Venezuela Tawarkan Hadiah Rp1,6 miliar untuk Penangkapan Tokoh Oposisi

Amerika Serikat dan parlemen Eropa mengakui Gonzalez sebagai presiden terpilih pasca pilpres Venezuela.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 04 Jan 2025, 14:01 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2025, 14:01 WIB
Pemimpin oposisi Venezuela Edmundo Gonzalez mendarat di Madrid pada Minggu (9/9/2024) sore untuk mencari suaka (AFP).
Pemimpin oposisi Venezuela Edmundo Gonzalez mendarat di Madrid pada Minggu (9/9/2024) sore untuk mencari suaka (Dok. AFP).

Liputan6.com, Caracas - Pemerintah Venezuela mengumumkan hadiah sebesar USD 100.000 atau sekitar Rp1,6 miliar (1 USD = 16,197.4 IDR) bagi informasi yang dapat mengarah pada penangkapan tokoh oposisi Edmundo Gonzalez Urrutia.

Gonzales mengaku bahwa dia mengalahkan Presiden Nicolas Maduro dalam pilpres.

Polisi mempublikasikan foto Gonzales di media sosial dengan tulisan 'wanted'.

Gonzalez melarikan diri ke Spanyol pada September setelah Maduro mengklaim kemenangan dalam pilpres 28 Juli dan melakukan penindakan keras terhadap perbedaan pendapat. Pria, yang berusia 75 tahun, itu berjanji akan kembali ke negaranya, yang sedang dilanda kesulitan ekonomi, untuk dilantik sebagai presiden pada 10 Januari mendatang, menggantikan Maduro yang dijadwalkan untuk mengucapkan sumpah jabatan pada hari yang sama.

Pihak berwenang mengatakan kepada AFP bahwa poster yang menampilkan wajah Gonzalez akan dipajang di bandara dan pos-pos pemeriksaan polisi di seluruh negeri.

Spanyol memberikan suaka kepada Gonzalez pada 20 Desember setelah Venezuela mengumumkan dakwaan terhadapnya dengan tuduhan konspirasi dan pemerasan.

Venezuela mengumumkan Maduro sebagai pemenang dalam pilpres 2024 untuk masa jabatan enam tahun ketiga, namun oposisi menuduh adanya kecurangan dan mengklaim memiliki data lengkap dari tempat pemungutan suara yang menunjukkan bahwa Gonzalez menang telak.

Pemerintah Venezuela menolak tekanan keras baik dari dalam negeri maupun luar negeri untuk merilis hasil pilpres yang membuktikan klaim kemenangannya. Protes-protes jalanan meletus setelah pilpres dan berakhir bentrok dengan polisi, menyebabkan 28 orang tewas, 200 terluka, dan lebih dari 2.400 orang ditangkap.

Tiga tahanan meninggal di penjara dan hampir 1.400 dari mereka yang semula ditahan telah dibebaskan.

Maduro dipilih oleh ikon sosialis almarhum Hugo Chavez untuk menggantikannya setelah kematiannya pada 2013. Dia telah memimpin negara yang kaya minyak ini menuju kehancuran ekonomi dan dituduh bertindak seperti seorang diktator kiri, yang menekan setiap bentuk perbedaan pendapat serta berupaya keras mempertahankan kekuasaannya.

Hanya beberapa negara, termasuk Rusia yang menjadi sekutu Venezuela, yang mengakui Maduro sebagai pemenang dalam pilpres Venezuela 2024.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya