Liputan6.com, Jakarta - Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) memperkuat dukungannya untuk memerangi wabah polio yang terjadi baru-baru ini di Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Pegunungan, dan Papua Tengah. USAID memberikan USD 882.750 kepada Badan Kesehatan Dunia (WHO) di Indonesia untuk mendanai kegiatan vaksinasi polio yang diperbaharui di seluruh Indonesia – menggarisbawahi dukungan jangka panjang Amerika Serikat (AS) untuk upaya pemberantasan polio di Indonesia.
"USAID berkomitmen untuk terus mendukung target Indonesia mendapatkan kembali status bebas polio," kata Direktur USAID Indonesia Jeff Cohen dalam pernyataan tertulis yang dikutip Liputan6.com, Sabtu (28/9/2024).
Baca Juga
"Intervensi kami bertujuan untuk menurunkan kasus polio di Indonesia dan juga mengurangi risiko penularan secara global."
Advertisement
Wabah yang sekarang melanda, dimulai pada tahun 2022, ketika Indonesia melaporkan tiga kasus polio di Pidie, Aceh. Setelah wabah tersebut, Kementerian Kesehatan Indonesia (Kemenkes), bersama dengan USAID, WHO, UNICEF, Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, dan mitra lainnya, menerapkan tindakan seperti melacak individu yang tidak divaksinasi, meningkatkan surveilans di masyarakat, dan melakukan pemberian imunisasi tambahan di Aceh dan Sumatra Utara.
Sejak akhir tahun 2022, Indonesia telah melakukan sekitar 30 juta dosis vaksinasi polio untuk 15 juta anak di Aceh, Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta.
Pendukung Tetap
Dengan tambahan kontribusi ini, sejak tahun 2023 hingga saat ini, USAID telah memberikan lebih dari USD 3,2 juta untuk mendukung respons terhadap wabah polio di tingkat nasional maupun provinsi di Indonesia serta mendukung dua putaran imunisasi nasional.
Selama respons wabah saat ini, USAID bekerja sama dengan WHO telah mendukung Kemenkes untuk memobilisasi 31 juta dosis vaksin polio nOPV2 dengan tambahan 41 juta dosis yang saat ini sedang dalam proses persetujuan untuk digunakan. Pemberian imunisasi tambahan untuk dosis kedua vaksin polio bagi anak-anak di Papua dan 27 provinsi lainnya diharapkan akan selesai akhir bulan ini.
Dana baru ini juga akan mendukung pelatihan tenaga kesehatan, pengadaan dan distribusi materi komunikasi-informasi-edukasi (KIE), kegiatan vaksinasi, dan memastikan petugas lapangan, serta dukungan staf berskala internasional tersedia di provinsi-provinsi berisiko tinggi.
USAID telah menjadi pendukung tetap pemberantasan polio di Indonesia sejak tahun 1998, dengan secara konsisten mendanai kegiatan surveilans polio. Dengan dukungan USAID, Indonesia mencapai status bebas polio pada tahun 2014, namun wabah baru-baru ini mengingatkan pentingnya kewaspadaan yang berkelanjutan.
Pada Mei 2024, AS dan Indonesia memperpanjang Nota Kesepahaman (MoU) lima tahun untuk kerja sama kesehatan, meningkatkan kerja sama melalui peningkatan penelitian dan kolaborasi teknis, investasi dalam pengembangan sumber daya manusia, dan memperkuat upaya kesiapsiagaan, pencegahan, dan respons pandemi.
Advertisement