5 Penemuan yang Sulit Dijelaskan Ilmuwan Saat Ini

Dalam eksplorasi luar angkasa, para astronom juga menemukan objek-objek luar angkasa yang masih menjadi misteri hingga saat ini. Beberapa telah berhasil dijelaskan, namun sebagian lain masih menjadi misteri dan dibutuhkan penelitian lanjutan untuk mengungkapnya.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 26 Sep 2024, 03:00 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2024, 03:00 WIB
NASA
Citra satelit dimanfaatkan untuk membantu Indonesia selama beberapa minggu dan bulan mendatang pascabencana. Di sini, petir dapat dilihat di dekat pulau Kalimantan pada tahun 2014, dari atas Stasiun Angkasa Luar Internasional. (REDI WISEMAN / NASA)

Liputan6.com, Jakarta - Para ilmuwan terus melakukan eksplorasi luar angkasa untuk mempelajari benda-benda langit seperti bintang, planet, galaksi, dan fenomena kosmik lainnya. Eksplorasi luar angkasa juga memungkinkan kita untuk mencari tanda-tanda kehidupan di planet lain, bulan, dan bahkan asteroid.

Dalam eksplorasi luar angkasa, para astronom juga menemukan objek-objek luar angkasa yang masih menjadi misteri hingga saat ini. Beberapa telah berhasil dijelaskan, namun sebagian lain masih menjadi misteri dan dibutuhkan penelitian lanjutan untuk mengungkapnya.

Dikutip dari laman Live Science pada Rabu (25/09/2024), berikut adalah beberapa penemuan di luar angkasa yang masih sulit dijelaskan oleh para ilmuwan.

1. Planet Pengembara

Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) mendeteksi lebih dari 500 planet "pengembara" yang mengambang bebas yang meluncur melalui Nebula Orion pada 2023. Sekitar 80 di antaranya terlihat mengorbit satu sama lain dalam pasangan biner, dan menjadi sebuah fenomena tanpa penjelasan yang jelas.

Planet pengembara diperkirakan memiliki ukuran sebesar Jupiter, para ilmuwan menamakannya objek biner bermassa Jupiter (Jupiter-mass binary objects) atau JUMBOs. NASA memperkirakan bahwa mungkin ada triliunan planet pengembara di galaksi.

Namun, model saat ini gagal menjelaskan tentang keberadaan JUMBOs. Planet pengembara atau rogue planet memang tak punya rumah, namun dulu planet ini memiliki rumah atau sistem tata surya sendiri.

Sama seperti planet lainnya, sebelum menjadi planet pengembara, planet ini pun terbentuk dalam sebuah sistem keplanetan dengan bintang induk di pusat. Namun, proses pembentukan yang penuh kekerasan pada akhirnya membuat planet kehilangan rumahnya dan mengembara di ruang antarbintang alam semesta.

 

Planet Kesembilan

2. Planet Kesembilan

Para astronom terus melakukan eksplorasi ruang angkasa, sehingga tak menutup kemungkinan akan ditemukannya planet kesembilan. Keberadaan Planet Sembilan atau Planet X merupakan salah satu objek paling misterius di semesta.

Objek ini diduga memiliki sepuluh kali massa bumi dan berada di garis terluar dari sistem Bima Sakti. Di balik Neptunus inilah diperkirakan terdapat apa yang diprediksi sebagai planet ke sembilan.

Efek gravitasinya bisa menjelaskan, mengapa planet-planet kerdil di ujung tata surya Bima Sakti, memiliki orbit berbentuk elips. Orbit planet kerdil seperti Pluto, berbeda dari delapan orbit planet lainnya yang berbentuk hampir bulat.

Para astronom sudah menyelidiki, bagaimana dan di mana planet yang diduga planet ke sembilan itu mengorbit matahari. Mereka menggunakan simulasi komputer untuk menggambarkan ujung-ujung terjauh dari tata surya.

Kemudian, mereka menambahkan benda-benda luar angkasa dengan orbit yang berbeda-beda, juga dengan berbagai massanya, sampai hasilnya sesuai dengan data yang sudah dikumpulkan. Hasil simulasi menunjukkan, planet ke sembilan kemungkinan terletak 20 kali lebih jauh dari matahari, dibanding Neptunus.

Selain itu, obyek langit misterius ini kemungkinan punya massa 10 kali lebih berat daripada bumi. Cahaya perlu empat hari untuk bisa sampai ke sana.

Sebagai perbandingan, cahaya matahari hanya perlu waktu 8 menit 19 detik untuk sampai ke bumi, yang jaraknya sekitar 150 juta kilometer. Oleh karenanya, menetapkan lokasi planet yang masih berupa hipotesis itu, sangat sulit.

Segala benda yang terletak jauh dari sumber cahaya, hanya memantulkan sedikit cahaya.

3. Lubang Hitam yang Melarikan Diri

Pada April 2023, para astronom mendeteksi sesuatu yang belum pernah terlihat sebelumnya yakni sebuah lubang hitam yang "melarikan diri". Lubang hitam ini tidak terikat oleh galaksi mana pun dan melesat di luar angkasa dengan kecepatan 4.500 kali kecepatan suara dengan jejak bintang yang sangat besar melesat di belakangnya.

Masih dibutuhkan informasi lebih lanjut dan studi lanjut mengenai hal ini. Studi ini akan menjadi bukti pertama bahwa lubang hitam dapat melarikan diri dari galaksi mereka.

 

The Big Question

4. The Big Question

Saat mempelajari bercak cahaya bintang aneh Herbig-Haro 46/47, JWST menemukan sesuatu misterius di latar belakangnya. JWST menemukan gumpalan gas panas berbentuk tanda tanya.

Tidak jelas apa sebenarnya objek itu atau seberapa jauh jaraknya, tetapi warna kemerahannya dalam gambar menunjukkan bahwa objek itu sangat kuno. The big question atau “tanda tanya” kosmik hanyalah satu dari sekian banyak teka-teki yang diperkenalkan oleh pengamatan inovatif JWST.

5. Gelembung Fermi

Para astronom dapat melihat bukti letusan besar dan energik dari lubang hitam dalam bentuk dua set gelembung raksasa. Fenomena langka ini disebut sebagai gelembung Fermi dan gelembung eROSITA.

Gelembung Fermi dan gelembung eROSITAterletak di atas galaksi Bima Sakti. Meskipun ukurannya luar biasa besar, gelembung Fermi hanya dapat dilihat oleh teleskop yang mendeteksi sinar gamma.

Sedangkan gelembung eROSITA hanya terlihat sebagai sinar-X. Para astronom masih belum tahu persis bagaimana gelembung-gelembung itu terbentuk.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya