Serangan Pisau di Festival Kota Solingen Jerman Tewaskan 3 Orang, 3 Tersangka Ditangkap

Situs berita Bild dan Spiegel Jerman melaporkan bahwa tersangka penusukan di festival Kota Solingen, Jerman barat, dengan pakaian kotor berlumuran darah, telah menyerahkan diri. ISIS klaim bertanggungjawab.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 25 Agu 2024, 10:38 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2024, 10:38 WIB
Aparat di lokasi serangan pisau di sebuah festival di Kota Solingen, Jerman Barat. (AP)
Aparat di lokasi serangan pisau di sebuah festival di Kota Solingen, Jerman Barat. (AP)

Liputan6.com, Solingen- Polisi Jerman telah menangkap seorang pria yang diduga membunuh tiga orang dan melukai delapan orang lainnya dalam serangan pisau atau penusukan hari Jumat (23/8) di festival Kota Solingen, Jerman barat, kata seorang menteri daerah.

"Pria yang selama ini kami cari sepanjang hari baru saja ditahan," kata Menteri Dalam Negeri Negara Bagian Rhine-Westfalen Utara, kepada TV publik ARD pada Sabtu (24/8) malam seperti dikutip dari BBC, Minggu (25/8/2024).

Ia tidak memberikan keterangan lebih lanjut, tetapi situs berita Bild dan Spiegel Jerman melaporkan bahwa tersangka penusukan, dengan pakaian kotor berlumuran darah, telah menyerahkan diri.

Dua pria, berusia 56 dan 67 tahun, dan seorang wanita berusia 56 tahun ditikam hingga tewas selama festival, dalam apa yang digambarkan oleh Kanselir Olaf Scholz sebagai "tindakan mengerikan".

"Kami telah menemukan bukti," kata  Reul kepada outlet berita ARD Tagesthemen.

Menteri tersebut mengatakan bahwa dialah pria "yang paling kami curigai".

Seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri mengonfirmasi bahwa pria tersangka penikaman tersebut telah menyerahkan diri.

Ini adalah penangkapan ketiga pada hari Sabtu (24/8), setelah serangan penusukan yang menggemparkan Jerman.

Sebelumnya polisi mengatakan seorang pria ditahan di sebuah pusat pengungsian yang dekat dengan lokasi serangan.

Bild melaporkan bahwa petugas satuan tugas khusus (SEK) menyerbu pusat pengungsian tersebut dan menangkap seorang tersangka.

Disebutkan bahwa gedung tersebut terletak sekitar 300 meter (984 kaki) dari Fronhof - alun-alun central market square Solingen tempat orang-orang ditikam pada Jumat (23/8) malam.

Penangkapan itu dilakukan beberapa jam setelah seorang anak laki-laki berusia 15 tahun ditahan. Pihak berwenang mengatakan bahwa dia bukanlah tersangka utama - tetapi diduga mengetahui tentang serangan tersebut. Dua orang saksi perempuan mengatakan kepada polisi bahwa mereka mendengar anak laki-laki itu dan orang tak dikenal berbicara tentang niat yang berhubungan dengan pertumpahan darah sebelum penyerangan, kata pihak berwenang.

Dengan kata lain sudah ada tiga tersangka yang ditangkap terkait insiden serangan pisau tersebut.

ISIS Klaim Bertanggungjawab

Aparat di lokasi serangan pisau di sebuah festival di Kota Solingen, Jerman Barat. (AP)
Aparat di lokasi serangan pisau di sebuah festival di Kota Solingen, Jerman Barat. (AP)

Kelompok ISIS pada hari Sabtu mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Kelompok itu tidak segera memberikan bukti apa pun dan tidak jelas seberapa dekat hubungan dengan penyerang tersebut.

Penyerang dilaporkan menikam orang yang lewat secara acak selama sebuah festival untuk merayakan 650 tahun berdirinya kota industri Solingen.

Situasi di square (alun-alun) setelah serangan itu "sangat heboh", yang membuat sulit untuk menemukan pelakunya, kata polisi.

Mereka juga mengonfirmasi bahwa penyerang "menargetkan" leher dan tenggorokan orang-orang.

Solingen - kota yang terkenal dengan industri bajanya - memiliki sekitar 160.000 penduduk. Kota itu terletak sekitar 25 km (15 mil) di sebelah timur Düsseldorf.

Pemerintah kota meminta orang-orang untuk meninggalkan daerah Fronhof setelah serangan itu sekitar pukul 22:00 waktu setempat (21:00 BST) pada hari Jumat.

Perayaan tiga hari yang direncanakan untuk memperingati hari jadi kota itu - yang diperkirakan akan dihadiri sekitar 75.000 orang - dibatalkan setelah serangan itu.

 

Wali Kota: Kami Sangat Sedih...

Warga Jerman yang turut berduka atas insiden serangan pisau di Kota Solingen. (AP)
Warga Jerman yang turut berduka atas insiden serangan pisau di Kota Solingen. (AP)

Wali Kota Solingen Tim Kurzbach kemudian mengatakan bahwa "kami semua di Solingen terkejut, ngeri, dan sangat sedih.

"Hati saya hancur karena serangan telah terjadi di kota kami. Saya meneteskan air mata ketika memikirkan mereka yang telah meninggal.

"Saya berdoa untuk semua orang yang masih berjuang demi hidup mereka. Saya juga turut bersimpati kepada semua orang yang harus mengalami ini, gambar-gambar ini pasti mengerikan."

Pintu masuk ke Fronhof kini dijaga oleh polisi.

Orang-orang telah membawa bunga dan lilin ke lokasi serangan yang menggemparkan seluruh negeri.

Pemain dari liga sepak bola Bundesliga teratas Jerman mengenakan ban lengan hitam selama pertandingan hari Sabtu (24/8).

Tiga Orang Tewas

Tenda darurat di depan panggung perayaan ulang tahun ke-650 Kota Solingen di Jerman Barat. (AP)
Tenda darurat di depan panggung perayaan ulang tahun ke-650 Kota Solingen di Jerman Barat. (AP)

Sejumlah orang dilaporkan tewas dan terluka dalam apa yang dilaporkan sebagai serangan pisau di sebuah festival di Kota Solingen, Jerman Barat.

Awalnya tak dapat dipastikan berapa banyak korban penikaman tersebut, dengan surat kabar Bild mengatakan seorang pria menikam orang yang lewat secara acak, menambahkan bahwa beberapa orang telah tewas.

Serangan itu terjadi di central square, Fronhof.

Belakangan pihak berwenang, seperti dikutip dari Associated Press (AP) menyebut tiga orang tewas dalam serangan itu dan delapan lainnya terluka -- empat di antaranya dianggap "terluka sangat serius." Sementara polisi menyatakan terus mencari penyerang.

Orang-orang yang tewas dalam serangan itu termasuk dua pria berusia 67 dan 57 tahun, serta seorang wanita berusia 56 tahun, kata pihak berwenang.

Polisi mengatakan penyerang tampaknya sengaja membidik leher korbannya.

Infografis Penusukan Wiranto
Infografis Penusukan Wiranto (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya