Bangkai paus sperma berukuran superbesar ditemukan di perairan dangkal Pantai Carrasco, dekat Ibukota Uruguay, Montevideo pada Minggu 12 Januari 2014 waktu setempat. Keberadaan bangkai hewan raksasa itu membuat geger warga sekitar.
Seperti dimuat Straits Times, Senin (13/1/2014), sejumlah warga terus mendatangi lokasi bangkai paus untuk melihat langsung bagaimana bentuk hewan langka itu.
Sebagian besar orang yang datang heran melihatnya. Paus berukuran begitu besar dan dengan bentuk yang tak lazim.
Juru bicara Angkatan Laut Uruguay, Gaston Jaunsolo, bangkai paus itu awalnya berada di perairan dangkal. Kemudian dievakuasi petugas ke tepi pantai.
Untuk sementara, hewan mamalia itu berada di pantai hingga Senin 13 Januari waktu setempat. Sambil menunggu petugas berwenang datang untuk mengevakuasi dan menguburkannya. "Bangkai ini akan tetap berada di pantai hingga Senin (13 Januari)," kata Gaston.
Aktivis organisasi perlindungan paus, Rodrigo Garcia menyatakan, hewan itu merupakan paus jantan. Menurut dia, habitat spesies paus sperma itu biasa hidup di laut yang sangat dalam.
"Saya tak bisa ingat kapan terakhir kali ada keberadaan paus sperma di wilayah ini. Mereka berasal dari perairan laut yang sangat dalam," jelas Rodrigo.
Dia mengaku belum bisa memastikan penyebab kematian paus itu. Namun yang pasti tidak ada luka fisik pada bangka itu. Sementara petugas masih menyelidikinya.
Penemuan bangkai paus sperma baru-baru ini juga pernah terjadi di Tasmania, Australia. Paus nahas itu ditemukan di sebelah barat laut pesisir pantai Tasmania pada 14 Desember 2013.
Yang tak kalah menghebohkan lagi, penemuan hewan mirip cacing raksasa di Kamboja pada November 2013. Ada yang menyebut itu paus. Namun warga mengaku melihat hewan misterius tersebut keluar dari tanah.
Kenapa Dinamakan Paus Sperma?
Paus Sperma atau Paus Kepala Kotak (Physeter macrocephalus) adalah hewan terbesar dalam kelompok paus bergigi sekaligus hewan bergigi terbesar di dunia. Dinamakan paus sperma karena di dalam tubuh paus tersebut terdapat suatu organ yang disebut spermaceti.
Spermaceti berasal dari bahasa Yunani 'sperma' yang berarti benih, dan bahasa Latin 'cetus' yang berarti paus. Spermaceti adalah zat lilin yang terdapat dalam rongga kepala paus sperma. Spermaceti menjadi buruan manusia karena zat yang ditemukan di kepala mereka itu bisa digunakan untuk produksi parfum, lilin, dan salep.
Spermaceti diekstrak dari minyak sperma dengan kristalisasi pada suhu 6 derajat Celcius. Spermaceti membentuk kristal putih yang keras tapi berasa berminyak saat disentuh, dan tanpa rasa atau bau, sehingga sangat berguna sebagai bahan dalam kosmetik, Leatherworking, dan pelumas. Zat ini juga digunakan dalam pembuatan lilin dengan nilai fotometrik standar, dan sebagai eksipien farmasi, seperti salep.
Para ilmuwan masih belum tahu fungsi sebenarnya dari spermaceti pada paus. Ini mungkin bisa digunakan sebagai kontrol daya apung paus, untuk membantu dalam menyelam (meningkatkan densitas zat lilin) dan juga untuk naik ke permukaan (mengurangi kepadatan lilin untuk naik ke permukaan).
Dugaan lain, kemungkinan organ tersebut juga digunakan untuk memperkuat dan mengarahkan gelombang suara, saat paus sperma melakukan echolocation. (Riz/Ism)
Lihat juga:
[VIDEO] Hewan Misterius Mirip Cacing Raksasa Gegerkan Kamboja
Paus Berkepala Dua Terdampar di Pantai Meksiko
Cumi Raksasa Ditangkap di Jepang, Lihat Video Penampakannya!