Liputan6.com, Jakarta - Fenomena langit Worm Blood Moon akan menghiasi langit malam akhir pekan ini. Fenomena Worm Blood Moon akan terjadi pada Jumat (14/03/2025) mendatang.
Worm Moon akan mencapai fase purnama pada pukul 02:56 EST (13.56 WIB), lalu akan terbit dan bersinar pada malam di langit timur. Melansir laman In The Sky pada Selasa (11/03/2025), Worm Moon adalah nama tradisional untuk bulan purnama yang bersinar pada Maret.
Nama ini berasal dari cerita rakyat penduduk asli Amerika dan Eropa. Worm Moon menandai waktu di mana cacing tanah mulai muncul dari tanah yang mencair, menandakan berakhirnya musim dingin dan datangnya musim semi. Fenomena ini menjadi simbol penting bagi para petani karena menandakan waktu yang tepat untuk memulai musim tanam baru.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Pada 2025, Worm Moon akan muncul setelah bayangan bumi sepenuhnya menyelimuti bulan yang hampir purnama pada malam hari. Fenomena ini akan mengubah bulan menjadi merah selama 65 menit.
Warna merah pada bulan terjadi akibat pembiasan cahaya matahari yang melintasi atmosfer bumi, di mana panjang gelombang cahaya merah lebih mudah diteruskan, sementara cahaya biru dan hijau lebih banyak diserap. Fenomena inilah yang memberi bulan tampilan merah darah, sebuah pemandangan yang memukau dan menakjubkan.
Jelang purnama, Gerhana Bulan Total akan terjadi pada Kamis (13/03/2025) malam hingga Jumat (14/03/2025) pagi. Sayangnya, gerhana ini tak dapat disaksikan di Indonesia, dan hanya dapat disaksikan di Eropa, Amerika, dan Arktik.
Gerhana bulan total terjadi ketika bumi berada di antara matahari dan bulan dengan posisi sejajar sempurna, sehingga bayangan bumi menutupi bulan secara keseluruhan. Selama fase totalitas ini, bulan akan tampak berwarna merah tua hingga oranye karena efek pembiasan cahaya.
Meski Gerhana Bulan Total hanya dapat dilihat oleh beberapa benua, tetapi pemandangan Bulan purnama yang muncul di ufuk timur dan naik lebih tinggi di langit akan bisa dilihat di seluruh belahan dunia. Bagi masyarakat Indonesia, meskipun tidak dapat melihat gerhana tersebut, Worm Blood Moon tetap akan tampak bersinar terang dengan rona yang sedikit kemerahan.
Waktu terbaik untuk mengamati "Blood Moon" adalah saat totalitas, ketika Bulan Purnama terbenam sepenuhnya dalam bayangan Bumi dan memancarkan cahaya kemerahan dan bahkan tembaga. Warnanya yang mencolok secara singkat disebabkan oleh sinar Matahari yang disaring melalui atmosfer Bumi dan dibiaskan ke permukaan Bulan, dengan asap atau abu di atmosfer yang berkontribusi pada warna yang terlihat.
(Tifani)