Dikira Bawa Kokain Padahal Bedak, Pria di Argentina Ditahan Polisi

Kejadian ini terjadi di kota Mendoza saat pria tersebut menuju ibu kota Buenos Aires.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 05 Des 2024, 18:35 WIB
Diterbitkan 05 Des 2024, 18:35 WIB
Ilustrasi Narkoba (RenoBeranger/ Pixabay)
Ilustrasi Narkoba (RenoBeranger/ Pixabay)

Liputan6.com, Buenos Aires - Seorang pria Argentina dipenjara atas tindakan kriminal yang tak pernah ia perbuat. Polisi mengira bedak yang ia bawa sebagai kokain dan butuh waktu tiga minggu untuk menganalisis sifat sebenarnya dari zat tersebut.

Pada awal Oktober 2024, Maximiliano Acosta naik bus di kota Mendoza menuju ibu kota, Buenos Aires, dikutip dari laman Oddity Central, Kamis (5/12/2024).

Tak lama kemudian, bus tersebut dihentikan di La Paz untuk apa yang seharusnya menjadi pemeriksaan rutin oleh tim polisi. Setelah memeriksa barang bawaan penumpang, polisi menemukan bahwa Acosta memiliki 18 kotak bedak dan menanyainya tentang hal itu.

Meskipun pria tersebut menjelaskan bahwa kontainer tersebut sebenarnya berisi bedak untuk penggunaan pribadi, polisi menahannya karena dicurigai memiliki narkoba.

Tes yang dilakukan setelah penangkapan tersebut diduga menunjukkan bahwa 18 kontainer tersebut penuh dengan kokain, dan Maximiliano dijebloskan ke balik jeruji besi tanpa memberi tahu keluarganya tentang situasinya.

"Sebagai hasil pemeriksaan, petugas mendeteksi bahwa seorang warga membawa wadah bedak talk untuk kebersihan pribadi di barang-barang miliknya," kata Gendarmerie dalam sebuah pernyataan pada tanggal 2 Oktober, menambahkan bahwa total 2 kilogram dan 444 gram kokain telah disita dalam operasi tersebut.

Ini adalah penggerebekan besar-besaran yang bahkan Menteri Keamanan Argentina, Patricia Bullrich, mengunggahnya di media sosial.

Setelah protes Maximiliano Acosta, bubuk putih itu dikirim ke laboratorium lain untuk diuji, tetapi ia dijebloskan ke penjara sampai hasil kedua keluar. Pria itu mengklaim bahwa polisi bahkan tidak repot-repot memberi tahu keluarganya bahwa dia telah ditangkap, dan bahwa barang-barangnya yang disita telah dicuri saat dia berada di balik jeruji besi.

"Kami menelepon ke mana-mana; kami meminta daftar penumpang. Tidak ada yang tahu apa pun. Kami menghabiskan dua hari tanpa mengetahui di mana Maxi berada," kata ibu pria itu.

 

Dicheck Ternyata Bedak Biasa

bedak bayi-kezo
ilustrasi manfaat bedak bayi untuk tampil cantik/pexels

Maximiliano Acosta ditahan selama 21 hari hingga hasil tes kedua keluar. Ternyata bubuk putih itu adalah bedak biasa, dan dia dibebaskan.

Alih-alih meminta maaf, dia malah dilepaskan di jalan pedesaan dan harus mengimbau para pengendara untuk kembali ke rumah. Mengenai polisi, seorang juru bicara mengatakan kepada media bahwa penahanan Acosta adalah kesalahan yang jujur.

Tidak ada cacat dalam penyelidikan apa pun, bedak talek selalu disamakan dengan kokain dan Pasukan Keamanan memperingatkan bahwa itu bisa jadi positif palsu. Sayangnya, hingga terbukti, mereka menahannya di penjara," kata Patricia Bullrich.

Infografis Harta Kekayaan polisi karawang Tersangka Pemasok Sabu ditangkap karena pasok narkoba ke klub malam. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Harta Kekayaan polisi karawang Tersangka Pemasok Sabu ditangkap karena pasok narkoba ke klub malam. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya