Tanah Longsor di India, 45 Orang Tewas

Menteri Kesehatan Negara Bagian Veena George mengatakan rumah sakit setempat merawat sedikitnya 70 orang yang terluka akibat tanah longsor India terkini. Sekitar 101 orang telah diselamatkan sejauh ini.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 30 Jul 2024, 14:50 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2024, 14:50 WIB
Ilustrasi tanah longsor (Istimewa)
Ilustrasi tanah longsor (Istimewa)

Liputan6.com, Wayanad - Sekitar 45 orang tewas dan puluhan orang dikhawatirkan terjebak setelah hujan lebat memicu tanah longsor besar di negara bagian Kerala, India selatan.

Tanah longsor melanda daerah perbukitan di Distrik Wayanad pada Selasa dini hari (30/7/2024).

Operasi penyelamatan sedang berlangsung, tetapi terhambat oleh hujan lebat dan runtuhnya jembatan penting.

"Kami akan dapat menilai tingkat kerusakan hanya setelah beberapa jam," menteri negara bagian AK Saseendran mengatakan kepada BBC Hindi.

Menteri Kesehatan Negara Bagian Veena George mengatakan rumah sakit setempat merawat sedikitnya 70 orang yang terluka. Sekitar 101 orang telah diselamatkan sejauh ini.

Hakim Distrik DR Meghasree mengatakan kepada wartawan bahwa selain dari 36 kematian yang dikonfirmasi di Wayanad, sembilan jasad telah mengapung di sungai Chaliyar ke distrik tetangga Malappuram.

Wayanad, distrik perbukitan yang merupakan bagian dari pegunungan Western Ghats, rentan terhadap tanah longsor selama musim hujan.

Longsor telah melanda beberapa daerah di distrik tersebut, termasuk Mundakkai, Attamala, Chooralmala, dan Kunhome.

Video di media sosial menunjukkan air berlumpur mengalir deras melalui jalan-jalan yang tidak beraspal dan daerah berhutan, menghanyutkan rumah-rumah dan membuat orang-orang dan kendaraan terlantar.

Sebuah jembatan yang menghubungkan Chooralmala dengan Mundakkai dan Attamala telah runtuh, mengisolasi kedua tempat tersebut dan mempersulit petugas penyelamat untuk menjangkau keluarga-keluarga yang terjebak.

Seorang warga bernama Rashid Padikkalparamban mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa sedikitnya tiga tanah longsor telah melanda daerah tersebut sekitar tengah malam, menghanyutkan jembatan tersebut.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tim Bantuan Bencana Lakukan Operasi Penyelamatan

Ilustrasi Tanah Longsor
Ilustrasi Tanah Longsor

Adapun tim bantuan bencana negara bagian dan nasional sedang melakukan operasi penyelamatan, dan personel militer diperkirakan segera mencapai daerah tersebut. Beberapa penduduk setempat juga telah membantu.

Sementara itu, Menteri negara bagian AK Saseendran mengatakan bahwa militer dan angkatan udara telah diminta untuk mengangkut keluarga-keluarga yang terjebak dan membangun jembatan sementara.

Seorang warga setempat, Raghavan C Arunamala, menggambarkan pemandangan mengerikan yang terjadi di daerah tersebut. "Saya melihat seorang pria yang terjebak di reruntuhan berteriak minta tolong. Petugas pemadam kebakaran dan petugas penyelamat telah berusaha menghubunginya selama beberapa jam terakhir," katanya.

"Kami khawatir ratusan orang terjebak di dalam desa-desa," tambah Arunamala.

 


Distrik Wayanad Siaga Hujan Lebat

ilustrasi hujan.
ilustrasi hujan. (Liputan6)

Distrik Wayanad dan daerah sekitarnya dalam keadaan siaga karena perkiraan hujan lebat.

Sekolah dan perguruan tinggi telah ditutup di 10 dari 14 distrik.

Sebelumnya pada tahun 2019, 17 orang tewas setelah tanah longsor melanda Puthumala di Wayanad, sekitar 10 km dari daerah yang saat ini terkena dampak.

Perdana Menteri Narendra Modi memposting di X (sebelumnya Twitter) bahwa ia telah berbicara dengan Kepala Menteri Kerala Pinarayi Vijayan dan meyakinkan bantuan pemerintah federal dalam upaya bantuan.

Modi juga mengumumkan kompensasi sebesar 200.000 rupee ($2.388; £1.857) kepada keluarga korban dan 50.000 rupee kepada yang terluka.

Infografis Petaka Longsor di Natuna Kepulauan Riau. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Petaka Longsor di Natuna Kepulauan Riau. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya