Penasihat Keamanan Nasional AS Temui Xi Jinping di Beijing, Bahas Apa?

Pertemuan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing berlangsung pada Kamis (29/8/2024).

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 30 Agu 2024, 14:04 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2024, 14:04 WIB
Presiden China Xi Jinping.
Presiden China Xi Jinping. (Dok. AFP)

Liputan6.com, Beijing - Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing pada Kamis (29/8/2024).

Tujuan kunjungan perwakilan AS untuk meredakan ketegangan antara kedua kekuatan dunia menjelang pemilihan presiden AS pada November 2024.

Xi mengatakan kepada Sullivan bahwa Beijing berkomitmen untuk menjaga hubungan yang stabil dengan Washington, dikutip dari laman Japan Today, Jumat (30/8).

"Di dunia yang berubah dan bergejolak ini, negara-negara membutuhkan solidaritas dan koordinasi. Bukan pengecualian atau kemunduran," kata Xi.

Sullivan memberi tahu Xi bahwa Presiden AS Joe Biden berkomitmen untuk mengelola hubungan tersebut guna menghindari konflik dan berharap untuk terlibat dengan China dalam beberapa minggu mendatang".

Pihak di Gedung Putih juga mengatakan, setelah pertemuan tersebut, kedua belah pihak berencana untuk segera melakukan panggilan telepon antara Xi Jinping dan Joe Biden.

Selama diskusi tersebut, Sullivan membahas berbagai masalah yang dianggap telah memperumit hubungan kedua negara.

Termasuk ketegangan atas Taiwan, Laut China Selatan, dan Rusia, serta tuntutan AS untuk membendung aliran bahan baku fentanil, penyebab utama overdosis obat di Amerika Serikat.

Namun, masih terdapat kesenjangan yang cukup besar pada beberapa isu. Sullivan mengatakan, kedua negara belum mencapai kesepakatan baru di Laut China Selatan.

Namun, Sullivan menegaskan bahwa sudah ada banyak kemajuan yang dicapai dalam hubungan militer. Sullivan bertemu dengan penasihat militer utama Xi dan kedua belah pihak sepakat bahwa para pemimpin komando Indo-Pasifik AS akan segera berbicara melalui telepon dengan rekan-rekan mereka di komando teater selatan Tiongkok.

 

 

Permasalahan di Laut China Selatan

(ilustrasi) Kapal perang di Laut China Selatan (Intelligence Specialist 1st Class John J Torres)
(ilustrasi) Kapal perang di Laut China Selatan (Intelligence Specialist 1st Class John J Torres)

Seorang pejabat senior AS mengatakan, perbedaan pendapat dengan Tiongkok mengenai Beting yang diperebutkannya dengan Filipina di Laut China Selatan kemungkinan besar hanya akan dikelola daripada diselesaikan "di masa mendatang".

Sebelum bertemu Xi, Sullivan melakukan diskusi langka dengan seorang jenderal yang dianggap oleh para diplomat sebagai penasihat militer utama presiden, Zhang Youxia, wakil ketua Komisi Militer Pusat. Ia juga melakukan diskusi ekstensif dengan diplomat utama Tiongkok, Wang Yi, pada Selasa dan Rabu kemarin.

Bersama Zhang, Sullivan mendorong peningkatan komunikasi tingkat kerja antara militer kedua negara selama pertemuan pertama antara Zhang dan seorang pejabat pemerintahan Biden.

"Permintaan Anda untuk mengadakan pertemuan ini dengan saya menunjukkan nilai yang diberikan pemerintah AS pada keamanan militer dan hubungan militer-ke-militer kita," kata Zhang saat menyapa Sullivan.

 

AS-China Punya Tanggung Jawab yang Sama

AS dan Filipina Latihan Tembak Kapal Musuh di Laut China Selatan
Hampir 18.000 tentara telah mengambil bagian dalam latihan tahunan yang dijuluki Balikatan, atau “bahu bahu” dalam bahasa Filipina. (AFP/JAM STA ROSA)

Sullivan memberi tahu Zhang bahwa kedua negara memiliki tanggung jawab untuk mencegah persaingan berubah menjadi konflik atau konfrontasi.

"Mengingat keadaan dunia dan perlunya kedua negara mengelola hubungan AS-Tiongkok secara bertanggung jawab, saya pikir ini adalah pertemuan yang sangat penting," katanya.

Gedung Putih mengatakan, Sullivan menyuarakan kekhawatiran tentang dukungan Tiongkok terhadap pangkalan industri pertahanan Rusia, serta Taiwan dan Laut China Selatan.

Infografis Klaim China Vs Indonesia Terkait Laut China Selatan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Klaim China Vs Indonesia Terkait Laut China Selatan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya