Bukit-bukit telanjang yang tersapu angin kencang, garis pantai yang tenggelam oleh air laut yang luber, Kota Tacloban yang porak poranda diterjang topan 'monster' Haiyan -- semua terlihat jelas dari luar angkasa.
Haiyan, yang jadi salah satu topan paling kuat, menghantam Filipina 8 November lalu, dengan kecepatan 305 km/jam. Instrumen sensor ASTER yang dipasang di Satelit Terra milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menangkap dampak topan yang juga tenar dengan nama Yolanda itu.
Perubahan paling dramatis bisa dilihat dari perbukitan yang menaungi Tacloban -- wilayah terparah terdampak Haiyan. Demikian dilaporkan Earth Observatory NASA. Jika dibandingkan antara foto sesudah dan sebelum yang diambil ASTER pada tahun 2004 dan 2013, juga beberapa hari setelah badai menerjang, terungkap perbukitan yang gundul kehilangan vegetasi.
Dalam gambar ASTER, lahan yang tertutup tanaman berwarna merah, sementara yang gundul berwarna coklat.
Sepanjang pantai, di mana badai menciptakan dinding air setinggi 6 meter yang menerjang dan membanjiri Tacloban. Gambar yang diambil ASTER menunjukkan lumpur dan air masih membanjiri permukaan tanah. Lebih jauh ke dalam, garis kabur jalanan kota yang biasanya rapi menunjukkan puing-puing bangunan yang hancur akibat badai.
Para ilmuwan NASA juga menggunakan gambar satelit untuk membuat peta kerusakan yang membantu penanganan bencana yang menewaskan lebih dari 3 ribu orang di Filipina -- yang terhambat putusnya jalan dan sulitnya menjangkau daerah terpencil.
Tim ARIA (Advanced Rapid Imaging and Analysis) dari Laboratorium Jet Propulsion NASA di Pasadena, California, membuat peta bentangan wilayah 40 sampai 50 kilometer menggunakan data dari satelit COSMO-SkyMed milik Badan Antariksa Italia. (Ein/Mut)
[Baca: NASA Kuak `Zona Merah` Terparah Amukan Topan Haiyan]
Haiyan, yang jadi salah satu topan paling kuat, menghantam Filipina 8 November lalu, dengan kecepatan 305 km/jam. Instrumen sensor ASTER yang dipasang di Satelit Terra milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menangkap dampak topan yang juga tenar dengan nama Yolanda itu.
Perubahan paling dramatis bisa dilihat dari perbukitan yang menaungi Tacloban -- wilayah terparah terdampak Haiyan. Demikian dilaporkan Earth Observatory NASA. Jika dibandingkan antara foto sesudah dan sebelum yang diambil ASTER pada tahun 2004 dan 2013, juga beberapa hari setelah badai menerjang, terungkap perbukitan yang gundul kehilangan vegetasi.
Dalam gambar ASTER, lahan yang tertutup tanaman berwarna merah, sementara yang gundul berwarna coklat.
Sepanjang pantai, di mana badai menciptakan dinding air setinggi 6 meter yang menerjang dan membanjiri Tacloban. Gambar yang diambil ASTER menunjukkan lumpur dan air masih membanjiri permukaan tanah. Lebih jauh ke dalam, garis kabur jalanan kota yang biasanya rapi menunjukkan puing-puing bangunan yang hancur akibat badai.
Para ilmuwan NASA juga menggunakan gambar satelit untuk membuat peta kerusakan yang membantu penanganan bencana yang menewaskan lebih dari 3 ribu orang di Filipina -- yang terhambat putusnya jalan dan sulitnya menjangkau daerah terpencil.
Tim ARIA (Advanced Rapid Imaging and Analysis) dari Laboratorium Jet Propulsion NASA di Pasadena, California, membuat peta bentangan wilayah 40 sampai 50 kilometer menggunakan data dari satelit COSMO-SkyMed milik Badan Antariksa Italia. (Ein/Mut)
[Baca: NASA Kuak `Zona Merah` Terparah Amukan Topan Haiyan]