiran pengamat internasional, dan fakta oposisi dilarang mencalonkan diri, dipaksa diasingkan atau dalam kasus aktivis antikorupsi Alexei Navalny, meninggal di balik jeruji besi.

Mengomentari keluarnya Shoigu, Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps menulis secara online bahwa warisan Shoigu adalah menyebabkan lebih dari 355.000 korban di antara tentaranya sendiri dan penderitaan massal warga sipil akibat operasi militer ilegal di Ukraina.

Selama akhir pekan, pasukan Rusia melancarkan serangan mendadak melintasi perbatasan menuju Kota Kharkiv di Ukraina – yang telah dibebaskan oleh pasukan Ukraina hanya enam bulan setelah dimulainya perang.

Sejumlah persenjataan tambahan, amunisi, dan perangkat keras militer mulai menjangkau militer Ukraina dalam beberapa pekan terakhir setelah Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa menandatangani paket bantuan yang telah lama ditunggu-tunggu, yang menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy akan menjadi kunci untuk mempertahankan negaranya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya