Dilarang Naik Pesawat, Pria Berbobot 230 Kg `Berlayar`

Namun Kevin kesulitan naik kapal laut karena membutuhkan oksigen yang cukup karena berat tubuhnya yang ekstra.

oleh Riz diperbarui 13 Nov 2013, 21:34 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2013, 21:34 WIB
kevin-berlayar-131113c.jpg
Seorang pria berkewarganegaraan Prancis, Kevin Chenais punya cara lain untuk pulang ke rumahnya dari Amerika Serikat, usai terlantar di Chicago karena tak bisa naik pesawat lantaran bobot tubuhnya yang terlampau berat: 230 kg. Cara itu yakni dengan berlayar, naik kapal laut.

Awalnya Kevin hendak berobat jalan di Klinik Mayo, Chicago, AS, akhir Oktober 2013 lalu, untuk menyembuhkan masalah obesitas berlebihan yang dialaminya. Namun saat hendak pulang, naik pesawat, ia dilarang naik Maskapai British Airways. Maskapai kemudian memberikan ganti rugi.

Kini Kevin dan ibunya, Christina Chenais sudah berada di New York. Ia menggunakan angkutan kereta api dari Chicago ke New York setelah menginap di hotel Chicago selama lebih dari 1 minggu, dibiayai maskapai British Airways sebagai ganti rugi. Ia dan kedua orangtuanya Kemudian naik kapal laut untuk pulang ke Prancis.

"Orangtuaku jelas sangat marah (aku ditolak naik pesawat," kata Kevin dengan nafas terengah-engah setelah 19 jam perjalanan menggunakan kereta, saat baru sampai di Stasiun Penn, New York, seperti dimuat News.com.au, Rabu (13/11/2013).

Ayah Kevin, Rene memprotes pihak British Airways lantaran hanya mengganti rugi penolakan naik pesawat dengan biaya menginap di hotel selama 5 hari. Padahal mereka menginap 13 hari.

Kini Kevin dan keluarga menetap di hotel Kota Brooklyn, New York, sambil menanti datangnya kapal laut Queen Mary 2 menuju Southampton, Inggris. Setelah itu Kevin baru bisa melanjutkan perjalanan ke Prancis.

Meski sudah ada solusi untuk pulang, tapi masih ada beberapa kendala yang menanti. Yakni Kevin kesulitan naik kapal laut karena membutuhkan oksigen yang cukup karena berat tubuhnya. Ia dan orangtuanya juga terkendala karena ongkos yang terbatas.

"Kita diberi ongkos US 1.200 (sekitar Rp 13 juta) untuk naik kereta dan US$ 2.000 untuk naik kapal. Habis itu nggak tahu lagi mau bayar pakai apa," keluh Rene.

British Airways mengonfirmasi pihaknya dari awal sudah berusaha agar Kevin bisa naik pesawat. Tapi apa daya, bebannya yang terlalu berat dikhawatirkan mengganggu keselamatan pesawat.

"Kami sudah berusaha keras mencari solusinya. Namun ternyata tidak bisa," kata juru bicara British Airways yang tak disebutkan namanya, kepada CBS. (Riz)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya