Liputan6.com, New York - Pada Hari Perempuan Internasional 2025 (International Women's Day/IWD 2025) , Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyampaikan pesan tentang pentingnya kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
Guterres menegaskan bahwa ketika pintu kesempatan yang setara terbuka bagi perempuan dan anak perempuan, seluruh masyarakat akan meraih kemenangan.
Advertisement
Baca Juga
"Masyarakat yang setara itu lebih makmur dan damai – dan merupakan fondasi dari pembangunan berkelanjutan," ujar Guterres seperti dikutip dari pernyataan tertulisnya.
Advertisement
Guterres mengakui kemajuan yang telah dicapai selama 30 tahun sejak Konferensi Perempuan Beijing pada tahun 1995. Konferensi bersejarah itu telah mengubah lanskap hak-hak perempuan dan menegaskan kembali bahwa hak-hak tersebut adalah bagian dari hak asasi manusia.
"Sejak saat itu, perempuan dan anak perempuan telah menghancurkan penghalang, menantang stereotip, dan menuntut tempat yang seharusnya mereka miliki," kata Guterres.
Namun, Guterres mengingatkan bahwa tantangan masih besar.
"Dari penolakan hingga penggulungan, hak asasi manusia perempuan sedang diserang," tegasnya.
Dia menyoroti bahwa kekerasan, diskriminasi, dan ketidaksetaraan ekonomi masih menjadi momok yang menghantui masyarakat. Selain itu, ancaman baru seperti algoritma yang bias telah memprogram ketidaksetaraan ke dalam ruang online, menciptakan arena baru bagi pelecehan dan penyalahgunaan.
"Alih-alih mengarusutamakan hak-hak yang setara, kita malah melihat pengarusutamaan misogini," ucapnya dengan prihatin.
Untuk mengatasi ketidakadilan ini, Guterres menyerukan tindakan nyata.
"Kita harus melawan ketidakmanusiawian ini dan terus bekerja untuk menyamakan lapangan bermain bagi perempuan dan anak perempuan," seru Guterres.
Guterres turut menekankan pentingnya membuka pendanaan agar negara dapat berinvestasi dalam kesetaraan gender, serta memprioritaskan investasi tersebut. Selain itu, Guterres mendorong langkah-langkah konkret untuk menciptakan kesempatan kerja yang setara, menutup kesenjangan upah gender, dan mengatasi tantangan seputar pekerjaan perawatan.
Dia menyerukan penguatan dan penegakan hukum untuk mengakhiri segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan.
"Kita perlu memastikan partisipasi penuh perempuan dalam pengambilan keputusan, termasuk dalam pembangunan perdamaian," tambahnya.
Dia juga mendorong penghapusan hambatan bagi perempuan dan anak perempuan di bidang sains, teknologi, rekayasa, dan matematika (STEM).
Dalam pesannya, Guterres menyebut pula bahwa Pakta Masa Depan PBB dan Global Digital Compact menawarkan cetak biru untuk memandu tindakan-tindakan ini.
"Ketika perempuan dan anak perempuan dapat bangkit, kita semua akan berkembang," ujarnya dengan penuh keyakinan.
Di akhir pesannya, Guterres mengajak semua pihak untuk bersatu dalam mewujudkan hak, kesetaraan, dan pemberdayaan bagi semua perempuan dan anak perempuan.
"Bersama-sama, mari kita teguh dalam mewujudkan hak, kesetaraan, dan pemberdayaan menjadi kenyataan bagi semua perempuan dan anak perempuan, untuk semua orang, di mana saja," tutupnya dengan penuh harapan.
Tema Hari Perempuan Internasional 2025
International Women's Day 2025 diperingati setiap tahunnya pada 8 Maret. Pada tahun 2025, peringatan ini menjadi sangat istimewa karena bertepatan dengan 30 tahun Deklarasi dan Platform Aksi Beijing. Tema yang diusung oleh PBB untuk IWD 2025 adalah "For ALL women and girls: Rights. Equality. Empowerment" atau "Untuk SEMUA perempuan dan anak perempuan: Hak. Kesetaraan. Pemberdayaan". Tema ini sangat relevan dan menekankan pentingnya tindakan nyata untuk mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di seluruh dunia.
Peringatan ini bukan hanya sekadar seremonial, namun menyerukan tindakan konkret untuk memajukan hak-hak perempuan dan anak perempuan. Kita perlu melawan segala bentuk kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi yang masih terjadi. Selain itu, penting untuk mempromosikan kesetaraan gender dengan mengatasi hambatan sistemik, membongkar patriarki, dan mengubah ketidaksetaraan yang sudah mengakar di masyarakat.
Dalam konteks ini, suara perempuan dan anak perempuan yang terpinggirkan, terutama kaum muda, harus diangkat. Inklusivitas dan pemberdayaan menjadi kunci untuk memastikan bahwa semua perempuan dan anak perempuan mendapatkan hak dan kesempatan yang sama. Dengan tema utama PBB ini, beberapa organisasi lain juga mengusung tema serupa yang menekankan percepatan aksi untuk kesetaraan gender atau "Accelerate Action".
Advertisement
Sejarah dan Latar Belakang Hari Perempuan Internasional
Sejarah Hari Perempuan Internasional bermula dari perjuangan perempuan di awal Abad ke-20 untuk mendapatkan hak-hak mereka, termasuk hak pilih, upah yang layak, dan kondisi kerja yang manusiawi. Peringatan IWD pertama kali dirayakan di Amerika Serikat pada tahun 1909 dan kemudian diadopsi secara global. PBB secara resmi memperingati hari ini sejak tahun 1975.
Tanggal 8 Maret dipilih sebagai peringatan karena berkaitan dengan aksi mogok kerja perempuan di Rusia pada tahun 1917. Perjuangan tersebut menjadi simbol perlawanan perempuan terhadap ketidakadilan dan penindasan. Sejak saat itu, Hari Perempuan Internasional menjadi momen penting untuk memperjuangkan hak-hak perempuan di seluruh dunia.
Pentingnya Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
IWD 2025 bukan hanya sekadar hari libur, namun juga sebuah gerakan global yang mendorong kesadaran akan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Berbagai acara, kampanye, dan inisiatif akan diselenggarakan di seluruh dunia untuk memperingati hari penting ini. Dalam konteks ini, kita harus mengingat bahwa dengan laju kemajuan saat ini, kesetaraan gender baru akan tercapai pada tahun 2158 jika tidak ada tindakan nyata yang diambil.
Penting untuk melibatkan semua elemen masyarakat dalam memperjuangkan hak-hak perempuan. Baik pemerintah, organisasi non-pemerintah, maupun masyarakat umum harus berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kesetaraan gender. Ini termasuk memberikan pendidikan yang layak, menciptakan lapangan kerja yang adil, dan melindungi perempuan dari segala bentuk kekerasan.
Advertisement
Perayaan dan Aksi di Seluruh Dunia
Berbagai acara dan kegiatan direncanakan untuk merayakan Hari Perempuan Internasional 2025. Di berbagai negara, akan ada seminar, lokakarya, dan diskusi panel yang membahas isu-isu perempuan dan kesetaraan gender. Kampanye media sosial juga akan digelar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya hak dan kesetaraan perempuan.
Selain itu, banyak organisasi yang akan meluncurkan program-program pemberdayaan perempuan, seperti pelatihan keterampilan, dukungan kesehatan, dan akses ke sumber daya ekonomi. Semua ini bertujuan untuk memastikan bahwa perempuan dan anak perempuan mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk mencapai potensi penuh mereka.
Dengan semangat Hari Perempuan Internasional, kita semua diharapkan dapat berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih adil dan setara. Mari kita bersama-sama memperjuangkan hak, kesetaraan, dan pemberdayaan untuk semua perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia.
