Liputan6.com, Bamako: Deputi Menteri Luar Negeri Jerman Juergen Chrobog menerima konfirmasi penting dari Presiden Mali Amadou Toumani Toure. Konfirmasi itu membenarkan pembebasan 14 wisatawan Eropa yang disandera kelompok militan Aljazair sejak lima bulan silam. Demikian diungkapkan Chrobog di sela-sela kunjungan kedua ke Bamako, Mali, baru-baru ini.
Chrobog menjelaskan, Presiden Toure menyampaikan kabar gembira itu langsung kepadanya dan menginformasikan bahwa seluruh sandera dalam keadaan baik-baik saja. Kini, seluruh sandera berada dalam perlindungan pemerintahan Mali dan tengah dalam perjalanan menuju Kota Bamako.
Ke-14 sandera itu adalah bagian dari 32 wisatawan Eropa yang ditangkap secara terpisah oleh kelompok militan Aljazair. Mereka tengah berwisata ke sebuah situs purbakala di Aljazair sebelah selatan, antara Februari dan Maret 2003. Dengan dibebaskannya sisa sandera yang berjumlah 14 orang itu, maka drama penyanderaan puluhan wisatawan Eropa oleh militan Aljazair benar-benar telah berakhir.
Pada Mei silam, pemerintah Aljazair berhasil membebaskan 17 di antara mereka. Dalam operasi pembebasan itu, tentara pemerintah juga menewaskan beberapa penyandera yang menamakan diri kelompok Salaf. Namun, seorang sandera, wisatawan asal Jerman yang berusia 45 tahun tewas karena serangan hawa panas.(ANS/Idr)
Chrobog menjelaskan, Presiden Toure menyampaikan kabar gembira itu langsung kepadanya dan menginformasikan bahwa seluruh sandera dalam keadaan baik-baik saja. Kini, seluruh sandera berada dalam perlindungan pemerintahan Mali dan tengah dalam perjalanan menuju Kota Bamako.
Ke-14 sandera itu adalah bagian dari 32 wisatawan Eropa yang ditangkap secara terpisah oleh kelompok militan Aljazair. Mereka tengah berwisata ke sebuah situs purbakala di Aljazair sebelah selatan, antara Februari dan Maret 2003. Dengan dibebaskannya sisa sandera yang berjumlah 14 orang itu, maka drama penyanderaan puluhan wisatawan Eropa oleh militan Aljazair benar-benar telah berakhir.
Pada Mei silam, pemerintah Aljazair berhasil membebaskan 17 di antara mereka. Dalam operasi pembebasan itu, tentara pemerintah juga menewaskan beberapa penyandera yang menamakan diri kelompok Salaf. Namun, seorang sandera, wisatawan asal Jerman yang berusia 45 tahun tewas karena serangan hawa panas.(ANS/Idr)