Taiwan Terima Pengiriman Pertama Tank Abrams dari AS

Tank Abrams, salah satu yang terberat di dunia, adalah andalan militer AS.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 17 Des 2024, 07:00 WIB
Diterbitkan 17 Des 2024, 07:00 WIB
Latihan Militer Tentara Taiwan
Tentara Taiwan membawa tank saat mengikuti latihan militer di Kabupaten Hualien, Taiwan timur, (30/1). Militer Taiwan memulai latihan gabungan dua hari untuk menunjukkan tekadnya untuk mempertahankan diri dari ancaman China. (AP Photo/Chiang Ying-ying)

Liputan6.com, Taipei - Taiwan pada Senin (16/12/2024) mengumumkan pihaknya telah menerima 38 tank Abrams dari Amerika Serikat (AS), sebagai bagian dari upaya memperkuat kemampuan militernya menghadapi ancaman serangan China.

AS telah lama menjadi sekutu utama Taiwan dan pemasok senjata terbesar, yang membuat China marah karena mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya.

"Tank M1A2, yang merupakan bagian pertama dari 108 tank yang dipesan pada 2019, tiba di Taiwan pada Minggu (15/12) malam dan langsung dipindahkan ke pangkalan pelatihan militer di Hsinchu, selatan ibu kota Taipei," demikian keterangan dari Kementerian Pertahanan Taiwan seperti dikutip dari CNA, Selasa (17/12).

Menurut kantor berita Taiwan, M1A2 adalah tank baru pertama yang dikirim ke Taiwan dalam 30 tahun terakhir.

Saat ini, kekuatan tank Taiwan terdiri dari sekitar 1.000 tank CM 11 Brave Tiger buatan Taiwan dan tank M60A3 buatan AS, yang teknologinya sudah ketinggalan zaman.

Pemerintah sebelumnya mengalokasikan lebih dari USD 1,2 miliar untuk 108 tank Abrams tersebut.

Taiwan terus menghadapi ancaman invasi dari China, yang tidak menutup kemungkinan menggunakan kekuatan untuk menguasai pulau yang mengatur dirinya sendiri itu.

Bergantung pada AS

Kekuatan Militer Taiwan dalam Latihan Han Kuang
Tank militer Taiwan mengambil bagian dalam latihan tahunan Han Kuang di sebuah pangkalan udara di Taichung, Kamis (7/6). Latihan militer tahunan terbesar ini digelar di tengah kian agresifnya China terhadap Taiwan. (AP/Chiang Ying-ying)

Meskipun Taiwan memiliki industri pertahanan dalam negeri dan terus memperbarui peralatannya, negara ini sangat bergantung pada penjualan senjata dari AS untuk memperkuat kemampuan keamanannya.

Taiwan memesan tank M1A2 yang canggih tersebut pada 2019.

"Sisa pesanan diperkirakan akan dikirimkan pada 2025 dan 2026," kata seorang pejabat militer kepada AFP.

Meskipun pasokan senjata AS untuk Taiwan diatur oleh undang-undang, penundaan besar akibat gangguan rantai pasokan COVID-19 serta pengiriman senjata AS ke Ukraina dan Israel telah memperlambat pengiriman ke Taiwan.

Taiwan akan jauh tertinggal dalam hal jumlah pasukan dan daya tembak jika terlibat perang dengan China. Untuk itu, dalam beberapa tahun terakhir, Taiwan telah meningkatkan anggaran militernya.

Pada tahun 2024, Taiwan mengalokasikan anggaran tertinggi dalam sejarahnya, yakni sebesar USD 19 miliar. Anggaran untuk tahun berikutnya diperkirakan akan lebih tinggi lagi, seiring dengan upaya memperkuat strategi pertahanan yang lebih fleksibel dan responsif.

China telah meningkatkan tekanan militer terhadap Taiwan dalam beberapa tahun terakhir, dengan rutin mengerahkan pesawat tempur dan kapal perang di sekitar pulau tersebut.

Pekan lalu, pihak berwenang Taiwan mengungkapkan bahwa China mengadakan latihan maritim terbesar dalam beberapa tahun terakhir, melibatkan sekitar 90 kapal.

Menurut seorang pejabat keamanan Taiwan, kapal-kapal itu mensimulasikan serangan terhadap kapal asing dan berlatih memblokir jalur pelayaran.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya