Liputan6.com, Roma - Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengatakan bahwa dirinya telah diselidiki secara hukum atas pembebasan mendadak seorang warga negara Libya yang telah dicari karena kejahatan perang oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC).
Dalam sebuah pesan video yang dibagikan di media sosial pada Selasa (28/1/2025), Meloni mengatakan bahwa dirinya dicurigai oleh jaksa penuntut atas penggelapan dan membantu serta bersekongkol dalam kejahatan tersebut.
Baca Juga
Osama Najim -- yang juga dikenal sebagai Almasri -- adalah kepala polisi peradilan Libya dan direktur sebuah pusat penahanan terkenal di Mitiga, dekat Tripoli, dikutip dari BBC, Rabu (29/1/2025).
Advertisement
Najim ditangkap di Italia pada tanggal 21 Januari 2025 dan tiba-tiba dibebaskan beberapa hari kemudian "karena masalah teknis hukum", kata kementerian dalam negeri.
ICC yang mengatakan bahwa mereka belum diajak berkonsultasi, dengan cepat mengeluarkan surat perintah penangkapan lainnya untuk Najim dan menuntut penjelasan dari pihak berwenang Italia.
Dalam video tersebut, Meloni mengatakan bahwa pengadilan banding Roma membebaskan Najim karena surat perintah ICC belum dikirim ke Kementerian Kehakiman Italia.
"Pada saat itu, agar dia tidak bebas di wilayah Italia, kami memutuskan untuk mengusirnya dan segera memulangkannya, dengan penerbangan khusus," kata Meloni.
Minggu lalu, Menteri Kehakiman Carlo Nordio mengatakan bahwa Najim telah diusir karena "bahaya" yang ditimbulkannya -- sebuah komentar yang dicemooh oleh pihak oposisi.
Keputusan untuk membebaskan Najim dikritik keras oleh pihak oposisi dan LSM seperti Amnesty International, yang mengatakan Najim bersalah atas "pelanggaran mengerikan yang dilakukan dengan impunitas total".
Video yang memperlihatkan kerumunan orang yang gembira menyambut Najim saat dia turun dari pesawat pemerintah Italia di Tripoli menimbulkan kegemparan tertentu.
Sejumlah Pejabat Diselidiki
Meloni mengatakan bahwa Nordio, Menteri Dalam Negeri Matteo Piantedosi dan wakil menteri kabinet untuk urusan intelijen, Alfredo Mantovano, juga telah diselidiki. Diselidiki di Italia tidak berarti bahwa tuntutan resmi akan segera menyusul.
Dengan nada menantang, PM Italia mengisyaratkan motif politik untuk penyelidikan tersebut.
Ia menunjukkan bahwa pengacara yang mengajukan pengaduan, Luigi Li Gotti, adalah mantan politikus sayap kiri, sementara jaksa yang memimpin kasus tersebut, Francesco Lo Voi, baru-baru ini menyelidiki Wakil Perdana Menteri Matteo Salvini atas masalah yang tidak terkait.
Meloni mengakhiri video tersebut dengan mengatakan bahwa ia tidak dapat "diperas atau diintimidasi".
"Ini mungkin sebabnya saya tidak populer di antara mereka yang tidak ingin Italia berubah dan membaik," katanya. "Tetapi itulah alasan saya berniat untuk melanjutkan perjalanan saya, melindungi orang Italia, terutama ketika keselamatan bangsa dipertaruhkan, dengan kepala tegak tanpa rasa takut."
Advertisement