Liputan6.com, Washington, DC - Dalam pidato perpisahannya pada Rabu (15/1), Presiden Joe Biden memberi peringatan tentang munculnya "oligarki" dari orang-orang super kaya yang semakin menguasai negara, serta adanya "kompleks industri teknologi" yang mengancam hak-hak warga Amerika Serikat (AS) dan masa depan demokrasi.
Berbicara dari Ruang Oval menjelang peralihan kekuasaan kepada Donald Trump, Biden memanfaatkan kesempatan terakhirnya untuk menyoroti akumulasi kekuatan dan kekayaan di AS yang terkonsentrasi hanya pada segelintir orang.
Baca Juga
"Saat ini, sebuah oligarki sedang terbentuk di AS, dengan kekayaan, kekuatan, dan pengaruh yang sangat besar. Hal ini mengancam demokrasi kita, hak-hak dasar, kebebasan, dan kesempatan yang adil bagi setiap orang untuk maju. Konsentrasi kekuatan yang berbahaya di tangan beberapa orang super kaya dapat menimbulkan akibat serius jika penyalahgunaan kekuasaan ini dibiarkan tanpa pengawasan," ungkap Biden, seperti dikutip dari AP, Kamis (16/1).
Advertisement
Mengingat peringatan Presiden Dwight Eisenhower tentang kompleks militer-industri pada 1961, Biden mengatakan, "Saya juga khawatir dengan kemungkinan munculnya kompleks industri teknologi yang bisa membahayakan negara kita."
Biden menggunakan pidato berdurasi 15 menit untuk menawarkan model bagi transfer kekuasaan yang damai dan — tanpa menyebut nama Trump — mengungkapkan kekhawatirannya tentang penerusnya.
Dalam pidatonya, Biden mengingatkan pula warga AS untuk berhati-hati menjaga kebebasan dan lembaga-lembaga mereka di tengah perubahan teknologi dan ekonomi yang cepat.
Sebelumnya pada hari yang sama, Biden memuji kesepakatan gencatan senjata yang telah lama dinanti antara Israel dan Hamas.
"Dampak penuh dari apa yang telah kita capai bersama mungkin butuh waktu untuk terasa, tetapi benih-benihnya sudah ditanam dan akan tumbuh serta berkembang dalam beberapa dekade mendatang," tutur Biden, yang dinilai secara tidak langsung mengakui bahwa banyak warga AS merasa dampak dari inisiatif domestiknya yang bernilai triliunan dolar belum terlihat.
Dikelilingi Keluarga
Biden menyoroti munculnya oligarki ketika beberapa orang terkaya di dunia dan pemimpin industri teknologi semakin dekat dengan Trump dalam beberapa bulan terakhir, terutama setelah kemenangannya dalam Pilpres AS 2024.
Miliarder Elon Musk menghabiskan lebih dari USD 100 juta untuk mendukung Trump, sementara eksekutif seperti Mark Zuckerberg dari Meta dan Jeff Bezos dari Amazon menyumbang untuk komite inaugurasi Trump serta mengunjungi klub pribadinya di Florida.
Tidak hanya itu, Biden turut mengkritik perusahaan media sosial yang menghilangkan program cek fakta di platformnya. Direktur komunikasi dan juru bicara Trump yang baru dilantik bahkan membagikan unggahan di X yang salah mengklaim bahwa pidato Biden adalah rekaman lama.
Biden menyalahkan posisi buruknya di kalangan publik karena misinformasi di media sosial dan kesulitan untuk menjangkau pemilih di tengah media yang terpecah.
Pidato pada malam Rabu tidak hanya menandai akhir masa kepresidenan Biden, namun juga lima dekade kariernya dalam dunia politik.
Biden pernah menjadi senator termuda di AS pada usia 30 tahun setelah terpilih mewakili Delaware pada 1972. Dia mencalonkan diri menjadi presiden pada 1988 dan 2008 sebelum menjadi wakil presiden di pemerintahan Barack Obama. Setelah dua periode sebagai wakil presiden, dia diperkirakan akan pensiun, tetapi kembali mencalonkan diri pada 2020 dan berhasil mengalahkan Trump.
Biden berbicara tentang komitmennya untuk memastikan peralihan kekuasaan yang damai, termasuk memberi pengarahan kepada tim Trump dan berkoordinasi soal negosiasi di Timur Tengah. Dia menyerukan amandemen konstitusi untuk menghapus kekebalan bagi presiden yang sedang menjabat, setelah Mahkamah Agung memberikan perlindungan hukum kepada Trump terkait upayanya membatalkan hasil Pilpres 2020.
Biden berbicara dari Ruang Oval, dengan foto keluarganya di belakangnya. Ibu Negara Jill Biden, putranya Hunter, beberapa cucunya, Kamala Harris, dan suaminya Doug Emhoff duduk menonton. Ketika Biden mengatakan Kamala Harris sudah seperti keluarga, Jill meraih tangan Kamala.
Advertisement