Terbukti Bunuh Jurnalis Investigasi, Politikus Las Vegas Dipenjara Seumur Hidup

“Di banyak negara, para pembunuh jurnalis tidak dihukum,” Cook menambahkan. “Tidak demikian di Las Vegas.”

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 30 Agu 2024, 15:15 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2024, 15:15 WIB
Keluarga Jeff German menangis saat Telles dinyatakan bersalah [KM Cannon/Las Vegas Review-Journal via AP Photo]
Keluarga Jeff German menangis saat Telles dinyatakan bersalah [KM Cannon/Las Vegas Review-Journal via AP Photo]

Liputan6.com, Las Vegas - Seorang politikus Las Vegas dipenjara seumur hidup karena membunuh seorang jurnalis investigasi yang menulis artikel kritis merinci kesalahan di departemen yang dipimpinnya.

Robert Telles, mantan administrator publik Demokrat, menunggu di luar rumah pinggiran kota reporter berusia 69 tahun Jeff German dan kemudian menikamnya hingga tewas pada 2 September 2022.

"Keadilan telah ditegakkan," kata jaksa Clark County Steve Wolfson kepada wartawan seperti dikutip dari Al Jazeera, Jumat (30/8/2024).

"Putusan hari ini harus mengirimkan pesan, dan pesan itu adalah pesan yang jelas bahwa segala upaya untuk membungkam media atau membungkam atau mengintimidasi jurnalis tidak akan ditoleransi."

Robert Telles yang berusia 47 tahun menundukkan kepalanya saat seorang petugas membacakan putusan pembunuhan tingkat pertama, yang kemungkinan dijatuhi hukuman seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat. Dia kemudian dijatuhi hukuman seumur hidup dengan masa hukuman minimal 20 tahun.

Di galeri publik, anggota keluarga Jeff German menangis dan berpelukan. Para pegawai dari kantor administrator publik Clark County, beberapa di antaranya telah meminta German untuk menyelidiki politikus Robert Telles, mereka berpelukan dan menyeka air mata, semuanya mengenakan kemeja merah dan lencana yang memperlihatkan wajah reporter tersebut.

"Jeff dibunuh karena melakukan pekerjaan yang sangat dibanggakannya: Laporannya membuat pejabat terpilih bertanggung jawab atas perilaku buruk dan memberdayakan para pemilih untuk memilih orang lain untuk pekerjaan tersebut,” kata Glenn Cook, editor eksekutif surat kabar German, Las Vegas Review-Journal, dalam sebuah pernyataan.

“Di banyak negara, para pembunuh jurnalis tidak dihukum,” Cook menambahkan. “Tidak demikian di Las Vegas.”

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bukti DNA Tidak Dapat Disangkal

Ilustrasi DNA, RNA
Ilustrasi DNA, RNA. (Foto oleh Google DeepMind: https://www.pexels.com/id-id/foto/18069424/)

Sidang selama dua minggu itu mendengarkan bagaimana reporter veteran Las Vegas Review-Journal itu telah menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk menyelidiki tuduhan bahwa Telles mengawasi tempat kerja yang penuh kekerasan dan memiliki hubungan yang tidak pantas dengan seorang anggota staf.

Artikel tersebut diterbitkan pada bulan Juni 2022, sebulan sebelum pemilihan umum di mana Telles mencalonkan diri untuk masa jabatan berikutnya. Dia membantah tuduhan tersebut tetapi kalah dalam pemilihan pendahuluan.

Juri yang terdiri dari tujuh wanita dan lima pria mendengar bagaimana Telles yang marah telah berkendara ke rumah German, di mana dia bersembunyi di semak-semak sebelum melancarkan serangan pisau yang brutal dan fatal.

DNA Telles ditemukan di bawah kuku Jeff German dan video mobil penyerang cocok dengan kendaraan yang terdaftar atas nama istri Telles.

Awalnya Telles membantah melakukan pembunuhan, dengan alasan polisi telah mengabaikan bukti bahwa orang lain mungkin bertanggung jawab dan dia telah dijebak.

Pengacara pembela Las Vegas Robert Langford, yang tidak terlibat dalam kasus tersebut, mengatakan bukti DNA di bawah kuku German adalah "bukti yang tidak dapat disangkal".

 


15 Pekerja Media di AS Tewas Sejak 1992

Ilustrasi press, pers, jurnalis, wartawan
Ilustrasi press, pers, jurnalis, wartawan. (Image by Freepik)

Committee to Protect Journalists (CPJ) atau Komite Perlindungan Jurnalis mengatakan 15 pekerja media telah terbunuh di Amerika Serikat terkait dengan pekerjaan mereka sejak 1992.

German adalah satu-satunya jurnalis yang terbunuh di AS pada tahun 2022, di antara 69 pekerja media dan jurnalis yang terbunuh di seluruh dunia, menurut data kelompok pers tersebut.

"Vonis tersebut mengirimkan pesan penting bahwa pembunuhan jurnalis tidak akan ditoleransi," kata Katherine Jacobsen, koordinator AS, Kanada, dan Karibia untuk CPJ.

Infografis Donald Trump Vs Jurnalis CNN dan Emmanuel Macron
Infografis Donald Trump Vs Jurnalis CNN dan Emmanuel Macron (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya